Keputusan

1.9K 212 43
                                    

Jeffrey kembali kerumahnya dengan begitu tergesa gesa, pria itu mengabaikan tatapan aneh orang orang yang melihatnya ketika ia di perjalanan tadi, pasalnya Jeffrey belum sempat mengganti pakaian pasiennya.

Hal pertama yang Jeffrey lihat saat memasuki rumahnya adalah Rose dan Jayden. Kedua orang itu sedang melihat sebuah amplop yang Jeffrey tidak yakin itu isinya apa.

Perlahan Jeffrey mendekat, lalu pria itu menyadari bahwa Rose sudah menitiskan air matanya disana.

"Rose tolong dengarkan penjelasanku." Ucapnya membuat Rose mendongak, begitu juga dengan Jayden.

Rose bangkit dari duduknya dan melemparkan sebuah amplop yang berisikan satu kertas yang menjelaskan tentang test DNA yang di lakukan oleh Jayden.

"Ini apalagi? Aku penasaran, sudah berapa wanita yang kau hamili?" Ujar Rose. Perlahan wanita itu menghapus air matanya, menurut nya tidak ada gunanya lagi menangisi pria brengsek seperti Jeffrey.

"Dilihat dari umur Jayden yang sekarang mungkin ini tingkah lakumu ketika SMA dulu." Lanjutnya lagi. Sementara Jeffrey masih sibuk meratapi selembar kertas itu.

Tangannya bergetar, perlahan memori saat dimana dirinya memasuki sebuah club dan mabuk kembali hadir.

Ia sekarang ingat bahwa ada seorang wanita yang mendekatinya kala itu dan kejadian yang tidak diinginkan itu pun terjadi.

Kepalanya mendadak sakit dan pusing, kejadian dimana ia kecelakaan hebat juga terlintas di otaknya.

Tubuh Jeffrey merosot, pria itu merintih kesakitan sambil memegangi kepalanya.

Jayden yang melihat keadaan Jeffrey langsung menghampirinya "Pa? Papa kenapa?" Tanya Jayden khawatir.

Jeffrey hanya menggeleng, ia mendongak menatap manik mata milik Jayden. "Maafkan aku." Ucapnya lalu tak sadar bulir air matanya juga mengalir pada permukaan wajahnya.

Jeffrey langsung memeluk tubuh Jayden, memeluk tubuh itu erat erat "Maafkan papa nak, begitu banyak kesalahan terjadi di masa lalu sehingga kau menanggung semua akibatnya." Jeffrey tidak mengira bahwa hubungan satu malamnya ketika SMA akan membuahkan hasil. Ia begitu menyesal ketika melalukan hal itu, membayangkan bahwa wanita yang ia hamili mengandung tanpa seorang pendamping.

"Maafkan papa juga karena terlambat menyadarinya keberadaanmu." Jeffrey sangat bodoh, mengapa dirinya sangat terlambat menyadari hal ini? Apalagi dirinya pernah membentak dan tidak mengakui Jayden sebagai anaknya.

Amarahnya selalu membuatnya hancur.

"Aku sudah memaafkan papa, aku sangat senang sekarang papa sudah mengakuiku." Balas Jayden dalam pelukan Jeffrey, bertemu dengan orang tua kandungnya adalah salah satu keinginan yang sudah lama ia nanti.

"Terimakasih Jay." Balas Jeffrey, ia sangat beruntung ketika Jayden mau memaafkan nya.

"Sekarang aku mohon selesaikan urusan papa dengan mama." Jayden melepaskan pelukannya lalu beralih menatap Rose yang sadari tadi melihat interaksi keduanya.

Jayden beranjak meninggalkan Jeffrey dan Rose agar kedua orang tua itu bisa menyelesaikan urusan mereka secara baik baik. Jayden harap Rose bisa memaafkan papanya.

Jeffrey mendekat ke arah Rose perlahan menggenggam jemari wanitanya itu "Tolong maafkan aku ya? Lia bukanlah anakku, Nauren menjebakku Rose." Jelas Jeffrey.

Namun Rose hanya memalingkan wajahnya, ia tidak sanggup untuk menatap manik mata Jeffrey.

Rose selama ini begitu mencintai pria di hadapannya dengan sangat tulus, namun entah mengapa sekarang rasa itu berubah menjadi sebuah kebencian.

Gigolo | Feat Eunwoo Jaehyun (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang