21

4K 529 190
                                    


"Kita gak naik pesawat aja, Pah?" tanya Haruto.

Keluarga Watanabe akhirnya merealisasikan rencana liburan mereka sebelumnya. Mereka berencana akan ke private island milik sahabat karib Tn. Watanabe dan menghabiskan waktu 3 hari 2 malam disana.

"Kita gak langsung berangkat ke pulau, Mama mu mau ngunjungin kerabat nya dulu di Kota Apel" jelas Tn. Watanabe.

"Hah? Ke tempat tinggal Kak Junkyu dong?" tanya Haruto terkejut.

"Iya.. kita kesana" jawab Tn. Watanabe.

"Yah, Papa kok gak bilang-bilang dulu sebelumnya, kan Haru bisa ngabarin Kak Junkyu kalau kita kesana" keluh Haruto.

"Hmm Haru.." panggil Ny. Jihyun karena wanita itu sedari tadi sibuk dengan ponsel nya.

"Kamu sama Junkyu... pacaran?" tanya Ny. Jihyun dengan suara lembut nya sembari tersenyum tipis menatap putra nya yang duduk sendiri di bangku belakang.

Haruto nampak gelagapan dengan pertanyaan mama nya, seketika dirinya dibuat salah tingkah dan menggaruk tengkuknya tanpa disadari.

"Mama.. tahu?" tanya Haruto malu.

"Bibi Lee bilang kalian sering ketemuan, kamu sering jemput Junkyu dari Kedai Kimbap Bibi Lee. Kamu kan gak ada jadwal belajar selama libur semester, jadi ketemu Junkyu ngapain?" goda Ny. Jihyun.

"Ngedate lah, mama masa ga peka sih" goda Tn. Watanabe.

Sedangkan Haruto telinganya semakin memerah mendengar godaan dari kedua orangtuanya.

"Ya gimana, mah. Udah nyaman ya tumbuh rasa cinta" jawab Haruto sambil malu-malu.

Tn. Watanabe tertawa mendengarnya namun Ny. Jihyun hanya tersenyum dengan pikiran berkecamuk.

'Aku harus pastiin semuanya..'
















Junkyu dibuat terkejut ketika pulang dari pasar membeli makanan untuk upacara peringatan kedua orangtuanya nanti malam.

Bagaimana tidak? Ia menemukan mobil sedan hitam yang begitu ia kenal nomor kendraannya sudah terparkir nyaman di depan rumah nya.

"Park Jihoon" gumam Junkyu kemudian menghembus nafas pelan.

Lelaki itu berusaha memperbaiki raut wajah terkejutnya menjadi sedatar mungkin sebelum melangkah masuk ke dalam rumahnya.

Disana,

Di meja makan tampak Jihoon sedang menyantap sup kentang buatan neneknya dengan lahap.

"Kyu, udah pulang?" tanya Jihoon dengan santai sambil terus menyeruput kuah sup nya.

"Lo ngapain kesini sih?" tanya Junkyu ketus. Matanya menyorot tajam pada Jihoon, namun tampak menggemaskan.

"Siapa suruh gak angkat telfon gue dari kemarin, gue mau ngabarin lo kalau mau kesini hari ini. Tapi lo nya ga angkat telfon" jawab Jihoon.

"Mau ngapain sih? Lo lupa ya kalau hari ini-"

"-Gue gak lupa, gue kan juga mau ikutan upacara peringatan. Walaupun gak pernah ketemu tapi gue yakin orangtua lo udah kenal sama gue soalnya gue udah jagain anak mereka hampir 8 tahun" bangga Jihoon.

Junkyu mendelik kesal, ia bingung mau membalas bagaimana karena ucapan Jihoon adalah kebenaran.

"Kalian ketemu harusnya kangen-kangenan bukan malah berantem" tegur Nenek Kim yang datang dari arah pintu belakang rumah sambil membawa keranjang berisi buah-buahan segar.

Junkyu dan Jihoon tak bersuara. Entah kenapa pipi kedua lelaki ini memanas mendengar teguran Nenek Kim.

Dalam hati terdalam Junkyu ia memang rindu pada lelaki di depannya ini, tapi dirinya sengaja menghindari Jihoon setidaknya selama 1 bulan ketika liburan semester ini. Karena jujur saja, hati terdalam Junkyu belum selesai dengan pria ini. Masih ada nama Jihoon yang terkunci rapat di dalam sana.

Youth Memories || Jihoon Junkyu (Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang