Happy Reading All (。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯13. Can I Be Your Boyfriend?
Mita berjalan ke arah taman kampus dan melihat Hafiz di sana. Kebetulan ia akan memberinya sesuatu, Mita pun berlari ke arah kursi panjang. Fyi, Mita mempunyai perasaan pada Hafiz. Walau Hafiz tak sadar, tapi Mita akan terus berusaha agar Hafiz mempunyai perasaan yang sama padanya.
"Hafiz!" sapanya. "Mita?" beo Hafiz sambil menengok ke arahnya.
"Lagi apa?" tanya Mita sambil duduk di sebelah Hafiz.
"Lagi hirup udara pagi aja," jawab Hafiz sambil menghela napas.
"Nih buat lo," Mita menyodorkan susu kotak padanya.
Hafiz pun meraih susu kotak itu dari tangan Mita. "Ouh oke, thanks ya,"
Mita menganggukkan kepalanya dan Hafiz pun membuka pembicaraan baru. "Mita, gue mau nanya deh,"
"Tanya apa?" balas Mita. "Kan, lo tuh sahabatnya Asti. Nah, menurut lo, dia itu suka gak sih sama Reka?"
Kenapa jadi nanya itu sih? Batin Mita.
"Kalau mau, lo tanya langsung aja sama Asti-nya," saran Mita. "Ya, lo pasti tau kan, gerak-gerik dia kalau lagi suka sama orang gitu?" tukasnya.
"Hafiz, gue itu gak tau, apa isi hatinya Asti. Tapi, menurut gue ya, dia juga suka deh sama Reka," jawab Mita.
"Lo tau dari mana emangnya?"
"Ya, karena itu baru pemikiran gue, Fiz. Kenapa sih lo nanya begituan ke gue? Tanya tuh langsung dong ke Asti," ketus Mita.
Sebenarnya, ini yang tidak Mita sukai dari Hafiz. Selalu saja membahas tentang Asti. Walau Asti sahabatnya, tapi Mita tetap saja sakit hati.
"Lo ga suka, kalau gue berusaha buat dapetin Asti dari Reka, hah?! Gue tuh udah mati-matian mendem perasaan gue sejak lama dan Reka seenaknya ambil Asti gitu?! Lo ini kenapa sih?" ucap Hafiz dengan sarkasnya.
"Udah biarin aja, Hafiz. Asti tuh orangnya gak bisa dipaksa. Gue gak mau dia malah menderita," balas Mita.
"Maksutnya lo ngira gue orang jahat? Orang suruhan gitu, iya?!! Suudzon melulu jadi orang," ujar Hafiz kesal.
"Bukannya suudzon. Tapi—"
"Halah, berisik lo!" seru Hafiz sambil bangkit dari tempat duduk dan meninggalkan Mita sendirian. Mita pun hanya membuang napasnya kasar sambil menatap kepergian Hafiz.
♡♡♡
Mita berjalan ke arah kelas dengan malas. Ia benar-benar masih membayangkan betapa marahnya Hafiz. Ia hanya ingin Asti bahagia. Ia juga tau bahwa, cinta bukanlah tentang seberapa lama mengenalnya dan juga cinta tidak dapat dipaksakan. Mungkin Hafiz telah mengenal Asti sejak lama. Tapi, jika ikatan cinta terjadi pada Reka yang baru beberapa bulan mengenal Asti, apa boleh buat?
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Teen Fiction"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...