22

243 30 1
                                    

"LU JANGAN EGOIS! TUNANGAN GW JUGA ADA DI SANA!" kun dan Jaehyun beradu mulut soalnya Jaehyun meminta kun menjaga Mark di rumah sakit tapi Kun gamau

"Lucas sama pacarnya juga disana. Ck, kok bisa gini sih!" Ujar Hendery frustasi

Mereka semua kaget pas liat Doyoung yang keluar sambil usap air mata. Mereka nyangka dia lagi berantem sama Taeil

"Jae, lihat foto ini" Taeil memperlihatkan Jaehyun foto Jisung yang digantung seperti boneka dan penuh becak darah diwajah

"ARGHHHH!" Jaehyun langsung menendang meja dihadapannya

"Kita gabisa tunggu lagi. Kita harus pergi sekarang" ujar Kun. Dengan apa adanya, mereka pergi menuju lokasi yang sudah dipastikan tempat dimana mereka membawa Taeyong dan lainnya

"Lu yakin dua bayik ini pembunuh" Bisik Jaehyun dan Taeil mengangguk yakin

"Wajah cantik mereka bikin semua gasadar kalu mereka itu pembunuh. Yang pendek itu namanya renjun, dia lebih sering membunuh orang yang tergoda sama kecantikan dia" jelas Taeil

"Yaudah deh asal berguna"

Semua fighter sudah berkumpul ditempat yang dijanjikan dan mereka sedang berbincang soal plan yang akan mereka gunakan setelah ini

"Can't wait to see someone die in my hand" ujar Felix penuh yakin. Hyunjin hanya tersenyum miring disampingnya

Mereka memulakan plan dengan menghantar Jaehyun sendirian masuk baru kemudian mereka semua akan menyerang. Jaehyun menolak pintu tersebut dan hatinya sungguh sakit saat melihat Taeyong sudah penuh babak belur karana mencuba menyelamatkan Jisung

"Jung Jaehyun? Wah berani sekali kamu datang sendiri ya?" ujar Kai

"Aku datang sendiri karna aku ingin mengakhiri perang gila ini tanpa harus kehikangan nyawa siapa-siapa" jawab jaehyun formal

"Lucas.."

Lucas sudah terbaring tidak sadarkan diri disamping Jungwoo. Jaehyun sendiri tidak tagu apakah Lucas masih bernyawa atau tidak

"Sekarang pilih, Taeyong atau Jisung hm? Aku sudah sangat prihatin memberikan kamu pilihan" Ujar Kai sarkas

"Ga! Maaf sekali, Aku ga terima kalau kamu menyakiti kedua mereka. Ayo lawan secara adil. Siapa yang kalah harus mengalah sampai mati!" ujar Jaehyun penuh penekanan

"Baiklah, tapi jika kau kalah maka kau akan melihat anak ini kehilangan kedua biji matanya disini" ujar Kai

BRAKKK

"yaishh kenapa kau masuk sekarang bodoh!" Juyeon tersenyum miring dan dengan pasrah semua fighter keluar dari tempat persembunyian masing-masing

"Wah, ternyata ada yang berbohong" Kai yang marah langsung saja menendang perut Taeyong namun yang pasti tidak ada reaksi dari Taeyong soalnya dia sudah pingsan

PLAK

"aish SHIBAL!" Jaehyun menodongkan senjatanya saat Kai menampar pipi Jisung kuat hingga hidungnya mengalirkan darah segar

"Ini hukuman karna sudah berbohong sama aku Jung Jaehyun"

"yang!"

"sayang" lirih yangyang, yang ditaroh dipojokan ruangan sambil menangis terisak isak

"ah itu tunangan kamu ya? Maaf ya, semalam saya kehabisan jalang alhasil saya pinjam tunangan kamu sebentar. Gapapa kan?" Kun yang mendengar itu mengepalkan tangannya dan tak terasa matanya berair

Salah satu orang Kai menarik kain yang menutup paha yangyang. Kun ingin saja pingsan saat melihat paha tunangannya masih dinodai darah yang sudah kering

"perawan is the best" ujar kai. Yangyang semakin histeris menangis sata mendengar soal keperawanan. Dia merasa jijik sama tubuhnya sendiri sekarang

"Tungga apa lagi coba? Ayo berantem" ujar Haruto yang mulai capek menunggu

"Gatau nich, mau tunggu sampai anak lu hilang nyawa baru mau lawan?" sarkas Inho

"Kalian memang berani" Kai menepuk tangannya dan puluhan orang muncul dari balik pintu

"Woah one by one, good good" ujar Hyunjae

Tanpa menunggu lama, para fighter langsung memilih pihak lawan mereka dan seketika tempat itu dipenuhi dengan suara pukul dan hentakan

Jaemin Jeno juga tidak tinggal diam, mereka menyerang kehadapan lebih tepatnya kearah D.O dan Jaehyun sudah pasti menyerang si bajingan Kai

Inpyo berlari membuka tali ikatan Yangyang setelah selasai menjatuhkan lawannya

"lepaskan yang lain" dan yangyang hanya menurut

"Cas? Hiks Lucas bangun" Jungwoo menggoncangkan tubuh Lucas. Seketika badannya panas sejuk saat Lucas tak kunjung bangun

"Taeyong, ayo bangun hei Tae" Yangyang mengambil air dari botol dihuhung ruangan dan membasahkam sedikit ditangannya untuk dilap ke wajah Taeyong

"Tae?" Taeyong melihat ke samping

"akh perutku"

"Tahan sebentar. Ayo selamatin Jisung" Taeyong bangkit dengan badan yang separuh menunduk, memegangi perutnya dan berjalan kearah Jisung dengan bantuan yangyang

"ichung~" Taeyong melepas tali yang mengikat tubuh anaknya

"TAE!" Teriakan Yangyang bikin Taeyong kaget dan seketika hilang arah. D.O muncul tanpa aba-aba langsung menendang Tayeong hingga jatuh ke tanah

"Ichungggg!" Taeyong berteriak histeris saat Jisung turut jatuh menghentam tanah hingga keluar dari pekat dari kepalanya setelah terbentur

"YAKHHHH!" Jaehyun datang dan menyerang D.O tanpa memberi peluang untuk D.O membalas serangannya

"hikss ichung maafin mama" Taeyong memeluk Jisung sambil manangis histeris. Yangyang berusaha untuk menarik Taeyong dan Jisung keluar dari kawasan itu

"Jungwoo ayo!" Jeamin yang melihat mereka kesusahan untuk kabur segera menghulurkan bantuan. Dia yakin Jeno bisa menghabisi mereka sendirian soalnya Jeno lebih kuat berbanding dirinya

Jaemin menopang Lucas di punggungnya berlari membawa mereka ke tempat yang lebih selamat

"Lady bisa bertahan?"

"Aku gapapa tapi ichung" Jaemin mengangguk faham. Mereka semua berlari masuk ke dalam hutan tebal untuk bersembunyi seketika

"Kita disini saja. Jangan terlalu jauh" Mereka berhenti di pinggir sungai dan memutuskan untuk bersembunyi disitu. Jaemin membantu membersihkan bercak darah di seluruh tubuh Jisung menggunakan air sungai yang mengalir

Jaemin mengeluarkan tas kecil yang dari awal sudah tergantung di celananya dan mengeluarkan ubat sapu untuk diberikan kepada Jungwoo, yangyang dan Taeyong

Jaemin juga membawa pembalut luka dan dia langsung saja membalut luka di kepala Jisung agar tidak terdedah sama bakteria yang bisa membahayakan lagi situasi

"Lucas gimana?" tanya Jaemin

"Belum sadar"

Jaemin mengarahkan mereka untuk istirahat saja

"Biar saya saja yang gendong Jisung. Lady harus istirahat" Jaemin mengambil Jisung dari tangan Taeyong

Jaemin mengecup luka-luka kecil yang ada di wajah Jisung merasa bersalah atas kecuaian mereka membiarkan Taeyong menyusul ke rumah sakit

"Jagoan harus bangun. Jagoan kan harus jagain mama" bisik Jaemin tepat ditelinga Jisung

Jaemin menghela nafasnya mengingat Mark disana sendiri dan hanya dijaga oleh para bodyguard

"Mark udah sadar belum ya?" gumamnya perlahan

"Kalu udah, dia nyari Jaehyun ga? Apa cari Taeyong? Ck, rumit sekali dunia gelap ini" ngomel sendiri dia tanpa sadar ada yang mendengar omelannya

"Ini bakal lama ga ya?"

grep


















To Be Continued

Circle [JaeYong] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang