Duplikat

1.6K 206 18
                                    

"JEFFREY!!!" Rose terbangun dari pingsannya sambil meneriakkan nama Jeffrey. Nafas wanita itu tersenggal dengan keringat yang mengalir begitu deras di sekujur tubuhnya. 

Ia melihat disekelilingnya tampak ruangan bernuansa putih dengan bau obatan obatan. Di sampingnya Enuel yang tampaknya terbangun karena teriakan nya tadi.

"Kau kenapa Rose?"  Tanya Enuel panik.  Rose menggeleng cepat dengan ekspresi wajah ketakutan "Dimana Jeffrey? Katakan Cepat dimana Jeffrey!!"  Teriak Rose pada Enuel. Emosi wanita itu benar-benar menjadi tidak terkontrol. 

"Tenanglah Rose, aku yakin Jeffrey akan baik baik saja."

"Tidak!! Cepat antarkan aku pada Jeffrey!!" Enuel mencoba menenangkan Rose yang memberontak namun sayangnya entah mengapa tenaga wanita itu benar benar menjadi lebih kuat dari biasanya.

Tubuh Enuel terhempas begitu saja akibat dorongan dari Rose. Wanita itu mencoba bangkit dari brankarnya dan melepas infus yang terpasang pada tangannya.

"Rose kau mau kemana? Coba tenanglah Rose!!" Enuel tidak bisa lagi bersikap lembut pada Rose, ia kali ini harus bersikap tegas.

Enuel menahan lengan Rose yang hendak keluar dari ruangan inapnya
"Lepaskan aku!!" Berontaknya lagi pada Enuel.

Enuel menarik lengan Rose, sehingga tubuh wanita itu berhambur dalam dekapannya "Tolong tenanglah, aku benar benar sangat khawatir padamu." Ujar Enuel lirih, ia sungguh-sungguh sangat khawatir terhadap kondisi Rose yang sekarang, terlebih lagi wanita itu sedang mengandung.

"Kau khawatir padaku? Lalu mengapa kau tega bermain di belakangku?" Enuel menggeleng dengan cepat ketika mendengar pertanyaan dari Rose, yang jelas jelas dimana itu merupakan kesalah pahaman.

"Maafkan aku, itu hanya salah paham."

"Salah paham?"

"Wanita dan anak gadis yang kau lihat bersamaku itu adalah adik kandungku." Jelas Enuel membuat Rose terdiam. "Lalu dengan cincin?" Tanyanya penasaran.

"Aku hanya ingin berlatih ketika nanti aku akan melamarmu." Rose seketika terdiam seribu bahasa, jadi dirinya hanya salah paham? Begitu bodohnya ketika dirinya tidak memberi kesempatan pada Enuel untuk menjelaskan semuanya pada saat itu.

Akibat dari kebodohannya, Jeffrey menjadi korban dari itu. "Maafkan aku hikss.." Rose seketika menangis dalam dekapan Enuel.

"Kau tidak salah, seharusnya aku yang meminta maaf karena telah membuatmu salah paham." Enuel melepaskan pelukannya, lalu menghapus air mata yang mengalir pada wajah Rose. Ia tidak bisa ketika melihat Rose menangis.

Rose menggeleng "Tidak, ini adalah salahku, andai pada saat itu aku menanyakan nya terlebih dahulu dan tidak kabur begitu saja, pasti semua ini tidak akan terjadi." Enuel menghela nafasnya perlahan, jika membahas topik siapa yang bersalah tidak akan ada ujungnya.

"Tolong antarkan aku pada Jeffrey." Ucap Rose memohon sementara Enuel hanya mengangguk menuruti permintaan wanita itu.

Enuel menuntun Rose dengan sangat hati hati untuk mencari tau tentang keadaan Jeffrey. Kebetulan rumah sakit dimana Enuel membawa Rose merupakan rumah sakit yang sama dimana Jeffrey dilarikan.

"Terimakasih." Setelah mendapatkan info ruangan yang ditempati Jeffrey, Enuel pun menuntun Rose keruangan yang sudah ditujukan.

Rose benar benar merasa sangat bersalah ketika dirinya mengetahui bahwa Jeffrey sekarang dalam masa kritis.

Sekarang Enuel dan Rose telah tiba pada ruangan dimana Jeffrey ditangani oleh dokter. Disana terlihat Jayden yang benar-benar gelisah. Pria itu selalu mondar mandir di depan ruangan dimana Jeffrey di rawat.

Gigolo | Feat Eunwoo Jaehyun (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang