Happy Reading All(。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯27. Cry
"Filosofi Bulan. Bulan mengajarkan kita, gelap belum tentu tidak ada cahaya sama sekali. Di langit yang gelap gulita, bulan mampu bercahaya sendirian. Ikhlas tanpa pamrih menerangi bumi. Dia bagaikan bulan yang selalu menyinari hari-hariku. Aku akan selalu mencintainya hingga penderitaan ini berakhir."
- Bagaskara Reka Pratama.
♡♡♡
"Untung gue sempet beli duplikat nih kalung." ucap Asti seraya menatap kalung bulan pemberian Reka.
"Mba." panggil Asti.
"Ada yang bisa saya bantu?" tanyanya.
"Saya mau cari kalung yang sama persis kayak gini, ada nggak?" sahut Asti seraya memberikan kalung itu pada kasir.
"Ada, Mba." ujarnya.
"Saya beli satu ya."
"Nggak nyangka, semesta bakal misahin gue sama Reka. Dia nggak suka kali ya, lihat gue bahagia bareng Reka?" Asti bermonolog pada dirinya sendiri sambil menatap foto Reka di ponselnya.
"Kemarin, kita nyata. Tapi sekarang, kita cuman cerita. Gue bener-bener berharap kalau ini cuman mimpi. Kenapa mimpi gue seburuk itu?" tanyanya pada diri sendiri.
"Karena kita udah ngga ada hubungan lagi, aku mau balikin ini sama kamu. Aku yakin, kalung ini berarti banyak buat kamu. Disaat kamu rindu sama aku, kamu bisa melihat kalung itu. Kamu sendiri yang bilang kalau bulan dan bintang selalu bersama. Tapi, kita sekarang bukan bulan dan bintang yang saling melengkapi satu sama lain. Namun, aku akan selalu ada disini." ujar Asti seraya menunjuk ke arah dada Reka.
"Aku ada di hati kamu. Jiwa aku emang udah digantikan sama orang lain, tapi di hati aku, kamu adalah pemenang. Jangan lupa bangkit, kamu masih bisa hidup tanpa aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Teen Fiction"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...