DON'T FORGET TO FOLLOW AKUN INI AGAR BISA UPDATE SESUAI JADWAL. YAITU DUA HARI SATU KALI UP!
•
•
•"Yah, mereka kenapa lama sekali ya? Bunda jadi khawatir, apa jangan-jangan Alesha menolak untuk di ajak ke sini?" bisik Bunda Aisya pada suaminya.
"Tunggu sebentar lagi ya, Bund. Mungkin mereka masih di perjalanan," ucap Ayah Yusuf.
Bunda Aisya tersenyum mengangguk, ia berdoa supaya gadisnya itu tidak membuat masalah apapun dengan Raga. Awas saja jika Alesha menolak atau memberontak, sudah dipastikan Bunda akan siap untuk mengomel-ngomel.
"Mereka sudah dekat, sebentar lagi sampai. Baru saja Raga menghubungi saya," ujar Om Malik.
"Alhamdulillah, saya sudah tidak sabar ingin melihat wajah cantiknya calon menantu, pasti cantik seperti Bundanya, kan," sahut Tante Lisa diiringi kekehan ringan.
"Ah, bisa aja. Terima kasih ya Lisa, karena sudah berkenan menyatukan putra dan putri kita untuk membangun rumah tangga bersama nantinya," ujar Bunda Aisya tersenyum.
"Sama-sama, Aisya. Kita sebagai orang tua pasti menginginkan yang terbaik untuk anak-anak kita. Jadi saya yakin, jika Alesha nanti bisa menjadi istri yang baik untuk putra tunggal saya- Raga."
Tidak berselang lama, terdengar suara mobil tengah memasuki halaman rumah. Terlihat di sana telah keluar dua pasangan yang sepertinya tidak memiliki hubungan yang cukup baik. Karena sedari tadi Alesha terus saja dibuat kesal oleh Raga.
Sebenarnya Alesha telah menolak ajakan laki-laki itu, tapi karena berhubung katanya—Ayah dan Bunda juga ada di sana, maka itu Alesha tidak bisa menolak. Ia mencari aman saja agar tak disembur oleh kebawelan sang empu.
Rasa kesalnya memudar ketika Alesha dihadapkan dengan desain rumah yang cukup mewah. Dari luar saja terlihat legit. Gadis itu dibuat kagum dengan dekorasi serba putih yang menambah kesan suci. Damai dan tenang rasanya.
"Ayo masuk, Alesha," ujar Raga mempersilahkan.
"Duluan aja. Lo, kan, yang punya rumah. Gue di sini sebagai tamu. Jadi gue belakangan aja."
Raga tersenyum. "Ladies first. Saya akan jalan di belakang kamu."
Alesha menghela napas kesal lalu memutar bola matanya jengah. "Terserah lo, deh," ketusnya lalu berjalan lebih dulu dan diekori Raga yang hanya tersenyum gemas.
"Assalamualaikum," ucap Alesha dan Raga bersamaan.
"Waalaikumussalam," balas kedua keluarga menyambut putra dan putrinya dengan hangat.
Alesha salim tangan pada Ayah dan Bunda, tak lupa juga dengan tuan rumahnya—Om Malik dan Tante Lisa. Meskipun Alesha tidak menyukai perjodohan ini, setidaknya gadis itu masih memiliki sikap sopan terhadap orang yang lebih tua.
KAMU SEDANG MEMBACA
CALON IMAMKU BADBOY
Tienerfictie"Gue minta sama lo. Jaga Alesha. Jagain dia selama 24 jam penuh ketika gue udah gak sanggup lagi bertahan." "Sesuai nama lo, jadilah raga untuk Alesha ketika rapuh. Buat gadis mungil itu selalu tersenyum tanpa beban." ____ "Selamat tinggal Alesha Hu...