27

4.3K 449 75
                                    


Suasana ruang makan Tn. Watanabe kini terasa lebih hening.

Junkyu merasakan atmosfer makan malam kali ini berbeda dengan sebelumnya. Terasa hening yang canggung.

"Junkyu, ini ayam pedas manis. Kesukaan kamu kan?" tanya Tante Jihyun.

Junkyu tersenyum kecil sambil mengangguk, "Makasih tante"

"Tante nelfon nenek kamu tadi pagi, nanyain apa aja makanan yang kamu suka sama enggak. Ini sup kentang katanya kamu suka juga" Tante Jihyun menyodorkan mangkuk kecil berisi sup kentang dihadapan Junkyu.

Junkyu tersenyum sungkan, menatap dua pria lainnya di meja makan, Tn. Watanabe yamg menatapnya hangat namun jauh berbeda dengan tatapan dingin yang dilayangkan putra mereka, Haruto.

Kecanggungan ini tercipta karena Haruto yang sedari Junkyu tiba tadi hanya diam tak melayangkan satu kata pun padanya. Terlebih Haruto melihat ketika Junkyu datang dihantar Jihoon, semakin memperburuk raut wajah lelaki itu.

Junkyu bisa menebak, Haruto belum sepenuhnya move on darinya. Dan Junkyu juga tidak bisa memaksa Haruto untuk melupakannya secepat itu.

Perkataan Jihoon tadi sebelum mereka berangkat terngiang di kepala Junkyu.

'Dia move on atau enggak itu bukan tanggung jawab lo lagi. Itu keputusan dia'

Mengingat tentang sahabatnya-

Ralat,

Pacar nya, maksud Junkyu.

Lelaki yang lebih tua 6 bulan darinya itu, sahabat pertama yang dimiliki Junkyu seumur hidupnya, kini telah jadi pacarnya.

Semua terasa seperti mimpi, tapi memang itulah kenyataan nya, mereka kini sepasang kekasih.

Deheman Haruto menyadarkan Junkyu dari lamunan singkatnya tentang Jihoon.

Junkyu mungkin egois, ia dengan mudah berbahagia dengan kekasih baru nya ketika Haruto masih berusaha untuk menata hati kembali.

Haruto hanya tak boleh tahu bahwa Junkyu sebenarnya sudah jadi milik orang lain.

Belum, waktunya belum tepat.

"Junkyu, tante inget kamu semester depan mau PL ke sekolah?" tanya Tante Jihyun ketika semuanya telah menyelesaikan makan malam.

"Iya tante" jawab Junkyu.

"Hmm berarti kamu agak sibuk ya? Tante kayaknya harus cari tutor baru buat Haru"

"Eh? Nggak papa tante, Junkyu masih bisa kok ngajar Haru. Guru PL sore juga udah pulang kok, tante" Junkyu membela diri.

Tante Jihyun tertawa, "Kamu kenapa panik banget?"

Junkyu menggigit bibir bawahnya khawatir.

"Sini deh ikut tante" ajak Tante Jihyun berdiri dari duduknya, Junkyu pun mengikuti langkah wanita paruh baya itu.

Langkah kaki Jihyun berhenti di depan pintu ruangan di sebelah ruang belajar yang biasa ia pakai mengajar Haruto.

Jihyun membuka pinth tersebut dan menghidupkan saklar nya.

Ini kamar? pikir Junkyu.

"Ini kamar kamu" ujar Jihyun masuk ke dalam diikuti Junkyu.

Jihyun membuka pintu ke balkon disana membuat angin malam menelisik masuk ke dalam kamar.

"Haruto bilang kamu tinggal sama temen kamu selama ini?" tanya Jihyun.

"Iya tante"

"Tante bukannya gamau kamu ngajar Haru lagi, cuma tante gamungkin mempekerjakan anak sendiri. Tante udah tahu semuanya gimana kamu berjuang sendiri, biayain hidup selama kuliah, kerja part time buat bantu kakek sama nenek, kamu pasti ga punya waktu bahkan buat main sama temen-temen mu" ujar Jihyun.

Youth Memories || Jihoon Junkyu (Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang