Happy Reading All (。'▽'。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯46. Please, Forgive Me
"Reka?" beo Cellyn dan Aji bersamaan.
Reka tersenyum hangat. "Asik, ketemu yang membuat Arsen nih,"
Keduanya pun saling menoleh satu sama lain. "Btw, gue punya video kalian lagi buat Arsen tau. Mau nobar gak?" Tangan Reka terulur untuk mengambil ponsel yang ada di saku celananya.
"Video apa?" tanya Cellyn.
"Lucu banget sih lo. Masa ga tau sih?" balas Reka.
"Itu loh, video di Hotel Angkasa, tanggal 15 Maret 2023." lanjutnya.
Aji membulatkan mulutnya. "Lu tau?"
"Pake nanya," sahutnya
"Tau lah, mas bro. Itu cewek yang lu ajak kan?" Reka menunjuk ke arah Cellyn dan tertawa puas.
Pipi Cellyn pun memerah. Ia tidak bisa mengatakan apapun. "Lo dapet dari mana?"
"Lu gak perlu tau, gue dapet nih video di mana. Yang penting, kita sekarang nobar dulu." Reka memutar sebuah video dan merotasikan ponselnya yang disandarkan ke gelas minuman milik Cellyn.
Kenapa sih, sayang?"
"Aku capek jalanin pernikahan ini. Mau sampai kita kayak gini?" tanya Cellyn memelas.
"Sabar, sayang. Aku lagi cari cara kok. Mending, kamu minum dulu," tawar Aji sambil memberikan bir pada Cellyn.
Cellyn menatap lamat bir itu dan meraihnya dari tangan Aji. Kemudian, ia meneguknya hingga habis. Sebenarnya, Cellyn sudah pernah meminum bir. Namun, itu terakhir kali saat dia masih SMK. Semenjak masuk kuliah, ia jarang pergi ke bar lagi, karena rumahnya dijaga ketat.
"Kalau aku punya anak, apa Reka nggak akan dingin lagi sama aku?" tukas Cellyn sambil menyandarkan kepalanya pada bahu Aji.
"Nanti kita buat," balas Aji santai.
Cellyn meringis karena kepalanya mulai kunang-kunang. Ia menatap Aji keheranan. "Maksud kamu apa?"
"Cellyn," panggil Aji sambil membuka jasnya dan terlihatlah perutnya yang kotak-kotak.
"Aji," sahut Cellyn.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Teen Fiction"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...