halo bagaimana kabarnya? kalian kangen ga nihh ama Sabar? suka gedeg ga sih ama dia? kali ini aku bakal buat chapter khusus untuk Sabar. penasaran? tunggu apalagi ayo baca !
Happy Reading All (。'▽'。)♡
.· · ─────── ·❁ཻུ۪۪⸙· ─────── · ·.
★☆✯10. One Days With Sabar
"KAK ASTI!" pekik Sabar.
Sabar berlari ke arah Asti dan memeluknya erat. Mungkin rasa rindunya pada Asti yang sudah Sabar anggap Kakak sendiri, sudah terbayarkan.
"Kamu apa kabar?" tanya Asti pada Sabar.
"Kabar aku baik kak, aku makin sabar setiap harinya." sahut Sabar.
"Kagak berubah juga nih anak sifatnya." batin Asti.
"Kak, kita jalan-jalan yuk!" pinta Sabar.
"Jalan ke mana? Habis ini kan mau ada tamu." elak Asti.
"Siapa?" tanya Sabar.
"Asti." sapa Reka.
"Nah, itu tamunya." ucap Asti sambil menunjuk ke arah Reka.
Reka berjalan ke arah Asti dan juga Sabar sembari berkata, "Beb, katanya mau selesain naskah?"
"Ini loh, dia minta jalan-jalan." sela Asti.
"Kak Asti, dia siapa?" tanya Sabar.
"Kenalin dia namanya Reka. Kamu bisa manggil dia Abang atau Kakak." jelas Asti.
"Ya udah ayo, Kak. Kita jalan-jalan bareng Bang Reka." sahut Sabar.
"Hah?" beo Asti.
"Ayo!" ujar Reka.
"MAMA, AKU MAU JALAN DULU YA SAMA KAK ASTI DAN BANG REKA!" seru Sabar.
"Kayak toa masjid deh suaranya." ucap Reka lirih.
"IYA, SONO GIH DAH!" pekik Reina.
"Emak ngegas, anak ikutan ngegas." batin Asti seraya mengelus dada.
"Ya udah ayo, Kak!" ajaknya.
"Mau ke mana nih?" tanya Reka.
"Kita ke taman aja sambil jajan." balas Sabar.
"Ayo! Kamu ga siap-siap, beb?" tanya Reka.
"Udah langsung jalan aja." jawab Asti.
♡♡♡
Tibalah mereka di suatu taman pusat kota yang cukup ramai dan banyak sekali stand makanan serta minuman. Lalu mereka bertiga pun berjalan ke arah kursi panjang dan duduk di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
PINASTI AYUDIANA
Genç Kurgu"Yang kau jaga hari ini, bisa saja pergi di esok hari atau hari yang akan datang. Jangan pernah berlebihan, karena cinta juga memiliki batasan." - Pinasti Ayudiana. "Cinta juga tidak harus bersatu untuk selamanya, bisa aja perpisahan yang menciptaka...