xviii. mister

2K 483 156
                                    

"Saya bukan Sunghoon." Ujar pria tersebut, ia masih diatas sana tepat diatas Jake.

Dengan perlahan ia menumpahkan anggur itu ke Jake, membuat sang empu yang sebelumnya tak berkutik menjadi mulai bergerak.

"SSHHHH!! PERIH WOY!!" Teriak Jake, "Jake?" Jay menghampiri temannya itu yang tertutup kain, yang memiliki dua bercak darah sepertinya mata Jake terluka.

Buru-buru Jay melepas kain yang menutupi Jake itu dan kaget bukan main, kedua matanya bersimbah darah. Ada goresan diantara mata dengan alis.

"Jay!? Tolongin yang lain!" Kini Jake lega Sunoo dan Jay telah datang, dengan sigap Sunoo menghampiri Heeseung dan Jungwon.

"Hahhh!" Jungwon yang sepertinya kehabisan udara langsung meraup oksigen sebanyak mungkin, dan kemudian merasakan perih di hidungnya.

"Mmmhhh!!"

"Kak Heeseung?!" Berbeda dengan yang lain, Heeseung tersumpal oleh kain, benda berwarna putih itu berubah menjadi warna merah karena darah.

"M-makasih... N-noo..." Ucapnya lemah, bibirnya sangat perih luka sayatan dari bawah hidung sampai dagunya membuat ia susah bicara.

"Awas!!"

Bugh!

"Enak saja, saya sudah susah-susah menyiapkan segalanya, kenapa kalian ingin menghancurkannya?" Ucap Sunghoon, ah tidak bahkan Jay masih bingung itu Sunghoon atau bukan.

Sunoo langsung pingsan ditempat karena mendapat pukulan di kepalanya. Lelaki tersebut kemudian mendekati Jay, bukannya mundur atau apa, Jay tetap diam di tempat seakan menantang Sunghoon.

"Lo siapa?" Tanyanya.

"Saya Aries."

Lima orang disana benar-benar bingung, Aries siapa? jelas jelas itu wajah Sunghoon.

"Stop bercanda nya Sunghoon." Kata Jay diselingi tawa. "Saya tidak bercanda, dan berhenti memanggil saya Sunghoon."

"Terus sekarang Sunghoon kemana!?" Teriak Jay lalu menarik kerah sang lawan bicara.

"Dia tidur, disini." Ujar laki-laki yang menyebut dirinya Aries itu sambil mengarahkan telunjuk ke dadanya sendiri.

Jake sudah mengerti maksudnya, dia sangat mengerti. "Jay, dia beneran Aries." Ucap Jake.

Jay perlahan melepaskan cengkeramannya pada kerah kemeja milik Aries. "Jake... Dia sisi lainnya Sunghoon ya?" Dengan lirih Jay bertanya, ekspresinya benar-benar berubah menjadi sedih.

"Iya..."

"Sumpah gue gak ngerti!" Jungwon dengan mata nya yang berkaca-kaca berteriak, sebentar lagi pasti air matanya akan turun.

"Sudahlah Jay, tak perlu melakukan apa-apa lagi, lihat teman mu Ni-Ki, dia sudah sekarat kamu akan berbuat apa lagi?"

Jay lupa, ia tak sempat menolong Ni-Ki karena Sunoo yang tiba-tiba dipukul dari belakang. Secepat kilat Jay menarik kain yang menutupi adik kelasnya itu.

Untuk kesekian kalinya ia kaget, tapi juga marah karena melihat keadaan Ni-Ki, ini pasti perbuatan Aries.

Wajah Ni-Ki penuh dengan darah, goresan kecil hingga panjang menutupi wajahnya, anak itu tak sadarkan diri.

Jay baru sadar, banyak cutter yang menusuk di seluruh permukaan lengannya. Ia baru menyadari karena tangan Ni-Ki diikat dari belakang.

"Brengsek! Lo apain mereka?!"

Bugh!

Jay melayangkan satu pukulan pada Aries dan membuat luka kecil di sudut bibir lelaki itu.

"Hanya bermain-main sedikit.

"Jadilah penontonku."

"Jay!!!" Teriakan Jake tersebut menjadi hal terakhir yang Jay dengar sebelum ia tak sadarkan diri.

Aries menyuntikkan obat bius tanpa Jay sadari.

"Jay woy! Bangun!" Suara yang menganggu tidurnya membuat Jay berusaha membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jay woy! Bangun!" Suara yang menganggu tidurnya membuat Jay berusaha membuka matanya.

"Nah gitu dong bangun, si Aries gak ada di sini, lo paling deket sama Ni-Ki ambil cutter di lengannya terus potong tali yang ngiket lo, habis itu lepasin kita."

Hey, bukankah itu terlihat kejam? Mengambil cutter yang menancap ditubuh sang adik kelas begitu saja? Apalagi ia nampak Ni-Ki sedang tak sadarkan diri.

Kali ini mereka ada di ruang yang berbeda dengan tadi, mereka tidak tahu ini ruangan apa. Dan semuanya tengah diikat di kasur kecuali Jay di kursi.

"Cepetan Jay! Keburu Aries dateng!" Perintah Jake, "Tapi Ni-Ki-" Omongannya terpotong dengan ucapan Jake, "Lo mau Ni-Ki cepet pergi dari sini juga kan? Sekarang lakuin!"

Jay sempat mengaduh frustasi tapi mau tak mau, dia benar-benar dekat dengan lengan Ni-Ki sekarang, "Maaf Ki kalo lo kesakitan."

Sambil memejamkan matanya Jay dengan cepat mencabut salah satu cutter itu dan dengan segera memotong tali yang mengikat tangannya.

Sedekali pula ia kesulitan untuk memotong dan menimbulkan luka-luka kecil di pergelangan tangannya.

Dengan jantung yang berdegup kencang, Jay berhasil lolos dari ikatan itu kemudian melepaskan tali di kakinya juga.

Setelah itu ia menghampiri Heeseung, kemudian Sunoo. Heeseung yang lolos langsung melepaskan ikatan Jake lalu beralih ke Ni-Ki.

"Sekarang ayo kita keluar." Perintah Heeseung dengan membawa Ni-Ki di gendongannya.

Yang lain mengangguk dan keluar dari tempat itu secepatnya.

Mereka berlari dan menemukan ada sebuah tangga keatas, mereka yakin pasti itu jalan keluarnya.

Jake membuka pintu kayu tersebut dan benar saja, ia menuju ruang tengah, pintu itu ternyata menyatu dengan tembok.

Sampailah mereka di gerbang, Jay dengan sigap mencari batu lalu merusak gembok tersebut, dan untungnya benda tersebut benar-benar rusak.

Mereka lolos.

Tapi bohong, ada Aries disana yang tertawa.

"Mau kemana?"

"Mau kemana?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(2) Death Bed || Enhypen [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang