Happy Reading All (。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯46. Berdamai, Yuk?
Jam menunjukkan pukul jam 7 pagi. Asti menutup knop pintu kamar dalam keadaan yang sudah siap untuk pergi ke kampus bersama Ejak. Ya, Asti tinggal bersama Ibu Ejak yang bernama Anara dan Ejak.
Ia meletakkan tasnya di kursi meja makan dan berjalan menuju dapur. Terlihat di sana ada Anara yang sedang memasak. Hatinya pun tergerak untuk membantunya. Ia melihat Anara yang tengah menggaruk-garukan kepalanya. Asti menautkan kedua alisnya.
"Ada apa, Tante?"
"Ini, kamu masih inget gak cara buat nasi goreng? Tante udah lupa soalnya." balas Anara.
Asti membulatkan mulutnya. "Kalau aku sih buat bumbu nasi gorengnya dulu. Kayak bawang merah, bawang putih, sama cabe dihaluskan dulu. Baru nanti ditumis sampai harum, dan tuang nasinya."
"Oh iya!" Anara menepuk jidatnya.
Asti terkekeh pelan. "Ya udah, sini aku bantuin, Tante."
Anara menahannya. "Udah gak papa, Asti. Kamu kan mau kuliah, Tante aja yang buat ya?"
"Engga ah. Asti mau bantuin Tante, boleh kan?" Asti meraih satu siung bawang putih dan mengupasnya.
Akhirnya, Anara mengangguk pelan. "Ya udah, makasih ya sayang."
Asti tersenyum dan keduanya kembali berkutat dengan pekerjaannya masing-masing. Asti mengupas bahan yang akan dihaluskan. Anara menyiapkan sebuah blender dan beberapa porsi nasi. Setelah semuanya siap, Asti mulai memasukkan semua bahan dan memasaknya.
Ejak mengendus bau yang mengelilingi indra penciumannya sedari tadi. "Ih, baunya enak."
Ia berjalan keluar kamar dan sampailah di dapur. Ejak melihat Asti yang tengah memasak nasi goreng. Ya ampun, sudah lama tinggal di Amerika, Ejak lupa terakhir kalinya kapan ia makan nasi goreng. Kalau ia beli di Amerika, harganya pasti sudah berkali-kali lipat. Sangat sayang baginya yang suka 'murah meriah'.
"Ih, calon istri lagi masak." Ejak menyandarkan punggungnya di kulkas.
"Calon istri matamu!" Asti menatap ke arah Ejak.
Ejak pun hanya terkekeh. Anara hanya menggeleng pelan melihat keduanya. "Jak, siapin piringnya gih."
"Oke, Mak."
Setelah masakannya jadi, Asti memindahkannya ke piring sama rata. Ketiganya pun sibuk berkutat pada makanannya masing-masing. Anara pun membuka pembicaraan.
"Ini nasi gorengnya enak banget loh."
"Hehehe, itu resep dari Ibu saya soalnya Tante." sahutnya.
"Ibu kamu jago masak ya?" tanya Anara.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Ficção Adolescente"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...