"Fika udah pagi sayang bangun sekolah" Fika di bangun kan oleh mamah nya karena sudah pagi.
"Ntar an mah Fika masih ngantuk" keluh Fika sambil menarik selimut nya.
"Nanti kamu telat, atau kalau kamu gak bangun sekarang mamah aduin ke papah lho" ancam mamah nya.
"Ih jangan mah ya udah deh iya! Aku bangun sekarang" ucap Fika sambil membuka selimut dan berjalan menuju kamar mandi. Setelah selesei dengan ritual nya. Fika bergegas ke meja makan.
"Udah selesei sayang?" Tanya mamah nya.
"Udah mah, oh iya mah aku bawa bekel yah dua" kata nya.
"Lho kok dua yang satu buat siapa?" heran mamah nya.
"Itu mah anu buat temen iya" ucap Fika sambil cengengesan.
"Temen apa temen" ucap mamah nya menggoda.
"Temen mah.. ya ampun, gak percaya an banget deh" jawan Fika dengan memasang muka cemberut.
"Ya udah sana berangkat"
"Iya mah pah assalamualaikum" pamit nya."Walaikumsalam" ucap ke dua nya.
🌼🌼🌼
"Fik lo baru dateng?" Tanya Fela yang kebetulan baru datang juga.
"Iya nih, eh lo tau Rey dimana gak? Atau dia belum berangkat?" Tanya Fika sambil celingukan.
"Udah gue tadi lihat dia sama Ardi masuk kelas nya" sahit Fela.
"Ya udah kesana dulu keburu bel nih" ucap Fika terburu-buru.
"Eh tunggu-tungu dulu" Fela menarik tangan Fika.
"Apalagi sih Fel gue buru-buru tau" ucap Fika kesal.
"Lo mau ngapain kesana? Terus itu apa yang lo pegang?" Ucap Fela ber tubi-tubi.
"Gue mau ketemu Rey, dan ini bekal untuk dia" jawab Fika malas.
"Lo yakin dia nerima bekal lo itu?" Tanya Fela.
"Gue gak yakin si tapi kenapa gak gue coba aja?" Lanjut Fika.
"Iya juga si ya udah sono semangat yah" ucap Fela menyemangati.
🌼🌼🌼
Tampak Tasya sedang berbincang-bincang dengan teman nya di depan pintu kelas 11 IPA 1.
"Eh lo Fik? Lo mau cari siapa?" Tanya Tasya setelah melihat kedatangan Fika.
"Rey ada gak Tas?" Tanya nya ragu.
"Oh Rey? Ada kok ada gue panggilin dulu yah" Fika mengangguk.
"Rey di cari in nih" teriak Tasya.
"Udah gue panggilin gue ke dalam dulu yah" pamit Tasya ingin masuk kelas.
"Oke"
"Ngapain?" Itu Rey yang bertanya.
"Ehm gue mau ngasih lo ini" ucap Fika sambil menyodor kan kotak makan pada Rey.
"Untuk?" Tanya Rey tak mengerti.
"Untuk awal pembuktian omongan gue yang kemarin, gue gak bakal berhenti sebelum gue sendiri yang minta berhenti" ucap Fika mantap.
"Terserah lo yang penting gue udah peringatin berkali-kali"ucap Rey dan segera masuk ke kelas nya.
"Woy Di nih ada makanan buat lo" hati Fika sakit mendengar ucapan Rey. Bekal dari nya di berikan orang lain apa maksud nya?.
"Wih dari siapa?" Tanya Ardi girang.
"Fans kali" jawab Rey acuh.🌼🌼🌼
"Eh Fik! Gimana di terima gak?" Tanya Fela penasaran.
"Di terima sih tapi di kasih Ardi!" Ucap Fika lesu.
"Bener-bener yah tu bocah gak tau terima kasih banget!" Ucap Fela geram dengan sikap Rey.
Saat ini jam istirahat telah berlangsug. Semua murid berbondong-bondong untuk menuju kantin mengisi perut. Begitu juga dengan mereka Fika dan Fela memasuki area kantin.
🌼🌼🌼
Mata Fika menangkap sosok yang kini ada di hati nya. Rey ia melihat Rey berada di kantin bersama dengan sahabat nya Ardi.
"Fel" panggil Fika.
"Apaan?" Tanya Fela.
"Kita duduk di sana yok" ucap nya sambil menunjuk ke arah di mana keberadaan Rey dan Ardi duduk.
"Lo yakin gak takut di usir sama si kulkas?" Kata Feli tak yakin.
"Urusan itu belakangan" ucap Fika sambil berjalan mengarah pada Rey berada.
"Hai gue boleh gabung gak?" Tanya Fika tertuju pada Rey.
"Hai Fik! Boleh dong ya gak Rey" bukan Rey yang men jawab akan tetapi malah Ardi.
"Gue pergi" ucap Rey tiba-tiba. Ia berdiri dari kursi lalu melenggang pergi.
"Woy! Bro! Lo kok malah pergi si kan makan lo belum kelar aelah nih bocah ngapa dah?" Teriak an Ardi saja tak di gubris oleh nya.
"Sorry yah Fik tuh anak emang suka gitu gak ada akhlak emang!" Ardi meminta maaf pada Fika karena merasa tak enak.
"Gak papa kok gue ngerti" ucap Fika dengan ter senyum. Padahal hati nya sudah sakit di abai kan oleh sang ketos.
"Ya udah, lo yang tenang yah biar gue urus tu anak biar otak nya bener dikit" ucap Ardi lalu melenggang pergi msnyusul keberadaan Rey. Fika hanya mengangguk.
"Lo yakin Fik sama keputusan lo?" Tanya Fela lagi.
"Iya gue yakin Fel! Gue yakin pasti akan ada jalan nya kok gue bisa luluh in hati dia, kenapa si lo selalu nanya in itu mulu" kesal Fika pergi keluar kantin meninggalkan Fela yang menghela nafas nya pelan. Lalu bermonolog.
"Tuh anak bikin gue khawatir aja deh" lalu ia menyusul teman nya itu.
🌼🌼🌼
"Rey, lo kenapa si sikap lo gitu sama si Fika kasian gue sama tuh anak" tanya Ardi tak paham. Rey menghela nafas kasar.
"Gue cuma gak mau dia berharap lebih ke gue" ucap nya.
"Lo gak mau mikirin lagi keputusan lo itu?"
"Gak!" Katanya penuh penekanan.
"Apa alasan lo?" Tanya Ardi penasaran.
"Zania" ucap Rey cepat.
"Dia?"
"Iya" jawab nya dengan tatap an berubah sendu.
"Lo masih ngarepin dia balik?" Tanya Ardi tak percaya.
"Dia udah janji"
"Terus lo percaya? Oh ayo lah Rey sadar! Dia tuh ninggalin lo udah ber tahun-tahun mana? Dia gak juga dateng kan? Apa salah nya lo buka hati lo itu buat Fika. Gue tau dia tulus bro sama lo gue lihat dari mata dia hanya ke tulus an yang gue lihat" ucap Ardi merasa geram.
"Gue percaya sama dia makanya gue nunggu dia" ucap Rey lagi.
"Terserah lo deh, tapi gue harap jaga sikap lo ke Fika. Gue gak mau lihat lo ngabai in dia lagi ngerti lo? Setidak nya harga in dia" ucap Ardi mengingat kan. Dan Rey hanya terdiam tanpa menjawab.
"Lo pertimbangin perkataan gue itu oke, gue sebagai sahabat lo di sini hanya mengingat kan. Tapi semua keputusan gue serahin sama lo, gue cabut" ucap Ardi lalu pergi dari rooftop. Rey bimbang tak tau harus bagaimana ia bersikap jika ia menanggapi Fika bagaimana dengan Zania lalu jika sebaliknya bagaimana dengan Fika? Bahkan sahabat nya Ardi sudah memperingati nya seperti itu. Huft rasa nya ia sedang frustasi dan dilema sekarang. Berada di antara dua pilihan yang sulit ia pilih dan putus kan.
Vote and coment.

KAMU SEDANG MEMBACA
REYHAN (End)
Novela JuvenilJudul awal Reyfiza. FIKA ADIWIJAYA adalah sosok gadis biasa yang memiliki paras cantik , anggun kulit putih , rambut sebahu ini adalah gadis yang baik dan lemah lembut. Ia menyukai seorang ketua osis tampan bernama REYHAN DIRGANTARA yang notabe nya...