Sebagian orang bermimpi untuk sukses, sedangkan sebagian lainnya bangun di pagi hari untuk mewujudkannya.
Wayne Huizenga
》》》♢♢♢♢《《《
Hana dan Lina terus saja menunduk saat Zafran dan asistennya jalan di antara para pegawai yang berjajar. Tidak ada niat dalam diri mereka untuk mengangkat wajah, sekedar untuk melihat ketampanan boss barunya seperti karyawati yang lain.
Setelah kejadian malam kemarin, Hana dan Lina tidak berani untuk bertatap muka kembali dengan kedua pria itu.
Flashback on
"Kalian kenapa...??" Tanya Irfan yang heran melihat tingkah Hana dan Lina yang terus saja berbisik bisik saat kedatangan 2 sahabatnya itu.
Hana dan Lina sontak melihat kearah Irfan. "Eh... nggak apa apa kok bang.." jawab Lina kaku.
Irfan beralih pada kedua pria disampingnya. "Nggak apa apa kan bro kalau disini...??" Tanya Irfan pada keduanya. Hanya anggukan kepala yang menjadi jawaban dari Zafran. Kemudian mereka duduk di depan Hana dan Lina.
"Ok.. gue tinggal bentar ya. Kalian pesan seperti biasa kan..??" Tanya Irfan pada kedua pria itu lagi.
"Iya.." kali ini yang menjawab adalah Erlangga asisten Zafran.
Tidak ada suara diantara mereka. Lina yang biasanya cerewet pun dia hanya diam, mendadak ia tak berselera untuk meminum kopi kesukaannya itu.
Tatapan Zafran dan Erlangga tak beralih dari kedua wanita didepannya yang masih setia menunduk tanpa berniat mengangkat wajah mereka. Lama mereka hanya diam, Erlangga berinisiatif untuk bersuara lebih dulu. Ia beralih pada Zafran yang masih setia memandangi wanita di depannya.
"Kenapa lo akhirnya memilih mengambil alih perusahaan bokap...?" Tanya Erlangga pada Zafran. Ia tidak memperdulikan kedua wanita yang ada di depannya.
Tak ada jawaban dari Zafran. Hanya senyum tipis yang tersungging dari bibirnya.
"Sorry bro lama..." kata Irfan yang datang membawa pesanan Zafran dan Erlangga.
"No problem..." jawab Erlangga.
Irfan ikut duduk bergabung dengan mereka semua. Ia duduk diantara Lina dan Erlangga. "Mar... lo kok tumben diem aja gitu...?? Biasanya juga cerewet banget.." ucap Irfan membuat Lina nyengir sewot kearahnya. Mulutnya sudah komat kamit merutuki Irfan yang mengajaknya bicara.
Sedangkan Hana masih setia menunduk tanpa berani untuk mengangkat wajahnya.
"Eh... lo kenapa deh Mar...??? Kesambet ya...?" Ucap Irfan yang melihat Marlina masih saja komat kamit kepadanya. Tanpa berniat menjawab pertanyaan Irfan, Lina kembali menundukkan wajahnya kembali.
Karna bingung melihat sikap mendadak Lina, akhirnya Irfan mengalihkan perhatiannya pada dua pria disampingnya.
"Lo kapan balik ke surabaya bro..?? Kok nggak ngabarin gue...??" Tanya Irfan pada Zafran.
"Seminggu yang lalu.." jawab Zafran tanpa melihat kearah Irfan.
"Trus lo jadi mengambil alih perusahaan bokap...??" Tanya Irfan lagi.
"Iya. Baru tadi kita berdua masuk.." kali ini yang menjawab Erlangga.
"Asik banget kalian. Kemana mana kerjanya bareng mulu, udah kaya prangko aja.. nempel terooosss .." goda Irfan pada keduanya.
"Lo kok betah bro jadi asistennya si es kutub itu...??" Tanya Irfan pada Erlangga sambil melirik kearah Zafran yang kini sedang menikmati kopinya.
"Demi duit bro... kalo bukan karna duitnya gede juga gue ogah nemenin dia..." jawab Erlangga sambil melirik kearah Zafran juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Boss Galak {Tiba - Tiba Cinta} END
General FictionHana Fakhriya Nasrin yang akrab dipanggil Hana, adalah seorang Staff di kantor bagian Administrasi. ia mulai bekerja sejak 5 tahun lalu setelah ia menyelesaikan kuliah S1 nya. Keakrabannya dengan Al Fateer Managernya, membuatnya jadi menyimpan peras...