51. Naren & Chaira

21 4 60
                                    

Happy Reading All (。'▽'。)♡

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading All (。'▽'。)♡

.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆

51. Naren & Chaira

Setelah menggapai ilmu bertahun-tahun lamanya, kini Asti menjemput kelulusannya. Hari ini adalah hari pengumuman kelulusan. Semuanya tampak dilanda kebahagiaan, termasuk dirinya. Asti mendapatkan nilai terbaik atas pencapaiannya. Akhirnya, impian untuk kuliah di luar negeri dapat tercapai. Ini adalah momen yang paling membahagiakan baginya. Senang, terharu, dan bahagia, semuanya bercampur aduk. Air matanya lolos begitu saja. Tapi, ini bukan air mata kesedihan. Melainkan, air mata kebahagiaan.

Ejak berjalan ke arahnya. "Selamat hari kelulusan, Asti."

Asti menoleh ke Ejak dan merangkulnya. "Selamat hari kelulusan juga, Jak. Makasih ya udah mau jadi temen yang baik buat gue," Asti tersenyum simpul.

Sebenarnya, gue pengen banget hubungan kita gak cuman sekadar temen. Tapi, ya udah lah. Yang penting, lo gak menjauh dari gue, Asti. Batin Ejak. "Sama-sama, Sti."

"CHAIRA!!" pekik Asti sambil melambaikan tangannya.

Chaira celangak-celinguk mencari keberadaan suara tadi dan melihat Asti yang tersenyum ke arahnya. Chaira pun segera berlari menuju Asti dan memeluknya erat. "Astii! Happy graduation, ya! Aku seneng banget, kamu mau temenan sama aku."

"Iya, sayangku. Maaf ya kalau gue suka tengil orangnya," Chaira tergelak. "Kamu nggak tengil kok," balasnya.

Asti melepaskan pelukannya dan menatap intens Chaira. "Ra, lo bakalan menetap di sini atau balik ke Indonesia?"

Chaira mengulum bibirnya. "Aku bakalan pulang ke Indonesia, Sti. Karena, aku harus merawat Ayah aku."

"Wih, sama! Kapan lo berangkat? Bareng dong!!" pintanya.

Apa? Asti bakal balik ke Indonesia? Jadi, gue gak bakal ketemu dia lagi dong? Duh, mana gue udah jadi warga sini lagi. Ejak menautkan kedua alisnya.

"Minggu depan sih. Ayo aja, kalau kamu mau bareng. Biar aku ada temen." balas Chaira diakhiri dengan kekehan.

"Bagus deh. Lebih cepat, lebih baik. Gue kangen sama Ibu dan Abang gue soalnya." tukasnya.

"Kamu punya Abang?" tanya Chaira.

"Iya dong! Ntar gue kenalin lo ke dia deh!" sahutnya.

Chaira mengangguk. "Eh, gimana kalau nanti malam, kita jalan-jalan sambil ngerayain kelulusan kita?" tawar Asti.

"Aku setuju!" seru Chaira.

PINASTI AYUDIANA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang