"Mau kemana?" Kata Aries sambil terkekeh.
"Sialan! Balik kedalem!" Dengan terburu-buru kelima orang itu kembali masuk dan menutup pintu.
Jake, Jungwon, Sunoo mengangkat sofa lalu meletakkanya di depan pintu agar Aries tidak bisa masuk.
Sedangkan Heeseung meletakkan Ni-Ki di sofa yang panjang lalu merogoh saku celananya mencari handphone.
"Handphone gue... Anjir lah dimana ya?!" Pekik Heeseung, "Kenapa?" Tanya Jake.
"Cari handphone sekarang, kita harus berusaha nyari cara buat keluar dari sini." Perintah Heeseung, ia naik ke lantai dua bersama Jungwon.
Memasuki satu persatu kamar kosong tersebut, memgobrak-abriknya mencari benda kotak itu.
"Kak disini!" Teriak Jungwon yang ada di kamar pojok, kalau dimimpi Jake, itu adalah kamar lamanya.
"Hahhh untung aja!" Natas lega dari Heeseung terdengar, "Sekarang kita cari sinyal."
Brak! Brak!
Heeseung dan Jungwon bertatapan lalu kembali ke bawah, disana sudah ada Jay yang membawa pisau, dan Jake yang membawa tongkat golf.
Entah Jake dapat darimana padahal disini tidak ada lapangan golf.
"Buka!" Itu teriakan Aries yang berupaya mendobrak pintu.
"Gue deg-deg an!!" Kata Jake berusaha menetralkan nafas dan jantungnya yang berdegup kencang.
"Sama woy!" Sahut Jay.
Suara dobrakan terus terdengar hingga tak ada lagi suara berisik itu, mengundang berbagai pertanyaan di benak mereka masing masing.
"Kok diem?" Celetuk Sunoo.
"Masa udah pergi?" Balas Jungwon.
Prang!
"Kalian pikir saya bodoh?" Sialan ternyata laki-laki itu memecahkan jendela menggunakan batu dan masuk lewat sana.
"Bego!! Kenapa jendela nya gak ditutup juga?!" Panik Heeseung, "Lupa kak maaf!" Sahut Jungwon.
Mereka memundurkan langkahnya, membentuk setengah lingkaran seperti perisai untuk melindungi Ni-Ki.
"Satu lawan lima, lo kalah." Kata Heeseung.
"Tentu saja tidak, saya lebih kuat dari kalian berenam malah hahaha!" Ujar Aries dengan tawa yang terkesan menyeramkan.
"Serem banget astaga..." Bisik Sunoo pada Jungwon, "Iya kak, mau pulang huhuhu..." Rengeknya.
Mentok sudah, mereka tidak ada lagi tempat untuk menghindar, hal yang harus mereka lakukan seiarang adalah melawan.
"Jangan buat gue ngebunuh lo, Aries." Ucap Jake, membuat Heeseung di sebelahnya melotot, "Heh! Gak boleh bunuh orang! Bikin pingsan aja!" Omelnya.
"Ish itu namanya gertakan bego!" Jay yang kesal menyenggol lengan Heeseung lumayan keras sampai empunya oleng sedikit.
"Berisik." Sarkas Aries, "Lo itu gak diajak." Balas Jake dengan beraninya.
"Buset dah ni anak berani banget." Kata Heeseung sedikit takut pada Jake.
Karena jujur Jake tidak pernah seperti ini, bayangkan saja anak yang suka berkeliling sekolah hanya untuk mengatakan 'Gue ganteng ya!' tiba-tiba sekarang wajahnya penuh darah dan tangan memegang tongkat golf siap memukul siapa saja yang membuatnya marah.
Bugh!
Bugh!
Akhirnya Jay yang pertama melawan, pukulan itu ia berikan di pipi kiri Aries lalu melayangkan lagi di pipi kanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
(2) Death Bed || Enhypen [✓]
Mystery / Thriller[SUDAH TERBIT] 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘨𝘳𝘢𝘵𝘪𝘴, 𝘴𝘦𝘮𝘶𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘥𝘪𝘣𝘢𝘺𝘢𝘳 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘴𝘶𝘢𝘵𝘶. --- -. . 𝗘𝗻𝗵𝘆𝗽𝗲𝗻.