Circle [JaeYong] ✔️

02

"Papa?"

Setelah melihat wajah sosok tersebut, Jisung langsung melompat memeluknya erat membuat si empunya badan kaget bukan main

"Papa? Maaf sepertinya kamu salah orang. Aku bukan ayahmu" ujar namja itu lembut

"Gak mungkin Ichung salah orang. Ichung ingat ketemu papa waktu tidur" ujar Jisung masih dalam keadaan posisi saling peluk

"Ketemu waktu tidur? Maksud kamu, mimpi?"

"Iya. Papa janji bakal ketemu ichung dan ternyata papa nepatin janji papa" ujar Jisung keriangan

"kam-

"YAH! ITU ANAKKU" Taeyong berlari mengambil Jisung dari pangkuan namja asing itu tadi dengan perasaan penuh khawatir hingga hampir menangis

"Ichung... Kamu gapapa kan? Sayang mama gasakit kan? Yah! Baraninya Lu sentuh anak gw!" Marah Taeyong. Seluruh mata kini tertuju pada mereka

"Tenang buk, saya ga ngapa-ngapain kok" jawab namja itu

"Buk matamu. Ichung ga dipukul sama dia kan? Ayo kasih tau mama kalau ada yang sakit" Taeyong menatap Jisung dengan penuh khawatir

"Ichung gapapa kok mama. Kenapa mama marahin papa?" tanya Jisung polos kemudian turun dari pangkuan Taeyong dan kembali memeluk namja asing tadi

"papa? Dia? Maksud Ichung apa?" tanya Taeyong kaget

"Ini kan papa ichung. Kenapa mama marah sama papa, kasian tauk papa baru ketemu langsung dimarahin" ujar Jisung. Taeyong menatap marah pada namja itu

"Apa yang lu bilang ke anak gw ha?"

"Gak! Saya ga bilang apa-apa. Tadi dia sendiri yang panggil saya papa"

"Maaf bukan bermaksud untuk ganggu masalah suami istri, tapi kalau mau berantem di rumah aja. Anak anak pada takut liatin kalian berdua" salah satu guru tk yang melihat keributan datang untuk meleraikannya

"Apaan sih? Dia buk-"

"Maaf sekali bu. Istri saya emang gini hehe. Yaudah kamu ke mobil dulu ya, maaf atas keributannya" Namja itu menarik lengan Taeyong dan mengangkat Jisung masuk kedalam mobilnya

"YAH! Lu mau nyulik gw sama anak gw ya? Jangan berani-berani ya. Mau gw lapor po- mphhhh ya bajingan!" Taeyong menjambak rambut namja itu setelah usai mendapat ciuman darinya

"Mama! Jangan pukul papa" Jisung memeluk leher namja itu erat menghalangnya dari terkena pukulan maut si ibu

"oke saya minta maaf. Ok stop ayo bicarakan baik-baik. Nama saya Jaehyun. Kamu?" merasa simpati pada Jisung akhirnya Jaehyun berhenti menggoda Taeyong

"Ga perlu tau!"

"Kok mama sama papa malah kenalan sih?" Ujar Jisung bingung

"ichung, dia bukan papamu. Mana ada papa kamu jelek kek gini. Papa kamu itu ganteng (sedang memuji diri sendiri)"

"Mama ngomong nya jaat banget. Kasian papa nanti sakit hati" Jisung mengecup pipi Jaehyun seolah terlalu rindu dengan sosoknya

"Em Kok kamu kenal sama saya?"

"Kan papa yang janji bakal temuin ichung sama mama" Jawab Jisung penuh harapan menatap dalam mata Jaehyun. Jaehyun tersenyum kaku, namun senyumannya hilang saat mendengar bunyi jam tangannya

"aduh telat"

"Lu mau pergi ya? Yaudah, ichung ayo pulang"

"GAK! ICHUNG MAU SAMA PAPA!" Jisung mengeratkan pelukannya pada Jaehyun

"Ichung jangan berani ngelawan mama ya! Mama gapernah ajar ichung jadi anak durhaka sepeti itu" marah Taeyong

"hiks, ichung ga lawan mama. Ichung cuman mau sama papa"

"Oke stop marahin dia. Dia masih kecil. Em Ichung mau jalan sama papa ga?" tawar Jaehyun sambil mengusap punggung Jisung

"Mau!"

"Yaudah, tapi nanti harus pulang ke rumah mama ya?"

"Iya papa"

"Gak, itu motor gw?"

"udah lah. Nanti saya minta teman saya jagain. Dia guru Tk disini, namanya Lucas" Taeyong memasang wajah sinisnya saat mengetahui si mesum itu berteman sama Jaehyun

"Ichung turun dulu dong. Gimana caranya papa nyetir?" Jisung belum pernah naik mobil, jadi dia gatau gimana cara mobil berfungsi

"Ichung gabisa duduk disini?"

"Bisa tapi kalau papa mau nyetir, ichung harus pindah ke tempat mama dulu" Dengan lembut Jaehyun memindahkan Jisung ke pangkuan Taeyong

"pakai sabuk pengaman please?"

"Ck, iya bawel" Taeyong seolah tak terima Jisung menjadi sangat akrab dengan orang yang tak dikenalinya sama sekali. Mana manggilnya 'papa' lagi

Kerana ngambek, Taeyong tidak memperdulikan Jisung sama sekali. Bahkan dia cuman ngebiarin Jisung main sama dadanya

"Mama, Ichung mau nenen"

"Gak"

"Ichung aus"

"Iya nanti"

"Ih ichung maunya nenen" Jisung menarik baju Taeyong secara paksa hingga dadanya kelihatan.

"Yah Lee Jisung. Kamu beneran jadi nakal ya semenjak ketemu dia. Perasaan kamu ga pernah bikin mama emosi gini?"

"ichung aus"

"Iya nanti. Sabar dikit napa sih? Kek bakal ab-"

"Sshh, jangan marahin dia terus. Aku merasa bersalah jadinya. Aku gabakal lihat kok. Nenenin aja" ujar Jaehyun yang mana bikin Taeyong merasa bersalah membentak Jisung

"em iya deh. Maafin mama ya? Mama emosi soalnya ichung ingkar janji. Ichung kan janji gabakal keluar dari sekolah kalau mama belum jemput" ucapnya sambil membelai kepala Jisung

"Tadi tu ichung ga sengaja mama. Ichung kejar kertas malah ketabrak papa" jawab Jisung yang sedang memeluk pinggang Taeyong

"Yaudah. Kamu nenen ya? Terus bobo, pasti kamu capek kan?"

"Ga kok. Ichung seneng ketemu papa! Papa seneng ga ketemu ichung?" Jaehyun tersenyum namun tak menoleh

"iya seneng kok"

Jisung sama Taeyong sempat main dan ketawa ketiwin sebentar sebelum si bayi ketiduran dalam posisi masih menyusu. Taeyong menghela nafasnya entah untuk kali yang keberapa?

"Apakah ayahnya mirip sepertiku?" Tanya Jaehyun tiba-tiba

"Tidak sama sekali. Apakah kita mirip? Kurasa tidak sama sekali" jawab Taeyong

"Kau kan mamanya. Yang aku tanya itu papanya" ujar Jaehyun sedikit terkekeh

"Aku papanya. Mamanya sudah lama meninggal" jawabnya tanpa memberi apa apa reaksi. Wajahnya datar, menatap lurus kehadapan

"tapi?"

"Panjang ceritanya. Aku seme, tapi itu dulu. Kini aku sudah jadi uke"

"lalu lovebite siapa yang ada di leher kamu?" Taeyong kaget saat mendengar pernyataan itu dari Jaehyun

"Akh, aku hampir diperkosa tau tadi. Karna itu aku sedikit emosi dan marah marah. Maaf ya Jaehyun" Sebenarnya Taeyong sangat matang namun keadaan tidak membantu

"Hampir diperkosa? Siapa? Maaf kalau kurang sopan"

"Laki-laki kaya dan ganteng namun bukan tipeku. Katanya dia siap menjadi ayahnya Jisung tapi, tidak terlihat seperti itu sama sekali"

"sepertinya kau telah menemukannya"

"Siapa?"

"Aku?"

To Be Continued. Ini banyak plot twist loh🤭