4. Bersama.

17 8 2
                                    

"Tinnn...." Fika kaget karena di klakson.

Seorang cowo memberhentikan motor ke pinggir dan melepaskan helm full face nya.

"Kalau jalan jangan ditengah-tengah" ucap nya ketus.

Lalu kembali memasang helm fullface nya dan menyalakan motor nya dan melaju jauh dari hadapan Fika.

Fika yang masih terkejut dengan kejadian tadi pun hanya terdiam mematung di pinggir trotoar.

🌼🌼🌼

Flashback on.

"Brukk! Aduh, sakit banget kaki gue" keluh Fika karena ia tersandung batu yang berada di pinggir lapangan. Hari ini adalah hari pertama ia MOS di SMA BHINEKA. Tiba-tiba seseorang ingin membantu nya.

"Butuh bantuan?" Katanya sambil mengulurkan tangan. Seketika Fika mendongak dan mendapati sosok cowok tampan ia mengulurkan tangan nya lalu berdiri dan mengucapkan terima kasih.

"Terima kasih"
"Oke" jawab nya lalu melanjutkan jalan nya. Fika melamun dan menyadari sesuatu.

"Eh nama lo siapa" ucap nya sedikit teriak karena cowok itu sudah berjalan cukup jauh. Cowok itu yang tak lain adalah Rey tak mengindahkan suara dari Fika. Dan di satu sisi Fika penasaran dan juga senang karena di tolongin cowok tampan.

"Siapa yah dia? Duh gue seneng banget di tolongin dia ganteng banget" batin Fika kegirangan sampai lompat-lompat.

Flashback off.

🌼🌼🌼

"Woy Fik lo ngelamun apaansi dari tadi gue perhatiin diem mulu lo kesambet yak" cerocos Fela yang saat itu bersama nya.

Dan Fika pun tersadar dari lamunan nya.

"Ha apa lo ngomong apa tadi?"
"Tuh kan lo tuh sakit yah? Gue ngomong gak lo dengerin! Lo kenapa si?"

"Gak gue gak papa kok"

" bohong kan lo" terka Fela tampak curiga dengan gelagat sahabat nya itu.

"Gak siapa yang bohong" elak Fika.

"Jujur deh sama gue lo tu gak bakat buat bohong" kekeh Fela tak percaya.

"Ya iya gue jujur nih, tapi jangan bilang sama siapa-siapa awas aja lo" final Fika akhir nya.

Lalu ia menceritakan apa yang tadi di jalan ia alami bersama Rey.

Dan benar yang di fikir kan Fika. Mulut Fela gak bisa di rem kalau ber bicara lihat saja reaksi nya teriak-teriak seperti di hutan saja.

Sampai-sampai satu kelas melihat ke arah Fika dan dia.

"What apa! Yang bener lo? Lo gak lagi bohong sama gue kan? Ucap Fela tak percaya.

Sontak Fika membekap mulut Fela dengan tangan nya. Fela yang mulut nya di bekap pun membentuk jari nya seperti huruf v dan cengengesan.

Fika yang melihat itu memutar bola mata nya malas.

"Gak lah" jawab Fika ketus.

"Terus dia pergi aja gitu?" Gak ngomong apa gitu sama lo ngajak bareng kek apa kek"

"Gak" jawab Fika singkat.

"Ke lapangan yok Fik" ajak Fela. Lalu Fika menoleh ke arah Fela.

"Ngapain?" Tanya nya.

"Lo lupa hari ini kan kita ada acara nyiapin buat tempat bazar besok" jelas Fela.

"Eh iya gue lupa" Fika menepuk jidat nya.

"Eh tapi" lanjut nya lagi.

"Tapi apa sih Fik lama deh lo" ucap Fela yang nampak kesal.

"Disana nanti mesti ada sih Rey gue gak nyaman tau" ucap Fika dengan memanyunkan bibir nya.

"Udah lah tenang aja, justru ini kesempatan lo buat deket-deket sama dia" ucap Fela menenangkam sekaligus memberi saran.

"Mana berani gue" ucap Fika ragu. Fela menghela nafas nya.

"Lo belum nyoba"

"Oke deh" jawab nya akhir nya.

🌼🌼🌼

"Oke sekarang semua nya udah kumpul disini, gue Rey ketua osis disini. Disini gue mau nyampein sesuatu buat kalian semua. Pasti kalian tau bahwa tepat hari besok akan di adakan pensi untuk merayakan ulang tahun sekolah.Untuk itu gue harap per kelas menampil kan sesuatu di acara besok.Jadi tolong pilih satu perwakilan dari kelas kalian masing-masing. oke, selain itu di acara pensi itu akan ada bazar nya juga jadi disini kita akan persiapan buat tenda bazar kita nanti. Gue rasa cukup dari gue untuk partisipasi nya gue ucapin terima kasih"

Setelah memberi pengumuman tadi Rey berkeliling bersama Ardi untuk menge cek semua persiapan.

"Rey" panggil seseorang. Rey pun sontak menoleh ke sumber suara.

"Apa?" Ucap Rey bingung.

"Anu itu apa bantuin gue" ucap nya gugup.

"Bantuin apaan ngomong itu yang jelas" balas Rey lagi.

Sontak Fela menyenggol lengan Fika untuk bicara.

"Itu bantuin gue ngerapiin tenda buat bazar gue gak bisa iya itu bantuin gue ya" ucap Fika dengan wajah malu-malu.

Rey menghela nafas nya.

"Dimana?"

"Itu disana" Fika menunjuk salah satu arah yang berada di belakang tak jauh dari ia berdiri saat ini.

Lalu Rey pergi berjalan ke tempat yang Fika tunjuk kan tadi di ikuti Fika di belakang.

Seketika Fela dan Ardi saling adu pandang satu sama lain dan merencana kan aksi konyol mereka lagi.

"Fik gue kayak nya ada urusan bentar an deh sama si Dito, gue tinggal dulu bentar yah" ucap Fela tiba-tiba

Sontak Fika ke bingung an.

"Lo ada urusan apa sih sama Dito? Udah nanti aja gak bisa apa?" Tanya Fika geram sendiri.

"Gak bisa Fik ini penting, yaudah gue tinggal yah" ucap nya dengan berlari ke arah kelas.

Dan tak lupa menahan tawa dengan rencana konyol nya itu bersama Ardi.

"Bro gue juga ada urusan sama Kepsek di panggil tiba-tiba gue, gue tinggal dulu yah"ucap Ardi setelah nya.

Rey nampak kesal dengan penuturan Ardi barusan.

"Lo lagi ikut-ikutan pergi, gue sama siapa ntar!"

"Itu Fika kan ada" ucap Ardi dengan berjalan menuju ruang kepsek.

Seketika Rey melirik Fika yang menunduk.

"Gak usah nunduk! Udah ayok gue benerin tenda lo" ucap nya setelah nya.

"Maaf in kelakuan si Fela yah, gue jadi gak enak sama lo" ucap Fika tiba-tiba bersuara.

"Hm, gue juga minta maaf soal Ardi" lanjut Rey. Fika terkejut dengan penuturan Rey barusan.

Pasal nya baru pertama kali Rey bicara sepanjang itu.

"Kenapa bengong?"

"Ehm gak kok gak" jawab Fika kikuk. Lalu meneruskan membenar kan tenda yang di bantu Rey.

Vote and coment.

 REYHAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang