33

4.4K 388 183
                                    

Chapter kemarin komen nya membludak ya wkwk :v

Happy reading~~~











Junkyu tak tahu apa dia yang berlebihan atau bagaimana.

Wajar tidak sih ia cemburu pada seseorang bernama Aeri itu?

Junkyu tahu kalau Jihoon dan gadis bernama Aeri itu sedang mengerjakan project bersama.

Namun sepertinya mereka cukup dekat diluar pekerjaan.

Mereka makan malam bersama, terkadang hanya berdua, dan setelah Jihoon sakit Aeri menghantarnya pulang beberapa kali, dan sekarang Jihoon yang menghantar Aeri pulang.

Jihoon memang mengabarkan semua padanya, tidak ada yang disembunyikannya. Namun Junkyu merasa itu berlebihan kalau mereka memang hanya sekedar rekan kerja.

Jujur saja, hati terdalam Junkyu masih trust issue kepada Jihoon.

Junkyu itu yang paling tahu Jihoon, ia tahu kalau Jihoon memang baik pada siapapun. Dan kebaikan Jihoon banyak disalah artikan selama ini.

Junkyu takut kalau saja gadis bernama Aeri itu menyalah artikan kebaikan Jihoon.

Junkyu tidak bisa menghubungi Jihoon hari ini, hari ini adalah hari dimana event yang sudah Jihoon dan tim nya rencanakan diadakan.

Jihoon akan sangat sibuk hari ini, dan Junkyu tidak mungkin mengganggu kesibukan Jihoon.

Semalam mereka sempat berbicara di telefon. Hal itu lah yang membuat Junkyu semakin overthinking pada gadis bernama Aeri.

Junkyu bingung bagaimana menyampaikan kegelisahannya pada Jihoon, hatinya resah namun ia tidak mau menambah pikiran Jihoon jika ia mengatakan kegelisahannya.

"Tunggu aja deh sampai project ini selesai, semoga cuma perasaan gue aja" ujar Junkyu berbicara di depan cermin.

Junkyu keluar dari kamar mandi kamarnya. Suara ketukan pintu membuatnya segera berlari menuju pintu kamarnya, disana ada Bibi Yoo.

"Nak Junkyu, dipanggil Nyonya Jihyun di ruang tengah" ujar Bibi Yoo.

"Iya, bi. Bentar lagi Junkyu kesana" ujar Junkyu.

Lelaki manis itu masuk ke kamarnya sebentar untuk mengambil handphone dan keluar dari kamar dengan langkah cepat. Ia tak mungkin membuat tante nya menunggu.

"Maaf tante, Junkyu tadi mandi" ujar Junkyu sungkan ketika di ruang tengah sudah ada tante dan om nya, juga Haruto.

"Gak papa sayang, sini duduk" ajak wanita itu menepuk bagian sofa kosong di sebelahnya.

"Mama manggil Haru sama Junkyu disini buat nyampein sesuatu. Ini tentang kakek" ujar Mama Jihyun.

Junkyu duduk dengan tegap begitupula Haruto yang kini fokus mendengarkan mama nya.

"Mama sama papa berencana bawa kakek ke Kanada, disana ada Rumah Sakit yang bisa melakukan pengobatan dan operasi pemasangan ring bagi lansia. Tingkat keberhasilan operasi hampir 80%, kebanyakan pasien disana juga sadar dari koma jika tidak ada kendala selama operas. Mama mau bawa kakek kesana, semoga aja kakek bisa diobati" ujar Mama Jihyun.

Junkyu dan Haruto bernafas lega, Tuhan masih memberikan jalan untuk kesembuhan sang kakek.

"Papa sama mama bakalan ngurus semuanya disini hari ini, penerbangan, administrasi di RS sini, semua keperluan juga. Kebetulan di Kanada ada teman papa yang bantu ngurus pendaftaran Rumah Sakit disana dan apartment. Jadi kalau papa udah dapat konfirmasi dari beliau kita bisa langsung bawa kakek" ujar Tn. Watanabe.

Youth Memories || Jihoon Junkyu (Jikyu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang