BAGIAN 17

89 17 0
                                    

"Ayo cepat lari semuanya!"

"Ayah tunggu akuuu!"

"Tinggalkan barang dagangan sebelum semua terlambat."

"Mereka sudah dekat, ayo cepat!"

Tak jauh dari tempat anak-anak Alexander berkumpul, terlihat para pedagang di sekitar jalanan panik berhamburan lari. Mereka lebih memilih pergi dan meninggalkan semua dagangannya karena takut akan kedatangan para Wondrous yang membawa banyak pasukan.

Hari-hari biasanya Wili dan geng motornya memang selalu membuat onar dengan para pedagang di sana. Bukan hanya menggertak dan mendobrak, tapi juga memalak duit-duit dari hasil penjualan. Bahkan jika tak dituruti, maka para pedagang akan diancam untuk dihajar secara mentah-mentah.

Geng motor Wondrous memang terkenal kejam dan pendendam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Geng motor Wondrous memang terkenal kejam dan pendendam. Jika ada yang macam-macam, tanpa ampun pasti akan ditikam dan dimusnahkan.

"Ibuuuu, tunggu Ethan!" teriak seorang anak yang berlari kencang mengejar Ibunya. Namun, apa daya jika kaki kecilnya itu tak bisa menyamai langkah orang dewasa. Kaki Ethan tak sengaja tersandung dan tersungkur ke tanah. Tak berlangsung lama seorang laki-laki berdiri lalu berjongkok di hadapan anak kecil itu.

"Are you okay? Ayo berdiri, kakak bantuin," ucap Azzam sambil mengulurkan tangannya pada Ethan, menuntun untuk berdiri.

"Terima kasih ya, Kak. Kakak yang ini baik banget. Dan Kakak yang di belakang sana jahat," ucap Ethan tanpa tanggung-tanggung. Membuat Azzam segera mengangkat pandangan, menoleh pada Wili dan antek-anteknya.

Azzam memberikan seulas senyum tipis untuk Ethan. "Lain kali hati-hati, ya. Jangan takut sama mereka."

Ethan mengangguk antusias, senang mendapatkan perlakuan yang baik. Lalu kaki kecilnya melangkah pergi untuk kembali menyusul Ibunya.

Anggota Wondrous sudah tiba di dekatnya dengan dipimpin oleh Wili. Laki-laki itu membawa pasukan yang cukup banyak. Bukan hanya anggota Wondrous saja, tapi juga para preman dengan tubuh gempal dan bertato.

Wili tersenyum smirk menatap Azzam yang masih berjongkok. "Sok-sokan jadi pahlawan kesiangan lo, ya?!"

Mendengar ejekannya membuat Azzam segera beranjak. Ia membusungkan dada lalu sedikit mengangkat dagunya. Sebagai pemimpin ia harus mengambil posisi terdepan. Sikap wibawa dan bijaksananya sangatlah kentara di tubuh laki-laki itu tanpa adanya rasa takut.

Seluruh anggota Alexander bersatu dalam tim. Mereka sudah siap menghadapi Wondrous walaupun dengan tangan kosong. Sementara semua lawannya membawa beberapa benda tajam dan tumpul untuk memberantas semua pasukan Alexander tanpa sisa.

"Satu anggota lo udah gue hajar habis-habisan. Dan lo masih berani nunjukin muka ke gue?" tanya Wili terkekeh ringan.

"Masalah lo sama dia apa, sih, Wil? Kayaknya lo gak suka banget sama ketua kita," ucap Raja bersedekap dada.

CALON IMAMKU BADBOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang