06:55
Sekarang Chenle dan Jisung ada di sekolah Axleo mengantar anak kesayangan mereka ke sekolah setelah itu ke kantor Jisung.
"Daddy," panggil Axleo di sebelah Jisung membuat Jisung melihat kearah Axleo.
"Kenapa?"
"Nanti pulang sekolah Daddy dan Buna jemput Axleo kan?" tanya Axleo.
"Tentu kan Leo anak Daddy sama Buna," ucap Jisung, mencium pipi tirus milik Axleo.
"Loh kok belum masuk sih sayang," tegur Chenle saat keluar mobil masih ada Axleo di depan gerbang sekolah.
"Buna cium," Axleo menunjuk pipi sebelah kirinya yang belum di cium Jisung tadi tanpa membalas perkataan Chenle.
Chenle yang melihat itu dengan gemas mencium pipi Axleo berganti. "Sudah kan? Sekarang masuk nanti Bu Jisoo nya marah"
"Ay ay ay kapten," setelah mengatakan itu Axleo langsung berlari masuk ke dalam sekolah bersama teman-temannya yang lain.
Chenle melirik ke arah Jisung yang melihat Axleo yang sudah menjauh dari mereka dengan tatapan cinta seperti Jisung menatap nya di atas altar.
"Hyung," panggil Chenle membuat intensi Jisung beralih padanya.
"Hmm?"
"Tidak ke kantor?" tanya Chenle mendapatkan anggukan dari Jisung.
Keduanya masuk ke dalam mobil sport hitam milik Jisung dan berangkat ke kantor Jisung. "Baby apa selangkangan mu baik-baik saja?" tanya Jisung saat mereka berhenti di lampu merah.
Chenle yang mendengar itu langsung saja memukul paha Jisung. Kenapa harus bertanya sih pasti jawabannya iya apa Jisung tidak tahu sebesar apa penisnya.
Dari mana 9 inci dengan diameter 5 tidak sakit saat memasuki hole Chenle yang sempit tentu saja sakit tapi Jisung malah bertanya lagi.
"Apa hyung tidak tau penis hyung itu besar," dumel Chenle tanpa sadar ia sudah berbicara kotor di depan Jisung.
"Sepertinya mulut mu harus di hukum baby," ucap Jisung dan menjalankan mobil saat lampu sudah berganti hijau.
"Jisung hyung~," rengek Chenle, memeluk lengan Jisung dan mengeluarkan tatapan kucing andalannya biasa ia lakukan untuk membujuk Renjun.
"Hyung," panggil Chenle saat Jisung tidak merespon ucapannya.
"Hmm"
"Beneran di hukum?"
"Iya"
"Jisung hyung jahat," ucap Chenle, melepaskan pelukan di lengan Jisung dan bersedekap dada, memajukan bibi tanda ia sedang kesal.
"Itu bibir minta di cium," Chenle yang mendengar itu langsung saja memukul paha Jisung.
"Dasar mesum"
"Sama istri juga apa salahnya sih," balas Jisung, keluar dari mobil sport hitam miliknya.
"Loh sudah sampai yah? Berapa menit sudah yah?" Ehh jam berapa hyung?" tanya Chenle padahal ia ada handphone.
KAMU SEDANG MEMBACA
Duda keren [DUREn] •• Chenji •• Jichen
FanfictionPark Ji-Sung seorang CEO kaya-raya nomor satu di Asia Timur yang terkenal dengan sifat cuek dan dingin. Jisung di beri paras yang tampan membuat wanita-wanita dan pria-pria manis dan cantik di luar sana banyak yang mengincar Jisung. Tapi tidak ada y...