Chapter 13 || Duda Keren [DUREn] : Hari Bahagia

18.3K 1.7K 156
                                    

08:00

Setelah kejadian Axleo yang menghilang, lamaran Jisung yang dadakan saat itu dan sekarang Chenle berdiri di altar bersama Jisung tentunya dan pendeta tengah-tengah keduanya.

Chenle melihat ke arah tamu undangan yang hadir di acara penuh kebahagiaan antar ia dan Jisung, mata indah Chenle menangkap sosok ayahnya sendiri duduk di sudut gereja.

"Boleh kita mulai?" tanya pendeta moon itu membuat Chenle kelabakan dan melihat ke pendeta moon itu.

"Boleh," ucap Jisung, Chenle yang mendengar itu melihat ke arah Jisung diam-diam.

"Park Jisung apa kah engkau bersedia menjadi suami untuk Chenle di saat ia kaya maupun miskin di saat ia sehat maupun sakit di saat ia bahagia atau pun di saat ia sedih, apakah kau bersedia?"

"Saya bersedia," balas Jisung tanpa rasa gugup.

"Zhong Chenle apa kah engkau bersedia menjadi suami untuk Jisung di saat ia kaya maupun miskin di saat ia sehat maupun sakit di saat ia bahagia atau pun di saat ia sedih, apakah kau bersedia?"

"Saya bersedia"

Pendeta moon yang mendengar itu hanya tersenyum lembut dan mundur selangkah ke belakang agar Jisung maupun Chenle dapat saling berhadapan.

"Cantik," itu kalimat pertama yang di lontarkan Jisung saat tatapan keduanya bertemu.

"Kau tampan hyung," balas Chenle dengan kekehan kecil di akhir kalimatnya.

Jisung yang melihat itu hanya tersenyum, ia memiringkan kepalanya dan semakin mendekat ke arah Chenle hingga bibir tebal milik Jisung menempel di bibir Cherry milik Chenle.

Cupppp

Jisung sedikit memberi lumatan pada bibir manis Chenle."eunghhh," erangan Chenle saat Jisung dengan tidak tahu malunya malah mengigit bibir bawah Chenle.

Chenle memukul pundak Jisung saat ia merasa sudah mulai kehabisan nafas dengan terpaksa Jisung melepaskan ciuman itu.

"Aku mencintaimu hyung," bisik Chenle pelan yang di dengar oleh Jisung sendiri.

"Aku juga mencintaimu,"balas Jisung tidak kalah kecil.

Suara tepukan tangan membuat kegiatan indah mereka tertunda sebentar. Jisung menarik pinggang Chenle. Para tamu undangan berganti menyalami Jisung dan Chenle termasuk ayahnya Chenle.

"Sudah lama tidak bertemu yah Chenle anak baba," ucap tuan Zhong membuat tubuh Chenle seketika membeku.

"B-baba"

"Sayang kau kena-...,"

"Oh.. lihat menantu kesayangan ku tidak menyapa ku, jahat sekali," ucap tuan Zhong.

"Maaf tidak menyapa mu ayah mertuaku yang serakah akan harta dan tega menjual anaknya sendiri, apa bisa di katakan kalau anak yang kau jual itu anak kesayangan," balas Jisung santai.

Tuan Zhong yang mendengar itu mengepalkan tangannya kesal lalu pergi berjalan ke luar dari gereja Moon itu.

"Jisung aku takut baba ku akan berbuat yang tidak-tidak," Jisung yang mendengar itu hanya tersenyum lembut dan mengelus punggung sempit Chenle.

Duda keren [DUREn] •• Chenji •• JichenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang