Happy Reading All (。’▽’。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯45. Tes DNA?
"Tes DNA lah bodoh!" balas Ajo dan Dikta bersamaan.
"Gue harus bisa dapetin beberapa helai rambut Arsen supaya gue bisa tau, Arsen itu anak kandung gue atau bukan." gumam Reka.
"Tapi, gimana caranya?" lanjutnya.
"Bagusnya sih, Arsen gue ajak ke rumah sakit."
Reka melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul 1 siang. Ia pun menghembuskan napasnya pelan. Tiba-tiba saja Cellyn memanggilnya.
"Reka,"
Ia menoleh. "Apa?"
"Aku titip Arsen ya. Aku pengen ke supermarket dulu. Soalnya, bahan makanan pada habis."
Kesempatan gue. Ucap Reka dalam hati.
"Ya udah,"
"Aku jalan dulu ya." Cellyn melangkahkan kakinya menuju garasi.
Reka pun akhirnya segera masuk ke dalam kamar. Di mana, Arsen tengah tertidur dengan nyenyaknya dengan posisi ia memeluk guling dan kaki satunya juga berada di atas guling yang bermotif Spiderman. Reka berjalan dengan pelan menghampiri Arsen. Ia pun membuka laci dan mencari gunting.
"Reka? Kamu ngapain?"
Sontak, Reka pun terlonjak kaget saat mendengar suara Cellyn. Ia berdiri dan menatap intens Cellyn. "Kamu sendiri ngapain balik lagi?"
"Dompet aku ketinggalan." Cellyn berjalan ke arahnya dan mengambil dompet yang berada di atas meja nakas.
"Itu laci kok kebuka?" tanyanya.
"Em, ini tadi nyari gunting."
"Buat apa?"
"Buat..." Reka menjeda kalimatnya. "Ah, potong rambut!"
"Emang kamu bisa potong rambut sendiri?"
"Bisa kok," balas Reka.
"Ya udah, jagain Arsen ya," Cellyn beranjak meninggalkan Reka dan Arsen.
"Iya!"
Setelah melihat dari jendela kalau mobil Cellyn sudah bergerak keluar dari rumah, Reka pun menggendong Arsen dengan hati-hati. Untungnya, anak itu tidak bangun. Reka meraih kunci mobil yang berada di laci dan segera pergi ke rumah sakit. Karena Arsen sudah bisa duduk, Reka menaruhnya di kursi mobil paling depan, dengan pengaman tentunya. Kemudian, ia mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.
♡♡♡
"Gimana nih, Vel? Arsen hilang, Reka juga gak ada."
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Roman pour Adolescents"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...