8

5.7K 794 334
                                    

Huwee makasih banyak yang udah ngasih selamat ke aku kemarin🤗🤗

Happy Reading 😁😁











Jihoon menghantar Junkyu tepat di depan gedung flat Junkyu.

Sekarang sudah pukul 12 malam, sudah cukup sepi karena orang-orang telah masuk ke huniannya masing-masing.

"Lo tau darimana gue ngajar di rumah itu?" tanya Junkyu tanpa menoleh ke arah Jihoon.

"Gue cari tahu di hape lo kemarin" jawab Jihoon seolah tak ada masalah ia mengacak-acak isi hape Junkyu.

Junkyu menghela nafas lelah, "Ngapain ngelakuin semua ini sih, Ji?" tanya Junkyu.

Jihoon menoleh, "Emang apa salahnya?" tanya Jihoon.

Junkyu tersenyum nanar, "Gue ada salah apa lagi sama lo sampai lo gak biarin gue tenang sehari aja?" tanya Junkyu frustasi.

Jihoon menoleh, "Lo ngerasa terganggu?" tanya Jihoon merasa tersinggung.

"Nggak gitu.. kita bukannya udah sepakat dari awal buat gak jadi orang asing satu sama lain. Tapi-"

"Gue gak pernah sepakat, Kyu. Itu cuma keputusan sepihak lo aja" bantah Jihoon.

Junkyu diam, tanpa sadar airmata nya menetes.

Junkyu mengusap cepat airmatanya, namun itu semua tertangkap oleh mata Jihoon.

Junkyu benci terlihat lemah, ia tak mau Jihoon semakin mengacaukan perasaannya.

"Haruto siapa?" tanya Jihoon.

"Murid gue" jawab Junkyu membuang mukanya asal tak menatap Jihoon.

Ia tak mau Jihoon melihat mata sembabnya.

"Kenapa dia nelfon lo diluar jam kerja?" tanya Jihoon.

"Gue yang minta dia buat ngehubungin gue kalau ada yang mau ditanyain"

Jihoon terkekeh remeh, "Lo nyuruh orang lain buat hubungi lo kapanpun, sedangkan gue lo block gitu aja? Lo beneran gak butuh gue lagi?" tanya Jihoon seraya tertawa sakartis.

Junkyu menghela nafas kasar, bahkan hembusan nafas nya dapat Jihoon dengar dengan jelas.

"Please Ji, gue tahu kalau lo gak akan bisa balas perasaan gue, jadi tolong jauhin gue, berhenti ngelakuin hal yang bikin gue berurusan sama lo" pinta Junkyu.

"Gue gak bisa, Kyu!" ujar Jihoon sedikit meninggikan nada suaranya. "Lo kira 7 tahun itu sebentar? Gak semudah itu ngelupain semuanya" jawab Jihoon.

"Lo yang ngusir gue dari kehidupan lo Jihoon, dan sekarang kenapa lo narik gue lagi kesana. Biarin gue berdiri sendiri tanpa lo!" Junkyu berujar frustasi.

Jihoon menarik tangan Junkyu kuat membuat tubuh Junkyu menubruk tubuh Jihoon cukup kuat.

Junkyu hanya diam terpaku dengan debaran kuat di jantungnya. Sungguh Jihoon yang seperti ini cukup menakutkan untuk ia hadapi. Lelaki cantik itu bahkan tak berani menatap mata lelaki itu.

"Lihat gue, Kyu.." pinta Jihoon dengan suara pelan.

Junkyu meski ketakutan merasa terhipnotis dengan suara Jihoon hingga membuatnya mendongak menatap tepat kedalam pupil Jihoon yang bulat berwarna coklat gelap. Meski di dalam mobil gelap tapi Junkyu dapat melihat pupil Jihoon yang bergetar menahan sesuatu.

"Gue gak akan lepasin lo, Kim Junkyu. Lo gak akan bisa ngelakuin semuanya sendiri tanpa gue" ujar Jihoon dengan gertakan di giginya.

"Gue bisa, Ji. Asalkan lo juga biarin gue jalanin nya sendiri" pinta Junkyu yang airmata nya mengalir lagi setelah melontarkan kalimat penuh keyakina pada Jihoon.

Youth Memories || Jihoon Junkyu (Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang