Happy Reading All (。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯39. Missing Is Heavy
"Rindu yang paling berat adalah kala kita merindukan seseorang, tapi kita tidak bisa melakukan apa-apa. Hanya bisa memendamnya sendirian. Is another level of rindu."
- Bagaskara Reka Pratama.
♡♡♡
"Lah ini bukannya mobil Reka?" tanya Ajo seraya turun dari motor ninjanya dan melepaskan helm yang ia pakai.
"Bah iya! Berarti tuh anak ada di sini dong?" tanya Dikta balik.
"Ya iya lah, Ta. Masa iya mobilnya jalan sendiri," ketus Ajo sembari memutarkan bola matanya.
Dikta terkekeh geli. "Ya udah, ayo masuk!" ajaknya.
Lalu, kedua anak remaja tadi masuk ke dalam rumah dan beranjak menuju kamar Reka. Ajo pun mengetuk pintu. "Reka? Lo ada di dalam?"
Tak ada jawaban, hanya ada suasana yang hening. Ia mengernyitkan dahinya dan mengetuk pintunya lagi. "Reka?"
Dikta pun ikut mengetuk pintu. "Ada orang nggak?"
"Gimana nih, Ta?" tanya Ajo.
Dikta menatap Ajo sekilas. "Kalau ada orang, keluar dong!" ucap Dikta seraya menaikkan nada bicaranya.
Ajo berpikir sejenak. "Cek cctv aja,"
"Yeu, kagak bilang dari tadi." desis Dikta sambil berjalan mendahului Ajo.
Mereka pun berjalan menuju ruang cctv yang letaknya tidak jauh dari kamar Reka. Ajo melangkahkan kakinya menuju kursi dan mulai mengotak-atik laptopnya. Setelah beberapa menit, mulai tampak gambar kamar Reka dari laptop. Keduanya melihat Reka yang tengah duduk di tengah kasur seraya menyandarkan punggungnya di tembok dan memeluk kedua kakinya.
"Reka kenapa?" tanya Dikta.
"Ya, mana gue tahu," balas Ajo seadanya.
Dikta hanya menatap Ajo sinis. Tiba-tiba dirinya salah fokus pada kondisi kamar Reka bak kapal pecah. Seluruh benda berlarian tidak tentu arah. Bahkan, tatapan mata Reka sangat kosong.
"Kok kamarnya berantakan banget? Nggak biasanya Reka kayak gini. Padahal, dia kalau lihat kamar berantakan aja langsung dirapihin. Tapi, ini kok aneh?" celetuk Dikta sembari mengarahkan jari telunjuknya ke layar laptop.
Ajo memicingkan matanya. "Bah, iya. Tatapannya juga kosong banget." tambahnya.
"Apa Reka lagi punya masalah, tapi dia nggak cerita ke kita?" timpal Dikta.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Teenfikce"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...