Disinilah Ni-Ki, ia melihat tangannya yang selesai dijahit itu. Heran sendiri dianya, kok bisa ngelakuin hal berbahaya gitu tanpa sadar?
Ketika ia sedikit menggerakkan tangannya rasa perih menyerang dirinya.
Ringisan Ni-Ki keluarkan dari bibirnya, dia sendiri di UGD ini.
Temannya sedang ke toilet tapi tidak kunjung kembali hingga sekarang, guru yang mendampingi masih menghubungi keluarganya.
"Psstt!"
"Anj- kaget!" Hampir saja Ni-Ki berteriak kalau perawat disitu tidak langsung menatapnya.
"Hihihihi maaf, tanganmu terluka?"
Ni setan maunya apasih, batin Ni-Ki.
"Gak." Jawab singkat pemuda itu, malas dia berinteraksi sama makhluk tak kasat mata satu ini.
Tapi wujudnya tidak terlalu menyeramkan sih, seperti seorang wanita cantik berbaju perawat tapi bedanya model bajunya terlihat dari masa lampau.
"Eiyyy jangan terlalu galak, aku tidak akan menggangu kamu tenang saja. Hanya ingin memberitahu."
Ni-Ki melirik kearah hantu cantik itu yang sekarang sedang tersenyum manis, pemuda tersebut menaikkan satu alisnya.
"Apa?"
"Aura kamu gelap sekali, apa ada hantu jahat lain yang ikut dengan kamu?"
Ni-Ki sedikit bingung dengan perkataan perawat ini, tapi jujur saja dia tidak melihat makhluk tak kasat mata lainnya selain disebelahnya itu.
"E-engga tuh?"
Perawat cantik tersebut mengernyitkan dahi nya, lantas kenapa aura pemuda ini begitu gelap? dan jahat?
"Tapi... sepertinya bukan dari hantu lain, melainkan sesuatu yang jahat, kamu harus menjaga dirimu dengan baik."
Setelah mengatakan hal tersebut tiba tiba saja hantu cantik itu pergi meninggalkan Ni-Ki.
Tapi ia tau alasannya apa, ya karena ada segerombolan pemuda datang untuk menjenguknya.
"Ni-Ki, tangan lo gimana? Kok bisa gitu? Ada masalah apa? Lo gak mau bundir kan? Sakit banget gak? Katanya lo gak sadar waktu ngelakuin itu? Gapapa—"
Ni-Ki langsung menempelkan jari telunjuk nya tepat di bibir Sunoo.
"Diem, gue gak bisa jawab semua pertanyaan lo kalo gak diem."
Sunoo mengerjapkan matanya lucu bingung dengan situasi sekarang.
"Ni-Ki, ceritain." Perintah Jake, nada nya terdengar tegas tapi seram.
Mata yang paling muda bergetar bingung mau menjawab apa, berkali kali dijelaskan kalau dia tidak sadar melakukannya tapi kenapa mereka tidak percaya?
"Dibilang gue gak sadar ngelakuin itu, jadi stop nanya nanyain gue. Tangan gue gapapa okay?"
Raut curiga yang ada pada wajah Heeseung, Jake dan Jungwon.
Sepertinya mereka tau apa yang terjadi dengan Ni-Ki.
"Lo gak denger bisikan atau apa kan?" Tanya Heeseung frontal, salah satu dari mereka ada yang tertegun.
Bukan Ni-Ki.
"Gak, beneran deh." Jawab pemuda itu seadanya.
"Gue ke toilet dulu." Ujar Sunghoon, yang lain hanya mengiyakan ucapan pemuda tinggi itu.
Setelahnya mereka melanjutkan interogasi dadakan kepada Ni-Ki.
"Gak ada yang ganggu lo kan?" Tanya Jake, yang lain bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2) Death Bed || Enhypen [✓]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘳𝘢𝘵𝘪𝘴, 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘺𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶. --- -. . 𝗘𝗻𝗵𝘆𝗽𝗲𝗻.