⚘ Eps 16 ⸻ Tentang Masa Lalu

1.2K 147 14
                                    

____________________________________
𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:

"Ada yang mau kau tanyakan sebelum aku melenyapkan mu?" Tanya Hera. Jeno masih terdiam. Dia masih dalam keterkejutannya. Dia tidak tahu harus bagaimana atau melakukan apa. Dia ingin berteriak tapi tidak ada yang bisa menyelamatkannya. Tubuhnya gemetar karena merasa ngeri melihat wanita yang kini terlihat begitu digdaya akan membunuhnya. "Tidak ada? Baiklah, pergilah ke dunia bawah!" Hera mengayunkan tongkatnya ke depan perlahan. Membuat duri cahaya raksasa itu melesat kearah Jeno.

Jeno kembali shock. Dia bisa melihat cahaya itu melesat cepat kearahnya bagai anak panah yang siap merenggut nyawanya. Jeno pun bisa melihat burung hantu yang tadi terbang menukik ke depannya bersamaan dengan cahaya itu. Dan tiba tiba kegelapan menyergapnya.

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.
.
.
.

______________________________________
Eps 16 ⎥  𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓪𝓼𝓪 𝓛𝓪𝓵𝓾
______________________________________

______________________________________Eps 16 ⎥  𝓣𝓮𝓷𝓽𝓪𝓷𝓰 𝓜𝓪𝓼𝓪 𝓛𝓪𝓵𝓾______________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jisung merasa seperti ada petir imaginer yang menyambar kepalanya saat ia membaca pesan dari Irene. Hera menemukan Jeno? Bagaimana bisa? Jisung ingat seharian ini dia hanya bertemu Jeno satu kali. Sisanya, Jisung tidak melihat lelaki itu lagi. Bahkan saat di kantin pun, Mark dan Renjun hanya berdua. Dan celakanya, Hera menemukan Jeno. Jika benar begitu, bagaimana keadaan Jeno sekarang? Jantung Jisung berdebar tak karuan. Dia mencemaskan kondisi Jeno saat ini. Apa Jeno terluka? Apa dia baik baik saja? Apa Hera berhasil membunuh Jeno? Jisung bisa merasakan tangannya yang memegang ponselnya mendingin.

"Jisung, ini minumanmu." Sungchan baru masuk ke dalam kamarnya sambil membawa dua kaleng soda. Untuk dirinya dan Jisung. Sungchan berjalan menghampiri Jisung yang tengah duduk di tepi ranjang lantas menyodorkan kaleng soda di tangan kanannya pada Jisung. Alisnya mengernyit saat Jisung tak merespon ucapannya. Lelaki bermata kecil itu tampak melamun. "Jisung?" Baru saat panggilan kedua, Jisung tersadar dan menoleh ke arah Sungchan. Dia tampak tersenyum kaku sambil menerima kaleng soda itu.

"Ah, terima kasih, Sungchan." Jawabnya pendek. Jisung kemudian meneguk air soda dari kaleng itu. Hanya sedikit.

Sungchan paham betul ada yang membuat Jisung melamun. Dia duduk di samping Jisung dan mengulurkan tangan kanannya yang bebas untuk mengusap pelan surai coklat Jisung. "Kamu tampak melamun, apa ada yang membebani pikiranmu?" Sungchan melirik kearah ponsel Jisung yang masih dipegang erat olehnya.

"Aku tidak apa apa kok," Jisung menoleh dan tersenyum tipis. Dia meneguk kembali soda itu sebelum menaruhnya di nakas. Soda dingin itu malah terasa menyengat tangannya.

"Benarkah?" Pertanyaan Sungchan diangguki Jisung sebagai jawabannya. "Begitu ya," Dia merangkul pundak Jisung dan menariknya pelan membuat Jisung menyandarkan kepalanya di bahu lebar Sungchan.

Romance and Curse (NoSung/JenSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang