Sibuk

1.6K 77 0
                                    

Halo semuaaa...
Bagaimana kabar kalian...??
Pasti baik semuanya kan...??

Kini aku kembali di cerita yang ke 5 ya...
Masih sama. Temanya tentang boss kaya yang tampan dan juga galak...

Jangan lupa vote dan komennya ya...
Biar aku semangat bikin ceritanya...

Makasih sebelumnya buat yang mau baca cerita aku ini. Apalagi yang mau ngevote dan komentar buat ceritaku ini...

Kuy... lanjut ke cerita lagi...

>>>>☆☆☆<<<<

"Hana... tolong kamu ke ruangan saya sekarang" perintah Fateer pada Hana lewat telepon kantor.

"Baik pak..." jawab Hana sebelum ia beranjak menuju ruangan Fateer Manager bagian Administrasi.

"Seminggu lagi ada pergantian CEO baru yang menggantikan Pak Malik. Jadi saya minta untuk laporan bulanan harus diselesaikan segera sebelum acara penyambutan CEO baru. Kamu bisa kan...??" Tanya Fateer pada Hana saat dia sudah sampai diruangan Fateer.

"Bisa pak. Sore nanti sebelum jam kantor berakhir, saya kirimkan hardcopy nya pada Bapak." Jawab Hana tegas

"Baik.. saya tunggu sampai nanti sore. Oh satu lagi. Tolong carikan Arsip Surat Pengiriman barang 2 tahun lalu. Kemarin saya sudah mencari diruangan arsip tapi tidak ketemu. Bantu saya carikan ya Han..." pinta Fateer pada Hana.

"Oh... siap pak... ada lagi...??" Tanya Hana sebelum ia pergi untuk menyelesaikan semua perintah Fateer tadi.

"Saya mau kopi buatan kamu. Bolehkan kalau kamu buatin kopi untuk saya...??" Tanya Fateer kini dengan suara yang lembut sekali.

Hana merasa tersanjung dengan kalimat Fateer tadi. Sebenarnya ia sudah menyimpan perasaan kepada Fateer selama 4 tahun ini. Setahun awal bekerja dengan Fateer membuatnya lebih mengenal sosok Fateer. Dia adalah pria yang lembut dan murah senyum kepada semua karyawannya. Dia juga orang yang sabar meski dulu waktu Hana baru disini, dia sering melakukan kesalahan.

Fateer juga sering mengajak bawahannya makan malam diluar untuk sekedar merifreshkan fikiran setelah seharian bekerja. Sikap lembutnya membuat beberapa wanita di bagian Administrasi jadi salah mengartikannya. Termasuk Hana, Hana yang juga menyukai atasannya itu terkadang berfikir kalau Fateer menyukainya juga. Namun kalau mendengar cerita dari rekan kerja yang lain, ia berfikir ulang tentang perasaannya Fateer untuknya. Mungkin hanya sekedar atasan dan bawahan saja.

"Bisa pak. Nanti saya buatkan. Kalau begitu saya permisi dulu..." pamit Hana kemudian dia menuju pantri untuk membuat 2 kopi untuknya dan untuk Fateer.

"Kerjain laporannya dulu kali yah..??" Gumam Hana saat tadi dia selesai mengantarkan kopi untuk Fateer.

"Han... lo disuruh buatin kopi lagi sama pak Fateer..??" Tanya Indah salah satu staff di Divisi Admin juga. Meja kerja mereka yang bersebelahan membuat Indah mudah untuk berbicara lirih dengan Hana

Hana bekerja dengan 6 orang dibagian Administrasi. Pak Fateer sebagai Manager, Indah, Meta, Diyah, Aji dan Lukman sebagai staff di bagian Administrasi.

Mereka dikelompokkan menjadi 2 kelompok. Hana, Indah dan Lukman adalah kelompok A yang mengurusi bagian Operasional dan Dokumen. Sedangkan Meta, Diyah dan Aji adalah kelompok B yang mengurusi bagian Produksi dan Ekspor Impor.

Kelompok A ini akan berkutat dengan kegiatan surat menyurat, pencatatan, menyusun dan memasukkan data, pembukuan, mengatur agenda, menelepon dan hal-hal lain yang sifatnya teknis demi mendukung pencapaian tujuan perusahaan.

Sedangkan Kelompok B akan berkutat dengan jalannya produksi barang dari perusahaan itu sendiri dan mengatur jalannya ekspor impor barang produksi milik perusahaan.

"Iya. Kenapa memangnya...??" Tanya Hana bingung karna pertanyaan Indah tadi.

"Enak banget jadi lo. Bisa bikinin kopi kesukaan pak Fateer udah gitu sering ketemu sama pak Fateer lagi..." ucap Indah lagi. Hana menaikkan sebelah alisnya bingung.

"Disuruh bikin kopi kok enak. Itu kan harusnya kerjaan OB.." jawab Hana ngeles, padahal ia juga senang kalau bisa buatin kopi untuk atasannya itu.

"Ya iya sih..." ucapan Indah menggantung.

"Udah ah... kerja lagi... deadline ini... seminggu lagi kata pak Fateer bakal ada CEO baru yang gantiin pak Malik.." cerita Hana sambil fokus dengan laporan bulanannya.

"Ah... yang bener lo...??" Tanya Indah memastikan.

"Buat apa gue bohong. Ini mas Lukman kemana..?? Gue nggak liat dia dari tadi...??" Tanya Hana beralih ke kubikel milik Lukman.

"Lagi survey ke bagian produksi sama mas Aji." Jawab Indah. kemudian mereka kembali fokus pada pekerjaan mereka masing masing setelah tadi Hana meresponnya hanya dengan anggukan kepala.

"Han... tolong carikan Arsip surat perintah penganggkatan CEO baru, kalau sudah ketemu tolong bawa ke ruangan saya secepatnya. Terima kasih.." perintah Fateer lewat telepon.

Hana pergi ke ruang arsip setelah tadi mendapat perintah dari Fateer.

"Sekalian saja cari surat pengiriman barangnya." Gumam Hana saat mencari dokumen itu pada rak yang berisi rentetan brief ordner yang ada di rak tersebut.

Dulu saat sekolah SMK dia diajarkan oleh Bu Agriani guru Kearsipan di sekolahnya, cara untuk mencari dokumen yang telah lalu dan cara penyusunan dokumen dokumen dari setiap hari bulan dan tahun.

"Ketemu..." gumamnya kemudian segera ia kembali ke ruangan Fateer untuk menyerahkan dokumen yang ia minta.

"Ini pak. Surat yang tadi anda minta." Ucap Hana saat ia sampai di ruangan Fateer.

"Taruh disitu saja. Terima kasih Han... oh iya.. nanti kamu bantu saya nyiapin acara penyambutan untuk CEO barunya ya..." pinta Fateer pada Hana saat Hana sudah berada diambang pintu.

"Tapi pak... itu bukannya tugas dari HRD...??" Tanya Hana

"Iya... memang, kita hanya bantu saja seperlunya, soalnya ini mendadak juga, jadi mungkin persiapannya harus dibantu agar bisa maksimal." Jawab Fateer bijak

"Oh... baik kalau begitu. Nanti kalau bapak butuh bantuan saya tinggal bilang saja.." jawab Hana.

"Terima kasih ya Han. Maaf sudah banyak merepotkan kamu.." ucap Fateer tulus.

"Iya. Tidak apa apa pak. Kalau begitu saya permisi mau lanjut kerja lagi.." pamit Hana yang dijawab dengan anggukan kepala dari fateer.

Hari ini Hana begitu sibuk. Ia tidak hanya satu atau dua kali untuk bolak balik ke ruangan Fateer. Tapi beberapa kali ia harus ke ruangan itu untuk melaksanakan setiap tugas dadakan dari Fateer yang begitu banyak. Hingga sore hari, akhirnya Hana bisa menyelesaikan Laporannya walau ia harus bolak balik berkali kali untuk mengerjakan tugas lainnya.

"Taruh di meja saya saja Han. Besok baru saya cek. Ini tanggung sudah masuk jam pulang kerja. Kamu juga kan harus pulang. Mau bareng saya...?" Kata Fateer panjang lebar saat Hana datang untuk kesekian kalinya ke ruangan Fateer.

"Oh.. tidak usah pak. Saya bawa motor sendiri. Kalau begitu saya permisi.." pamit Hana yang kemudian langsung kembali ke kubikelnya sendiri.

>>>>☆☆☆☆<<<<

Gimana part ini...??
Nyambung nggak ceritanya...??

Abaikan typo ya teman teman...

Jangan lupa Vote dan Komennya ya...

Makasih sebelumnya... 😊😊😊

My Love Boss Galak {Tiba - Tiba Cinta} ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang