32. Dark room

3.1K 353 70
                                    

Annyeong yeorobun..
Bagaimana kabar kalian di malam Minggu ini?

Moga ga kelabu ya. Yg kelabu jangan sedih. Ada Jimin yang menunggu nanti malam bakal di ajak liat bulan. Hihihi.

Selamat membaca 🤗

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca 🤗
.

.

"Jangan takut, aku tidak akan menyakitimu."

Jimin beranjak dari tempat duduknya untuk mengambil sebotol minum untuk Jeong Ee.

Tidak seperti penculikan pada umumnya yang akan menyiksa korbannya. Jeong Ee di perlakukan layaknya tamu. Karena Jimin tahu nyawa Sunhee tergantung nyawa Jeong Ee. Jimin juga tidak suka menyakiti orang yang tidak ada hubungan dengannya.

"Kau tahu kan apa yang dilakukan appamu?" Tanya Jimin setelah memberikan air kepada Jeong Ee.

"Kakak tiriku di culik." Balas Jeong Ee.

"Tidak hanya itu. Appa mu juga sudah merenggut dua nyawa."

Jeong Ee mengernyit tidak mengerti. Ia menatap Jimin penuh tanya akan maksud dua nyawa. "Nyawa siapa?"

"Calon anakku dan istri appa mu."

Jangan tanyakan lagi bagaimana reaksi Jeong mengetahui perbuatan ayahnya. Jeong Ee tidak pernah menyangka ayahnya akan menghabisi nyawa ibu tirinya. Dan yang paling mengejutkan untuknya adalah. Ternyata Sunhee mengandung.

Memang waktu Sunhee pingsan di toko bunga dirinya tahu. Tapi ia tidak tahu hasil pemeriksaan Sunhee.

"Eomma? Kapan?"

"Kemarin. Tepat di depan Sunhee. Appa mu menembak kepalanya."

Tidak perlu kalimat halus untuk menjelaskan kejadian. Jimin langsung memaparkan kejadian dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Jimin tetap santai dan tenang meski dalam hatinya sudah tidak tenang bagaikan badai. Ia sangat takut akan keadaan Sunhee setelah mengetahui In Jae sudah tiada di tangan Haecul.

"Jadi aku tidak perlu menjelaskan lagi alasan mengapa aku membawamu kemari."

Jeong Ee mengigit bibir bawahnya. Sejatinya ia takut. Takut Jimin menyakitinya sebagai balasan dari perbuatan ayahnya. Namun ia tetap percaya Jimin adalah pria baik.

"Bagaimana caraku membantumu menyelamatkan Sunhee eonni?" Tanyanya pelan-pelan. Tangannya meremas botol yang full terisi air.

"Minum dulu. Aku tahu kau masih takut."

Sepertinya jika Jeong Ee meminum sedikit air mungkin kegugupannya bisa sedikit hilang. Pelan-pelan Jeong meminum air yang Jimin berikan tadi dan kemudian kembali menatap Jimin yang duduk di depannya.

Happiness[M] || PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang