xvi. jake

2.1K 514 91
                                    

Disinilah sekarang, kantor polisi dimana pemuda blasteran Australia itu tengah duduk di ruang interogasi dengan tangan yang diborgol.

"Kamu yang menyembunyikan Ni-Ki?" Tanya detektif di hadapan Jake. Gelengan lemas Jake berikan, "Bukan pak, Ni-Ki itu adik kelas sekaligus sahabat saya, mana mungkin saya menyembunyikannya?" Jelasnya.

"Tapi saya mendapat laporan kalau kamu dua hari yang lalu membawa Ni-Ki pergi ke suatu tempat, benar seperti itu?" Jake sedikit melebarkan matanya tapi kemudian mengangguk, "Benar pak, dan dia sudah izin ke ibunya."

Detektif tersebut mengetik semua pernyataan Jake di laptop hitam miliknya, "Dan pelapor menyaksikan kamu menculik Ni-Ki keesokan harinya di malam hari."

Jelas Jake bingung, ia ingat dengan betul kalau ia tidur lebih awal kemarin. "Pak, saya kemarin malam sudah tidur, mana mungkin saya pergi ke rumahnya?" Bela Jake.

"Bukti yang bapak berikan juga tidak konkret, pelapor merupakan anonim dan tidak ada bukti yang benar-benar menampakkan saya ada disana malam itu!" Kata Jake dengan tegas.

Brak!

"Kamu lihat foto ini? Ini siapa kalau bukan kamu?!" Jake kaget, mulai dari si detektif yang menggebrak meja sampai diteriaki seperti itu.

Ia pun melihat foto tersebut, seperti gambar dari cctv, memang benar ada seorang lelaki disana tapi wajahnya tak nampak dengan jelas, ia menggunakan topi serta masker.

"Bagaimana bapak tau itu saya? Di foto ini sudah terlihat jelas si pelaku mengenakan topi dan masker, bagaimana kepolisian bisa mendeteksi kalau itu adalah saya? Anda bisa saja saya tuntut balik atas pencemaran nama baik, jadi lepaskan saya, saya juga hendak mencari keberadaan Ni-Ki." Ujar Jake membuat si detektif bungkam.

"Ck, kepolisian sekarang kurang becus, cuman pingin langsung selesainya aja. Saya tau bapak tidak mengecek lagi apa benar ini saya atau bukan." Lagi-lagi Jake membuat orang di depannya itu terdiam kemudian ia keluar meninggalkan pemuda tersebut sendirian di ruang interogasi.

Makin kesal Jake, dia merasa tidak bersalah, polisi asal main tangkap saja. Dirinya juga khawatir akan keadaan Ni-Ki sekarang dan berharap pemuda itu baik baik saja.

Cklek!

Pintu kembali terbuka, detektif tadi masuk dan mendekati Jake kemudian menarik tangan lelaki itu lalu melepaskan pergelangan Jake dari borgol.

Jake merasa lega, tapi juga kesal karena kepolisian bisa seceroboh ini.

Ia pun dipersilahkan keluar dan tampak Taehyung sudah ada disana beserta Heeseung. "Loh pa kok disini?" Katanya memotong pembicaraan Taehyung terhadap polisi yang lebih terkesan seperti sedang marah marah.

"Untung kamu bisa keluar Jake... Polisi gak becus! Anak saya gak salah main tangkap saja!" Ujarnya dengan jari telunjuk yang mengarah ke salah satu polisi disana.

"Udah deh pa, Jake udah bebas mending kita pulang sekarang." Ajaknya lalu menarik paksa Taehyung yang masih ngomel, dibantu Heeseung karena kalau Jake aja yang narik gak bakal kuat.

"Kasiannya kamu sehari di kantor polisi, gak dikasih makan ya? Mau makan dulu?" Ujar Taehyung sembari mengusap surai Jake.

Tapi jujur saja, perutnya sedang keroncongan sekarang jadi dia tidak menolak untuk diajak membeli makanan. "Boleh hehehe, ajak Kak Hee juga ya pa." Heeseung yang merasa terpanggil menoleh dan menunjuk dirinya sendiri.

"Iyalah orang dari kemarin dia juga belum makan, nungguin kamu disini." Ujar sang ayah membuat Jake kaget, sungguh? Heeseung baik sekali mau menunggunya.

"Eh beneran kak? Makasihh banyak..." Katanya dengan mata yang berbinar. "Santai aja kali." Ucap Heeseung sembari merangkul Jake dengan mudah karena ia lebih tinggi daripada Jake.

Sampailah ia kini di rumah kesayangannya yang mewah, kamarnya terasa lebih nyaman dua kali lipat karena hampir dua hari ia tidak rebahan sama sekali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sampailah ia kini di rumah kesayangannya yang mewah, kamarnya terasa lebih nyaman dua kali lipat karena hampir dua hari ia tidak rebahan sama sekali.

Kali ini ia akan istirahat terlebih dahulu lalu mandi kemudian Heeseung akan menjemputnya untuk mencari Ni-Ki.

Tentu saja istirahat nya tak akan tenang, pikirannya masih kacau khawatir tentang keadaan Ni-Ki saat ini.

Jake pun memutuskan untuk segera mandi dan bersiap untuk mencari petunjuk maupun keberadaan adik kelasnya itu.

Sekitar pukul 5 sore, ia mendengar klakson mobil dari depan rumahnya. Dengan cepat Jake mengambil jaket lalu keluar dari rumah.

Ia sudah tahu kalau itu pasti Heeseung, dan benar saja mobil milik temannya itu sudah terparkir di jalan depan rumah Jake.

Tanpa permisi Jake langsung masuk ke mobil duduk di bangku depan, bukan wajah ceria Heeseung tampakkan seperti biasanya tapi raut wajah yang bahkan Jake tidak mengerti.

"Kenapa?" Jake mengernyit memandang Heeseung.

"Gue baru dikabarin Jay, Sunghoon juga hilang, kita ke rumah sakit sekarang."

Wadu ilang semua👀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wadu ilang semua👀

(2) Death Bed || Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang