"Kamu pikir ada yang menarik dari diri kamu? Gak ada Andhara, kamu cuma sampah sekolah yang suka bikin rusuh!!! Dan benalu dalam hidup ku."
Hubungan yang sejak awal tidak pernah diharapkan, memaksa dua insan untuk bersatu dalam sebuah ikatan yang s...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●Mencintai kamu adalah hal yang membuat ku kecanduan●
Heeeiii
Selamat datang, Eh Selamat bertemu kembali...
Berapa bulan gais aku menghilang...
Maaf ya ilang ilangan emang lagi sibuk banget gais
Semoga kalian suka ceritanya...
Jangan lupa vote and comment...
Alunan lagu terdengar di sebuah cafe yang menyuguhkan nuansa danau dengan pantulan sinar rembulan. Orang-orang tampak menikmati alunan musik sembari mengobrol santai dengan teman-temannya. Sangat kontras dengan dua pria yang tengah duduk dengan saling menatap tajam. Pria dengan kemeja hitam itu menyorot pemuda yang masih duduk di bangku SMA dengan tatapan membunuh.
"Kasih tau gue, rencana lo apa?" Tanya pria dengan kemeja hitam itu tanpa basa-basi.
Sedangkan pria yang masih mengenakan seragam SMA tampak mengangkat alis seolah mempertanyakan maksud dari pertanyaan lawan bicaranya.
"Rencana lo setelah menikah dengan Andhara. Kenapa lo terima perjodohan itu? Gue tau betul siapa orang yang ada di hati lo Din," Ungkap pria dengan kemeja hitam itu tajam.
"Emang gue mendapatkan pilihan untuk menolak?" Tanya Hardin dengan nada dingin.
"Andhara gak tau menahu atas semua rencana antar orang tua ini Din, gue harap lo gak menyalurkan kekesalan lo pada Andhara. Dia-,"
"Gue gak mau tau tentang sepupu lo." Hardin memalingkan wajah, menatap sosok gadis yang baru saja naik ke atas panggung. Memainkan gitar, lalu mulai menyanyi dengan suara merdu.
"Din, Andhara udah kehilangan banyak hal. Gue harap, lo bisa memperlakukan Andhara lebih baik." ucap Dylan dengan penuh permohonan. Jujur saja, Dylan adalah pria yang sangat peka. Dirinya tahu, di balik sifat keras Andhara tersimpan perasaan yang rapuh.
"Kalau lo cuma mau bicara hal gak penting gue pergi." Hardin sudah terlihat beranjak dari duduknya.
"Gemma..,"
Hardin terdiam, tatapannya terarah pada Dylan yang tampak menghentikan ucapannya. Pria itu menunggu, penasaran mengenai apa yang membuat Dylan menyebut nama itu lagi sejak beberapa tahun yang lalu.
"Andhara malam ini mendekati Gemma untuk balas dendam. Dia bilang Gemma adalah orang yang membunuh Jonathan. Jadi-,"
"Lalu apa urusan sama gue?" Sorot mata Hardin tertuju pada Dylan, menatap tajam namun ada getar dalam suaranya.
