SUDAH SIAP BUAT BACA?
SUDAH SIAP KETEMU LAGI SAMA SI ANAK BUAYA?
JANGAN LUPA VOTE DULU YAPS. SOALNYA SATU VOTE DR KALIAN SANGAT BERHARGA BUAT PENULISNYA BIAR SEMANGAT
Gasss lah meluncuuuuurrrrrrr🚀
****
“Baik anak-anak, tugasnya jangan lupa dikerjakan. Besok dikumpulkan. Sekarang masih tersisa waktu 20 menit, jangan ada yang keluar kelas. Kalau mau istirahat harus menunggu bel. Mengerti semua? Perut Bapak lapar, mau sarapan dulu. Selamat pagi,” kata Pak Brewok sukses membuat seluruh siswa mengeluh. Padahal jam guru mengajar belum selesai, tapi guru dengan brewok setebal Rainbow Cake itu malah cari untung sendiri.
Enak beneerrrrrr makan gaji buta ya, Pak.
“Alesha,” panggil Oca teman sebangku Alesha. Lebih tepatnya sahabat. Sadar ketika namanya dipanggil, Alesha segera menoleh lalu mengangkat kedua alisnya seolah mengatakan ‘apa?’.
“Gimana hubungan lo sama si Azzam badboy Angkasa itu?” tanya Oca.
Sahabat Alesha satu ini memiliki hobi serba ingin tahu. Terlebih stalking adalah keahliannya. Hal itu terbukti setiap dia stalker mantannya yang selingkuh selama tujuh kali berturut-turut.
Menurutnya stalker lumayan berguna untuknya. Karena dengan menguntit, Oca menjadi tahu sifat busuk mantan pacarnya.
Tapi jangan ditiru ya gaisss wkwkw:v
Alesha mengedikkan bahunya. “Ya, gitu deh, Ca.”
“Terus, terus, soal kemarin gimana? Bokap nyokap lo marah nggak?” tanya Oca kembali.
“Iyaa gitu, Ca.”
Kini Oca merasa gemas sendiri dengan sikap sahabatnya. Alesha yang sedari tadi diajak mengobrol malah melamun ke mana-mana. Pandangannya kosong entah apa yang ada dipikirannya.
“Menurut gue nih ya, tampang kayak Azzam tuh nggak ada niat yang serius deh sama lo,” ujar Oca.
“Iyaa, memang gitu,” Alesha menjawabnya. Tapi ia masih saja memandang depan dengan kedua tangannya yang menopang dagu. Detik kemudian, ia baru terkesiap. “Eh, lo tadi kenapa bilang gitu, Ca?” tanya balik Alesha.
Oca memutar bola mata. “Iya karena gue-” pengakuannya terpotong karena tiba-tiba saja seorang siswa berteriak kencang dari luar lalu menuju bangku mereka berdua. Menghampiri Alesha.
“Alesha, Aleshaaa!!! Oh My Goshhhhh! Berita besar, super duper gawat, dan lo harus tahu ini,” seru Jamal dengan mimik mukanya yang tegang ditambah alay, lebay, jablay. Napasnya juga terdengar ngos-ngosan. Baru aja datang, sudah bikin onar.
“Woi, Jamaluddin bin Imaduddin! Lo habis makan jengkol sama pete ya? Aduuhhh bau mulut lo sampai ke hidung gue, Jamaaallll. Pantesan hubungan lo sama si Ola Ramlan kaga sehat. Ngapain sih lu di mari?” omel Oca.
“Sssssttt!! Teh Ocacaca mending lu diem bae ya. Tuh mulut rasanya pengin gue capit-capit sama jepitan deh, mau?” omel balik Jamal.
“Anda-anda perlu tahu soal ini. Eh, enggak sih, cuman buat Alesha saja. Oca enggak,” ujar Jamal menunjuk-nunjuk mereka berdua dengan jari telunjuknya. Seolah sedang menggurui Alesha dan Oca.
“Pagi hari ini tuh gue bawa hot news dan hanya untuk kak Alesha tersayang. Eitss, maksud Jamal seorang, hehe.”
Oca menatap datar cowok itu. “Nggak usah basa-basi bisa nggak sih? Lama-lama gue slepet juga tuh muka,” ucap Oca.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON IMAMKU BADBOY
Teen Fiction"Gue minta sama lo. Jaga Alesha. Jagain dia selama 24 jam penuh ketika gue udah gak sanggup lagi bertahan." "Sesuai nama lo, jadilah raga untuk Alesha ketika rapuh. Buat gadis mungil itu selalu tersenyum tanpa beban." ____ "Selamat tinggal Alesha Hu...