12. Dia Kembali?.

15 7 5
                                    

Setelah saat dimana Rey mengizinkan Fika untuk mendekati nya. Mereka semakin akrab sekarang. Bahkan se sekali mereka jalan bareng. Seperti sekarang ini adalah hari minggu. Dan semalam Rey mengabari Fika jika ia mengajak Fika jalan bersama di mall. Dan ia sudah bersiap-siap untuk bersama Rey hari ini. Ia menunggu Rey menjemput nya. Dan tak harus menunggu lama Rey sudah datang. Rey memang tepat waktu orang nya.

"Nunggu lama?" Tanya nya.

"Nggak kok" jawab Fika.

"Ya udah ayok ntar ke siang an" ucap nya sambil menyodor kan salah satu helm nya. Ia sengaja membawa dua helm untuk bisa di pakai Fika satu.

Dan Fika pun menerima helm dari Rey. Lalu naik ke motor nya.

🌼🌼🌼

Di sepanjang jalan Fika terus memerhati kan Rey yang tampak tak bersemangat dan murung. Ntah apa yang di fikir kan oleh nya. Dan ia rasa harus menanya kan apa yang di fikir kan oleh Rey sehingga membuat nya seperti sekarang.

"Rey" panggil Fika hati-hati. Takut Rey marah nanti.

"Hm" jawab nya. Fika menghela nafas nya. Ia sudah terbiasa dengan Rey yang selalu cuek pada nya.

"Sorry sebelum nya gue nanya gini, lo kenapa hari ini murung gitu sih gue liat?" Tanya Fika hati-hati sekaligus penasaran.

"Gak papa" jawab nya acuh.

"Gue tau lo gak mau cerita sama gue, tapi kalau lo udah mau cerita gue bakal dengerin lo kok" kata Fika.

"Lo gak perlu repot-repot ngurusin hidup gue, walau pun gue izin in lo buat deket sama gue lo kepo urusan pribadi gue" ucap nya kesal. Dan Fika hanya terdiam mendengar perkataan dari Rey. Benar ia hanya di ijin kan dekat bukan untuk mengurusi urusan pribadi Rey. Karena dia hanya di anggap teman bukan lebih. Dia tak ada hak untuk tau. Ia tersenyum miris. Tak terasa cukup lama dalam perjalanan akhir nya mereka sampai di mall.

🌼🌼🌼

Se panjang di mall tadi Rey hanya melamun kejadian kemarin. Dimana ia bertemu seseorang yang mirip sekali dengan Zania. Apa dia sudah kembali? Tapi mengapa dia tak menemui ku?. Dan Fika yang melihat Rey terus melamun pun hanya diam. Ia tak mau ikut campur lagi masalah Rey.

Flashback on.

Saat Rey pulang dari sekolah. Di perjalanan ia melewati jalanan sepi. Mungkin ntah dia sedang tak fokus atau bagaimana dalam ber kendara.

Ia tak menyadari ada seorang perempuan sedang ingin menyebrang jalan. Dan saat ia mengetahui hal itu membuat Rey menge rem motor nya secara mendadak.

"Woy kalau naik motor tuh yang bener gak tau apa orang lagi mau nyebrang!" Omel perempuan itu. Rey terdiam bukan karena omel an perempuan itu. Melain kan wajah dari perempuan itu sangat mirip dengan orang yang selama ini ia tunggu. Di balik helm nya. Ia sungguh terkejut.

"Zania?" Gumam nya dalam hati.
"Woy malah bengong! Denger gue gak sih lo?" Omel perempuan itu lagi. Rey tak menggubris omel an dari perempuan itu. Ia langsung menyalakan motor nya kembali dan pergi meninggal kan perempuan itu yang marah-marah tak jelas.

Saat itu di fikir an nya adalah siapa perempuan itu mengapa ia mirip sekali?. Ntahlah fikirannya saat ini sedang kacau. Jika perempuan tadi memang lah Zania. Bagaimana jika nanti akhir nya dia kembali pada nya?.Lalu bagaimana dengan nasib Fika? Apa dia akan benar-benar patah hati nanti nya?. Bagaimana pun juga Fika sudah ia anggap sebagai teman ia tak mau jika diri nya terluka karena nya. Sudah lah ia benar-benar frustasi sekarang memikir kan hal itu.

Flashback off.

"Rey lo bener gak papa?" Tanya Fika. Karena dia sudah tak tahan lagi melihat Rey terus melamun dan murung dari tadi.

"Gak papa" elak Rey. Ia tak mau memberi tahu masalah nya pada Fika.

"Yakin? Lo gak mau kita pulang aja? Gue rasa lo lagi banyak fikir an" ucap Fika menawar kan untuk pulang.
"Gak perlu" tolak nya.

"Gue boleh nanya gak sama lo?" Ucap nya lagi tiba-tiba.

"Nanya apa?" Ucap Fika penasaran.
"Kalau nanti ada seseorang yang deket in gue selain lo? Apa lo akan nyerah?" Tanya nya hati-hati. Fika tersenyum mendengar kan pertanyaan dari Rey.

"Kalau cuma ada orang yang menyukai lo selain gue masalah nya, gue akan tetap bertahan karena masih ada kemungkinan gue dapat kesempatan, tapi jika masalah nya misal lo yang udah menyukai seseorang atau lo udah jadi milik seseorang, gue bakal nyerah, karena apa? Karena gue bakal kalah sama orang yang udah dapetin hati lo" ucap Fika mantap sekaligus dengan tatapan sendu. Mendengar ucap an dari Fika membuat Rey semakin merasa bersalah pada nya.

"Kenapa lo nanya itu?" Tanya Fika penasaran dengan menaikkan sebelah alis nya.

"Gak papa" ucap Rey sambil memalingkan wajah nya ke arah lain.

Ia tak sanggup menatap Fika karena rasa bersalah yang menghantui nya.

"Lo kenapa sih Rey? Hari ini lo aneh banget, bahkan lo ngasih pertanyaan gue kayak gitu" ucap Fika yang sangat tak paham dengan sikap aneh Rey hari ini. Dan Rey tak merespon pertanyaan dari Fika tadi. Ia hanya mengacak rambut nya frustasi. Dan berjalan keluar dari mall. Dan mengatakan.

"Kita pulang" dan hanya di angguki oleh Fika. Fika mengerti laki-laki itu sedang tak baik-baik saja sekarang.

Di sepanjang perjalanan juga Rey tak ber bicara apa pun ia hanya diam fokus pada jalan. Akan tetapi dia benar-benar fokus atau tidak? tidak ada yang tau, karena fikir an nya sedang kacau sekali sekarang.

Dan Fika pun hanya diam memperhatikan Rey dan sebenar nya ia juga ingin tau apa yang sedang Rey alami hingga ia jadi aneh seperti ini.

Namun akan tetapi Rey sungguh benar-benar tak mau ber cerita apa pun pada nya. Sebenar nya ia tak tega dengan Rey yang seperti itu.

Apa ini ada hubungan nya dengan pertanyaan yang di lontar kan Rey pada nya tadi di mall? Atau kah bukan mungkin hal lain?.

Tetapi jika hal lain itu apa? Dan jika ada hubungan nya dengan pertanyaan tadi, apa maksud nya? Ia sungguh tak tau. Fika bertanya-tanya di dalam Fikiran nya.

"Sebenar nya apa yang lagi buat lo kayak gini sih Rey" tanya nya dalam hati. Dan akhir nya mereka pun sibuk fokus pada fikir an nya masing-masing. Rey yang memikir kan Zania sekaligus nasib Fika nanti nya. Lalu Fika yang memikir kan masalah apa yang di hadapi Rey.

Tak lama setelah mereka lama dalam perjalanan akhir nya mereka sampai di depan rumah Fika.

Fika turun dari motor milik Rey dan memberikan helm pada Rey.

"Makasih yah Rey, lo hati-hati pulangnya" ucap Fika ber terima kasih sekaligus mengingat kan. Rey mengangguk.

"Gue pulang" setelah mengucap kan itu Rey langsung menyalakan motor nya kembali dan melenggang pergi dari pekarangan rumah Fika.

Dan Fika yang melihat ke pergian Rey pun segera masuk ke dalam rumah nya.

Vote and coment.

 REYHAN (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang