3.Cherry blossom

4.5K 403 38
                                    

Lamborghini Countach hitam berhenti di kawasan Distrik Dobong. Pagi gerimis disertai desiran angin menerbangkan kelopak bunga Cherry blossom. Dua insan masih berdiam diri di dalam mobil tanpa melakukan percakapan apapun. Kecanggungan terjadi antara Sunhee dan Jaehun setelah kejadian semalam. Bukan Sunhee yang canggung melainkan Jaehun.

Jaehun memulai pergerakan kecil mengambil payung di jok belakang. "Pakai ini diluar hujan"
Sunhee menoleh kesamping lalu mengambil payung bening tersebut. "Aku harap kita tidak akan bertemu lagi"

"Siapa juga yang ingin bertemu dengan mu" balas Sunhee sarkas.

"Intinya kalau bertemu denganku pura-pura tidak kenal"

Sunhee berdecih tatkala Jaehun berkata seperti itu. Ia juga tidak pernah memiliki keinginan untuk bertemu Jaehun lagi. "Sebelum kita menjadi orang asing....."

"Memangnya kita sekarang dekat sampai kau bicara seperti itu?" Tanya Jaehun dengan nada mengejek.

"Dasar....! Jaga saja matamu jangan melihat payudara yeoja lain selain istrimu nanti"

"Yaakk!! Memangnya kemarin aku memaksa mu untuk memperlihatkannya? Itu kan kecelakaan!" Bela Jaehun seraya menampilkan wajah julidnya.

"Kecelakaan yang menguntungkan mu" seatbelt mulai di lepas paksa oleh Sunhee, percayalah Sunhee tidak bisa melepaskan seatbeltnya mobil yang ia tumpangi adalah mobil mewah berbeda dengan mobil yang sering ia kendarai.

Jaehun menyadari kerusuhan yang dibuat Sunhee lantas ia pun memilih membantunya sebelum tangan kasar Sunhee membuat kerusakan. "Pabo!"

"Aaaiishh!" Sunhee membuka pintu mobil lalu membuka payung.

Sebelum pintu di tutup kembali oleh Sunhee, Jaehun sedikit menunduk melihat Sunhee. "Uangnya sudah ku kirimkan ke rekening mu"

"Hmm gomawoyo"

Sunhee menutup pintu dengan tenaga yang kuat. Mungkin jika lebih kuat sedikit saja, pintu mobil Jaehun pasti akan rusak. "yeoja itu terbuat dari apa sih?"

Gerimis di pagi hari menjadi saksi perpisahan setelah pertemuan singkat mereka yang bisa dibilang pertemuan yang mengerikan. Sunhee pergi ke arah timur dan Jaehun ke arah barat. Di antara mereka tidak ada niatan untuk berbalik melihat kebelakang. Mereka sungguh akan menjadi orang asing seperti ucapan Sunhee.

~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~

~~~~~~~~~~~~~~~~~

"Kau kemana saja? Pulang dari pesta kau tidak ada kabar. Handphone mu tidak bisa dihubungi. Lalu apa ini? Lenganmu di lilit perban"

Sore ini Sunhee bertemu Bora di kafe berdua. Setelah Sunhee tiba di rumah ia langsung istirahat sampai tertidur. Mungkin jika handphonenya tidak berdering karena di telepon Bora, Sunhee tidak akan bangun.

"Kau baik-baik saja kan Bora?"

Bora mengangguk, "jawab aku. Kau kemana saja?" Bora menggoyang-goyangkan tangan Sunhee supaya sang sahabat mau menceritakannya.

"Aku tidak tahu aku berada dimana. Tapi selama dua hari aku menginap di apartemen yang sangat mewah"

Alis Bora berkerut menatap aneh Sunhee. "Apartemen mewah? Kau tidak tahu lokasinya? Jangan-jangan.........."

"Mwo?"

"Aniya aniya.... Lanjutkan ceritanya"

Sebelum kembali melanjutkan ceritanya, Sunhee menarik nafas panjang menetralkan perasannya karena ia harus mengingat kembali. "Ada seorang namja menyelamatkan ku dia memiliki wajah mirip seperti Jimin"

Happiness[M] || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang