Happy Reading All (。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯07. Jealousy
Selama di perjalanan, Asti dan Hafiz hanya berdiam diri. Tidak ada yang memulai suatu obrolan, apalagi jika di pikiran Asti hanya Vellyne yang tiba-tiba mencium pipi Reka seenak jidat. Entah kenapa ia hanya malas atau tidak suka melihatnya. Apakah Asti mulai menaruh rasa terhadap Reka? Ah tidak mungkin, jika dibandingkan dengan Reka, Asti hanyalah sebuah angin apalagi Reka berasal dari keluarga terpandang. Bukan berarti ia memandang harta, ia hanya tidak ingin menjadi bahan pembicaraan ibu-ibu komplek.
Hafiz berdeham untuk memecah keheningan. "Melamun aja,"
Sontak Asti bangun dari melamunnya. "Apaan sih,"
"Dah sampai," ucapnya.
"Ya udah makasih ya." ujar Asti.
"Besok mau gue anter gak?" tawarnya.
"Gak usah ntar ngerepotin." tolak Asti seraya menggelengkan kepalanya.
"Ngga ngerepotin kok." sergahnya.
"Udah gak usah, makasih. Ya udah gue masuk dulu, mampir ngga?" tawar Asti.
"Lain kali aja," sahut Hafiz.
Asti mengangguk-anggukan kepalanya dan melambaikan tangannya pada Hafiz. Lalu masuk ke dalam rumahnya.
♡♡♡
"Assalamualaikum." tukas Reka.
"Waalaikumusalam," jawab Alena.
Reka menggenggam erat tangan Asti dan membawanya masuk ke dalam rumahnya. Lalu tiba-tiba Alena bertanya, "Dia siapa, Reka?" tanyanya.
"Asti, ayo kenalan dulu sama—"
"Oh, jadi Reka mau main di belakang aku?" potong Cellyn.
"Reka, bukankah kamu setuju terhadap—"
"Bunda, aku nggak cinta sama Cellyn. Aku cuman cinta sama Asti!" elak Reka.
Deru napas Cellyn nampak tidak beraturan lalu ia mengambil gelas dan memecahkannya. Setelah itu pecahan kaca tersebut ia tusuk ke dada Asti.
BRAKK...
Reka terbangun dan mendapati dirinya sudah berada di lantai yang beralas karpet itu. "Huft, mimpi buruk," gumam Reka sambil mengacak-acak rambutnya.
Ia pun kembali ke tempat tidurnya dan mengoleskan freshcare pada dahinya karena sempat terbentur lantai. "Lupa baca doa gue anjir, btw Asti ngambek kenapa ya?" Reka bermonolog pada dirinya sendiri.
"Gue sama Hafiz,"
"Cemburu kali awogawog, astaga ge-er banget gue." ucap Reka dengan kekehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Teen Fiction"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...