16. Masalah.

13 7 2
                                    

Seorang gadis terbangun dari tidur nya.

"Hoammm" dia menengok jam di sebelah nakas.

"Udah pagi ternyata, gue siap-siap dulu deh"

Setelah beberapa menit ia selesei bersiap-siap ia bergegas ke meja makan.

🌼🌼🌼

"Mah aku mau bawa bekel dua yah" kata nya.

"Buat teman mu lagi?"

"Hehe iya mah" jawab nya sambil cengengesan.

"Ya udah mamah siap in dulu" ia pun mengangguk.

"Nih" ucap mamah nya sambil menyodor kan dua bekal makanan.

"Ya udah mah pah aku berangkat dulu" pamit nya.

"Biar papah yang anter kamu aja, kebetulan hari ini papah berangkat siang" ucap papah nya.

"Mmm iya udah deh ayok kita berangkat" ucap nya akhir nya.

🌼🌼🌼

"Kamu lagi jatuh cinta yah Fik?" Ucap papah nya Tiba-tiba.

Mendengar pertanyaan papah nya Fika malu-malu.

"Gak kok siapa bilang" kata nya masih saja mengelak.

"Udah kamu tuh gak bisa bohong sama papah, papah tau kamu bohong" seketika Fika menggaruk tengkuk nya yang tak gatal.

"Jadi jatuh cinta sama siapa?" Papah nya bertanya.

"Sama temen aku yang pernah datang ke rumah kita pah" ucap nya ragu.

Papah nya pun mengangguk-angguk saja.

"Papah pesenin jika kamu mencintai seseorang jangan terlalu dalam" ucap papah Fika sambil senyum ke arah nya.

"Kenapa pah?" Ucap Fika tak mengerti.

"Karena jika saat misal kamu gak dapat in cinta itu kamu tak terlalu sakit" kata papah nya menjelaskan.

Fika mendengar kan itu hanya mengangguk saja.

Tak terasa selama perjalanan cukup lama akhir nya mereka sampai.

"Udah sampe tuh, kamu belajar yang bener yah"
"Iya pah aku turun dulu an" dan papah nya ter senyum dan segera menancap gas untuk pergi dari sana.

Saat sebelum masuk kelas tiba-tiba Fika di hadang oleh seseorang.

"Tunggu" kata nya. Fika mengernyit bingung dan menghenti kan langkah nya.

"Apa?"

"Ternyata lo gak dengerin perkataan gue yah"

"Kata lo yang mana?" Ucap Fika heran.

"Jauh in Rey mulai sekarang" kata nya penuh penekanan.

"Sorry gue gak bisa nurutin apa kata lo itu" ucap Fika sambil memaling kan wajah.

"Apa alasan lo nolak permintaan gue" ucap Zania dengan mata menajam ke arah Fika.

"Karena gue gak pernah mau dan bisa jauh sama Rey sekalipun itu demi lo!" Ucap nya.

"Oohh oke jika itu mau lo gak papa, itu arti nya lo memilih menderita" ucap Fika sambil menyeringai jahat.

Dan Fika menatap Zania datar.

"Sini ikut gue!" Fika terlonjak kaget pasal nya Zania menarik lengan nya begitu kencang.

"Lepas in Zan! Sakit tau gak, lo apa-apa an si!" Fika mulai meronta-ronta yang lengan nya di tarik oleh Zania.

 REYHAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang