Tepat dihadapan Jake sekarang ada batu nisan tanpa nama, kosong, penuh tanaman liar, tak terawat sama sekali.
Jake yang sebelumnya berjongkok kini pun berdiri kemudian menghadap ke arah Ni-Ki, "Yuk pulang." Ajak nya sedikit dengan senyuman yang tipis. Ni-Ki pun tahu kalau Jake kini tengah kecewa karena tidak mendapatkan jawaban apapun.
Usahanya untuk mencari tahu, dan lain halnya terasa sia-sia. Ni-Ki pun menyusul Jake yang sudah berjalan mendahuluinya.
"Gapapa kak, kita cari cara lain ya?" Kata Ni-Ki sambil membuka pintu mobil, begitu pula dengan Jake yang lesu.
Jake hanya mengangguk sebagai balasan dan dengan perasaan yang kecewa ia naik ke mobil dan pergi dari desa tersebut.
Tanpa mereka ketahui kalau kakek tadi memperhatikan keduanya dengan menggeleng-gelengkan kepalanya. "Dia tega sekali menjadikan remaja untuk tumbal" Katanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Gimana? Nemu petunjuk gak?" Kini Heeseung, Jay dan Jake ada di rumah sakit tepat dimana Sunghoon dirawat.
Sunghoon belum bangun semenjak itu, tapi teman-temannya dengan setia menunggu ia seperti saat ini. "Gak nemu..." Lirih Jake, keduanya memberikan tatapan kecewa. Bingung akan mendapatkan petunjuk dari mana lagi.
Mereka tak merespon lagi, keheningan menyelimuti ruangan putih itu hingga nada dering dari handphone milik Jake membuat kaget ketiganya.
"Siapa?" Tanya Heeseung karena melihat wajah Jake yang nampak kebingungan. "Sunoo." Mendengar itu Jay dan Heeseung bertatapan, merasa kebingungan juga.
Tanpa banyak basa-basi Jake pun menerima panggilan tersebut, "Halo?" Sapa pemuda itu. "H-halo kak t-olong ke rumahnya N-Ni-ki sekarang..." Setelah mengucapkan kalimat terbata-bata tersebut, Sunoo dari seberang langsung menutup sambungan telfon itu.
"Halo? Sunoo? Lah dimatiin?" Heran Jake, "Kenapa?" Tanya Jay inisiatif. Seraya memasukkan benda kotak tersebut ke kantong jaketnya ia berkata "Disuruh ke rumah Ni-Ki, ayo." Ajaknya, lalu berdiri dan berpamitan kepada Sunghoon meskipun ia tau pemuda tersebut tak akan meresponnya.
Begitu juga dengan Heeseung serta Jay, menuruti perkataan Jake kemana mereka harus pergi. Tiga lelaki itu kemudian menuju ke parkiran dimana letak mobil Jay berada.
Tetapi Langkah Jake terhenti setelah sepersekian detik ada orang yang melewatinya mengenakan jaket hitam dan menunduk tak memperlihatkan wajahnya. Jake memperhatikan langkah orang tersebut sampai lamunan nya tersadar karena Jay merasa Jake tertinggal.
"Jake? Kenapa?" Katanya sambil menepuk bahu pemuda itu. "Hah? Oh engga, kayak kenal orang itu." Katanya kemudian melanjutkan langkahnya sambil sesekali masih menoleh kebelakang, tetapi dengan cepat orang tersebut hilang dari jangkauannya membuat Jake kebingungan.
Ia pun berusah tak mempedulikannya dan melanjutkan jalannya bersama Jay dan Heeseung. Sampai di parkiran, ketiganya langsung masuk ke dalam mobil dan melaju untuk pergi ke rumah Ni-Ki
Dari jendela mobil Jake nampak ada motor milik Sunoo dan terdapat dua helm di depan rumah Ni-Ki.
Ketika mobil sudah benar-benar terhenti Jake keluar mendahului Jay dan Heeseung karena khawatir, pintu rumah Ni-Ki terbuka lebar.
"Sunoo?" Ujarnya, tapi yang ia lihat ketika masuk bukanlah Sunoo tapi Jungwon dan ibunda Ni-Ki yang sedang menangis. Makin bingunglah si Jake, perlahan ia mendekat dan menatap Jungwon bertanya-tanya.
"Permis- loh tante?" Pekik Heeseung saat melihat wanita yang ia kenal sedang menangis tersedu-sedu.
"Ini kenapa Ju? Sunoo mana?" Tanya Jay, "Ngambil minum kak, itu orangnya." Kata Jungwon yang masih mengelus-elus punggung ibunda Ni-Ki.
Seperti kata Jungwon, Sunoo keluar dari dapur membawa segelas air putih kemudian menyodorkan benda itu kepada wanita tersebut.
Dengan tangan yang gemetaran, ibu Ni-Ki mengambil gelas tersebut dan meminumnya secara perlahan-lahan.
Disisi lain, Jungwon langsung ditarik oleh Jake dan Heeseung pergi sedikit menjauh. "Ini kenapa?" Tanya Jake langsung pada intinya.
"Ni-Ki hilang kak dari kemarin malem, udah lapor polisi tapi belum ketemu. Tadi gue sama kak Sunoo kesini mau main dan yang kita temuin tante lagi nangis." Jelas Jungwon sembari menatap orang yang ia sebutkan barusan dengan sedih.
Sudah jelas Jake dan Heeseung kaget, lebih terkejut lagi adalah Jake, kemarin lusa ia baru saja pergi bersama Ni-Ki. Kenapa anak itu tiba-tiba hilang?
"Dia gak ngasih tau lo atau Sunoo apapun sebelum pergi?" Tanya Heeseung, dirinya tahu kalau Ni-Ki lebih dekat dengan Jungwon dan Sunoo karena seangkatan.
"Engga kak..." Lirih Jungwon.
"Terus kata polisi gimana?" Masih Jake yang penasaran, "Nihil, belum ada petunjuk." Balas si paling muda.
Jake pun menghela nafas berat, ini pasti salahnya, coba saja ia tidak mengajak Ni-Ki ikut bersamanya. Jake merasa ini semua karenanya, ia juga merasa si pelaku sangat tidak suka dengan dirinya maka berbuat seperti ini sampai membahayakan teman-teman lainnya.
Heeseung peka dengan raut wajah Jake yang mendadak lesu dan sedih itu, "Bukan salah lo, kita cari Ni-Ki ya sekarang?" Ajak Heeseung sambil tersenyum manis, hal tersebut di balas anggukan oleh Jake dan ia juga tersenyum tipis.
"Jay, gue sama Jake mau keliling sekitar buat cari petunjuk, lo disini aja ya jaga tante sama Sunoo Jungwon." Ujar Heeseung, Jay pun mengangguk dan membiarkan kedua orang tersebut keluar dari rumah.
Tapi, langkah mereka terhenti karena tiba-tiba saja ada polisi di depan rumah yang mencegat mereka. Bukan, lebih tepatnya Jake.
"Apa benar anda Jake?" Tanya salah satu polisi, Jake yang kebingungan hanya mengangguk pelan sebagai jawaban.
"Ikut kami ke kantor polisi, anda menjadi tersangka atas kasus hilangnya Nishimura Riki." Jake, Heeseung bahkan semua temannya juga Ibunda Ni-Ki terbelalak alias kaget dengan pernyataan polisi tersebut.
"Loh? Pak? Ada bukti? Jangan asal bawa dong!" Protes Heeseung, Jake menatap pemuda itu dengan penuh harap agar dilepaskan.
"Silahkan ikut ke kantor polisi untuk lebih lanjut." Dengan paksa polisi itu menarik Jake untuk masuk ke mobil.
Jake takut, kalau memang benar dia penyebabnya bagaimana?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.