Yakin
Membuat segalanya
Jadi mungkinCinta
Membuat segalanya
Jadi mudahKau
Membuat hidupku
Lebih bermaknaHana F. Nasrin
>>>>>♢♢♢<<<<<
▪
▪
▪
▪Hana berlari dengan kencang di sepanjang lorong rumah sakit, air matanya terus mengalir mengiringi larinya. Hatinya terasa campur aduk rasanya, mulutnya pun tak pernah berhenti untuk melafalkan do'a - do'a yang terbaik untuk Zafran.
3 jam yang lalu Hana mendapatkan kabar dari Angga kalau Zafran kecelakaan saat ia perjalanan pulang dari rumah Hana. Bahkan Zafran belum sampai di kota lahirnya. Ia masih berada di Demak, Hana menyesali semua perbuatannya, ia bahkan tidak menawarkan Zafran hanya untuk sekedar mampir dan minum teh. Entah apa yang ia fikirkan saat itu. Hana benar benar menyesal. Ia tidak akan memaafkan dirinya sendiri jika terjadi sesuatu hal yang buruk yang menimpa Zafran saat ini.
"Gimana keadaannya..??" Tanya Hana saat ia sudah sampai di ruang UGD. Ada Angga dan Lina yang sudah sampai disana lebih dulu. Lina langsung memeluk Hana dengan erat, berharap bisa memberikan ketenangan untuk Hana.
"Pak Angga...!! gimana kabar pak Zafran..??!!" Tanya Hana kini dengan suara sedikit meninggi karena Angga sama sekali tidak menjawab pertanyaannya.
"Pak Zafran kekurangan banyak darah Han, karena luka gores yang diakibatkan terkena pecahan kaca yang mengenai perutnya. Tapi dokter sudah menangani semuanya. Kami hanya tinggal menunggu beliau siuman." Ucap Angga jujur. Ia sebenarnya tidak tega untuk mengatakannya, namun Hana terus saja mendesaknya.
Tangisan Hana semakin menjadi, apalagi saat Angga mengatakan kalau Zafran beberapa hari ini bekerja lembur hanya untuk meluangkan waktu agar bisa mengajak jalan Hana. Sebelum ke rumah Hana pagi tadi, Zafran sempat pingsan karna 2 hari ia tidak tidur sama sekali. Bahkan Zafran bisa menyembunyikan rasa sakit dan lelahnya didepan Hana.
"Apa yang sudah gue lakukan Lin...??? Gue jahat sekali sama pak Zafran...??" Ucap Hana sambil menangis dan tak berhenti untuk menyalahkan dirinya sendiri.
"Sssssttt... ini bukan salah lo Han... lo yang sabar ya... ini semua udah kehendak Allah. Lo do'ain aja yang terbaik buat pak Zafran.. ok.." nasihat Lina yang juga ikut menangis namun tidak sehisteris Hana.
"Gue nggak bakal maafin diri gue sendiri kalau terjadi sesuatu hal yang buruk sama pak Zafran Lin... gue.. nggak akan pernah maafin diri gue sendiri..."
"Lo jangan ngomong gitu dong. Ngomongnya yang baik baik aja... biar pak Zafran juga selamat dan baik baik aja keadaannya..." ucap Lina mencoba untuk menenangkan Hana.
Setelah Zafran ditangani oleh dokter, sampai sekarang ia belum menunjukkan tanda tanda akan kesadarannya kembali, mereka sudah menunggu seharian di UGD ini, berdo'a selalu untuk keselamatan Zafran.
Hana berdiri di luar jendela ruangan dimana Zafran sedang di rawat. Ia melihat kearah Zafran yang terlihat damai dalam ketidak sadarannya.
"Maafin saya pak... saya terlalu egois sama bapak.." ucap Hana sambil mengingat kebaikan kebaikan Zafran kepadanya selama ini.
"Keluarga bapak Zafran Hadi Malik.." tiba tiba suara seseorang membuyarkan lamunan Hana. Ia menengok ke sumber suara.
"Saya dok..." jawab Hana, ia mendekat ke arah Dokter yang menangani Zafran. Tadi Angga dan Lina pamit untuk Sholat isya dan sekalian mengisi perut mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Boss Galak {Tiba - Tiba Cinta} END
General FictionHana Fakhriya Nasrin yang akrab dipanggil Hana, adalah seorang Staff di kantor bagian Administrasi. ia mulai bekerja sejak 5 tahun lalu setelah ia menyelesaikan kuliah S1 nya. Keakrabannya dengan Al Fateer Managernya, membuatnya jadi menyimpan peras...