iii. whisper

3.1K 706 161
                                    

MAAF BARU UPDATE AKU GAK BISA LOGIN AKUN KU •́  ‿ ,•̀

"Ma, Sunghoon mau ke indoapril, mau nitip ga?" Tanya Pemuda itu sambil memakai jaket leather hitam nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ma, Sunghoon mau ke indoapril, mau nitip ga?" Tanya Pemuda itu sambil memakai jaket leather hitam nya.

"Beliin 5 susu ya, 3 plain, 1 coklat sama 1 strawberry. Stok di rumah abis, nih uang nya."

Kata wanita paruh baya itu sambil memberikan beberapa lembar uang, Sunghoon pun langsung menerimanya kemudian pamit untuk keluar.

Ia mengendarai sepeda motor miliknya dan melaju untuk pergi ke tempat tujuan.

Jalan tidak sepi, malah sangat ramai iya juga sekarang masih jam 7 orang orang pasti bosan dirumah.

Termasuk Sunghoon, sebenarnya tadi alasan saja mau ke indoapril. Dia pingin keliling sekitar wilayahnya sejenak.

Menikmati angin malam ini membuatnya sedikit tenang, ia suka.

‘Awas di depanmu...’

"HAH?!"

'Ckitt!

Sial, hampir saja Sunghoon kehilangan nyawanya bila tidak segera menghindar.

Ia langsung menghentikan sepeda motornya dipinggir jalan dan menatap kesal seorang pengendara truk yang hampir saja menabraknya.

"Untung aja gue pro, bisa was wes wos gitu! Eh tapi tetep aja gue kesel— bentar bukannya tadi ada yang bisikin gue ya?"

"Apa perasaan gue aja?"

"Eh tapi aneh banget jelas jelas gue denger!"

"Tapi siapa? Apa cuman halu aja ya?"

"Yakali ada yang bisikin gue ditengah jalan?" Serunya.

Sunghoon dilihati banyak orang, terutama para pejalan kaki.

Ya gimana ya, dia seperti orang aneh yang marah marah sambil menunjuk nunjuk motornya...

Apalagi dia bicara sendiri, semakin aneh...

Dengan sedikit kesal ia kembali menaiki motornya dan menuju tujuan awalnya tadi.

Sampailah dia di indoapril yang biasanya ia singgahi sehabis pulang sekolah, hingga kasir disana sampai hafal dengannya.

Dan akhirnya mereka bestie an.g

Sunghoon kemudian mengambil beberapa barang yang ia butuhkan, ia juga mengambil beberapa susu kotak untuk konsumsi pribadinya.

"Totalnya 125.000 kak." Ujar sang kasir, mendengar itu Sunghoon kemudian memberikan dua lembar uang.

Setelah menerima kembalian dan membawa kantong plastik tersebut, Sunghoon bukannya pulang ia malah duduk santai di depannya.

Sambil meminum sekotak susu coklat yang kecil ia memperhatikan jalanan yang masih ramai.

‘Jalan kedepan...’

"Eh?!" Sunghoon terkejut, ia langsung berdiri dan memperhatikan sekeliling nya.

Tidak ada siapapun?

"Sumpah please kalo lo setan jangan ganggu gue, tapi anehnya gue gak liat wujud lo..."

Iya, Sunghoon kan bisa liat gituan.

"Jalan ke depan kemana sih? mau gue ketabrak?" Lagi lagi Sunghoon berbicara sendiri, tidak ada sosok maupun orang disekitarnya.

Sunghoon mendecak kesal kemudian ia memutuskan untuk kembali ke rumah.

Tidak banyak basa basi ia mengebut agar bisa cepat sampai rumah lalu rebahan, pikirnya.

‘belok kanan’

Tanpa sadar tangan Sunghoon mengarahkan stang nya kearah kanan.

'TIN TIN!

Suara klakson yang keras itu menyadarkan Sunghoon yang sudah keluar dari jalurnya.

Ia kembali mengarahkan stangnya ke kiri secara mendadak mengakibatkan dirinya hilang kendali.

'Brak!

Dan benar saja Sunghoon terjatuh dari sepeda nya, sontak beberapa pengendara di sana langsung membantu pemuda itu untuk berdiri.

"Sssshh sakit..." Rintih Sunghoon pelan.

"Mas gapapa?"

"Gapapa pak buktinya tangan saya berdarah." Sahut Sunghoon, kesal dia tuh hehe

"Mas nya jangan bercanda! Ini saya bawa ke rumah sakit aja ya mas?" Tanya bapak tadi.

"Gak usah pak, saya langsung pulang aja gak terlalu parah kok."

"Gak parah apanya orang pincang gitu, sudah naik mobil saya, saya antar ke rumah sakit!" Paksa orang itu lalu kemudian menuntun Sunghoon kedalam mobilnya.

"Loh loh pak sepeda saya gimana? Itu kok dibawa sama orang orang?" Panik Sunghoon ketika menyadari motornya dibawa orang lain.

"Tenang saja itu suruhan bapak, biar mereka antar ke rumah kamu."

Sebentar, bapak ini gak lagi nyulik dia kan?

"Bapak kok tau rumah saya? Bapak mau culik saya ya?!" Pekik Sunghoon panik.

Aneh anak ini, batin bapak tadi.

"Masa kamu gatau saya? Saya ayahnya Jake loh, Taehyung, kebetulan lagi lewat terus liat ada kecelakaan kecil di depan. Niatnya sih mau saya tinggalin aja tapi kayak pernah liat muka kamu, ternyata bener temennya Jake."

Jelas lelaki paruh baya itu, Sunghoon mengangguk angguk mengerti.

Sesekali ia mengecek keadaan lukanya, sedikit kaget karena memang tangannya terkena aspal juga kakinya.

Sunghoon gak peduli, masalahnya jaket sama celana jeans nya ini mahal. Rusak gara gara kecelakaan kan gak banget.

Tunggu, Sunghoon menyadari sesuatu juga. Bukan helm mahal nya yang ketinggalan, tapi bisikan tadi.

'Jelas jelas tadi ada yang nyuruh gue belok kanan, tapi kenapa gue malah nurut?' Batin Sunghoon.

"Om kabarin Jake ya." Sunghoon hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Saya juga kabarin orang rumah om." Sahut pemuda tersebut.

'Sumpah kalaupun setan gue gak liat wujudnya, kalaupun emang gada wujudnya. Kenapa cuman sekali kali dia muncul?'

 Kenapa cuman sekali kali dia muncul?'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(2) Death Bed || Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang