⚘ Eps 5 ⸻ Sebuah Fakta

1.2K 176 12
                                    

___________________________________________

𝚂𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖𝚗𝚢𝚊:

Tanpa diketahui, Jeno mengikuti Jisung. Dia melihat jika Jisung tengah dihadang perampok bersenjata. Namun ia dibuat terheran dengan apa yang terjadi pada para perampok itu. Kenapa mereka tiba tiba melucuti celana mereka? Saat Jisung menjauh, Jeno melajukan motornya dan berhenti di dekat para perampok yang masih sibuk mengurusi kelamin mereka.

"Shit! Menjijikan." Jeno menatap mereka dengan ekspresi jijik. Dia menoleh ke depan dan melihat punggung Jisung yang masih berjalan tak jauh dari sana. Dalam hati dia bertanya tanya, bisa bisanya Jisung membuat ke enam orang itu mengalami birahi dan membuat mereka melakukan masturbasi dalam waktu singkat.

。☆✼★━━━━━━━━━━━━★✼☆。
.
.
.
.
.
.

____________________________________________

Eps 5 ┊ 𝓢𝓮𝓫𝓾𝓪𝓱 𝓕𝓪𝓴𝓽𝓪
____________________________________________


"Naiklah."


Jeno menghentikan motornya di samping Jisung yang masih berjalan di trotoar. Dia menyuruh Jisung untuk naik ke motornya. Dan kali ini Jisung tidak menolak. Dia mendekati motor Jeno dan naik. Hal itu cukup menimbulkan tanda tanya dalam benak Jeno. Meski begitu, Jeno memilih abai dan menjalankan motornya. Jeno berpikir jika Jisung masih cukup shock karena kejadian perampokan tadi. Sehingga ia tidak menolak. Dia mengantar Jisung pulang dengan Jisung yang memberitahu dimana rumahnya berada. Jeno mengantar Jisung hingga ke depan rumahnya. Jisung sempat berterima kasih pada Jeno sebelum akhirnya dia berbalik dan berjalan memasuki rumahnya.

Jeno hanya tersenyum tipis dan mengangguk. Dia memperhatikan Jisung yang berjalan memasuki rumahnya. Jeno bahkan bisa melihat jika earring yang Jisung pakai berpendar di gelapnya malam. Lagi-lagi Jeno memikirkan kejadian tadi. Haruskah dia bertanya pada Jisung besok?

__________________________________________

Jisung berjalan dengan gontai di lorong sekolah. Jisung merasa tidak bersemangat pagi itu. Semalam setelah Jisung pulang dari basecamp, dia mendapati Athena berada di ruang tamu rumah itu. Tengah berbicara dengan Jaemin. Jika Athena berkunjung, berarti terjadi sesuatu. Dan ternyata benar, Athena berkata jika Hera mulai bergerak. Sang Dewi Ratu mulai mencari Jeno. Kabar baiknya, sang dewi belum mengetahui identitas dari keturunan Zeus itu. Meski begitu, cepat atau lambat Dewi Hera akan menemukannya. Dan Jeno akan ada dalam bahaya. Athena meminta Jisung untuk segera memberitahu Jeno soal jati dirinya dan menyuruh Jeno untuk mengenakan cincin itu. Jisung menghela nafasnya. Rasanya beban berat seperti tengah menggantung di kedua pundaknya. Bagaimana caranya dia bisa memberitahu Jeno perihal itu?

Jisung terkesiap saat merasakan sebuah lengan merangkul pundaknya. Jisung menoleh dan mendapati Jeno tengah menatapnya. Wah, panjang umur.

"Kau belum sarapan kan? Ayo ke kantin." Ucapnya sebelum ia membawa—setengah menyeret—Jisung ke Kantin sekolah. Jisung sempat jengah dengan paksaan Jeno. Tapi Jisung memang belum sarapan, jadi dia tidak punya alasan untuk menolak. Di kantin, Jeno mentraktir setangkup sandwich untuk Jisung. Dia bahkan tidak repot repot bertanya Jisung ingin makan apa apa. Jeno itu pemaksa tapi Jisung entah kenapa tak mau menolak juga.

"Jisung," Jeno memanggil setelah beberapa menit keheningan menyelimuti mereka. Jisung masih mengunyah saat dia mendongak untuk melihat Jeno yang duduk di depannya. "Semalam aku melihatnya."

Romance and Curse (NoSung/JenSung)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang