Jimin berjalan dengan kesal ke meja kerjanya. Ia melempar note book yang tadi ia genggam dengan kasar.
Yeonjun : Sudahlah hyung, kenapa kau kesal sekali?
Jimin : Kau tahu kan, kita sudah berbulan bulan mengusut kasus narkoba itu, tapi tiba tiba ia memberitahu kita kasus itu sudah ditutup. Bukankah itu aneh?
Yeonjun : Hyung, sejujurnya akupun merasa ada yang aneh dengan kasus ini.
Jimin : Apa kau mau membantuku?
Yeonjun : Membantu apa? Ani aku tidak mau terlibat...
Jimin : Bukannya kau yang bilang ada yang aneh, kau merasakan hal yang sama denganku kan?
Yeonjun : Ya, iya sih, tapi aku tidak yakin, apa ini benar?
Jimin : Justru itu, kita akan ungkap kebenarannya bersama.
Sebuah kasus narkoba besar sempat masuk ke dalam laporan kepolisian. Seseorang melaporkan kegiatan import norkoba dari mexico ke korea beberapa bulan lalu. Dan Jimin sebagai polisi divisi narkotika menjadi utusan pengusutan kasus itu. Di tengah jalan tiba tiba Namjoon, atasan Jimin memberitahu bahwa kasus itu ditutup karena laporan tak memiliki bukti kuat. Tapi Jimin dan Yeonjun tentu tidak setuju dalam lubuk hatinya, ia tahu ada celah dalam kasus ini. Maka mereka memutuskan untuk mengusutnya secara diam diam dan berharap ada kebenaran dibalik semua itu.
Jimin berjalan keluar sebuah restoran, tak sengaja menabrak seorang pria.
Jimin : Jeosohamida (membungkuj sambil menutup wajahnya dangan topi hitamnya)
Di dalam restoran, sebuah private room pria tadi masuk dan duduk di samping Jk.
Suga : Apa kau sudah menutup laporan kasus kita?
Namjoon : Nee, tentu saja.
Suga : Yakin? (Smirk) lalu kenapa orangmu itu masih saja mengikuti kita?
Namjoon : Mwo? Siapa maksudmu?
Suga : Anak buahmu, aku berpapasan dengannya tadi di luar.
Jin : Kau melanggar perjanjian?
Jk : Kalau begitu kau akan menanggung akibatnya.
Namjoon : Andwae, aku benar benar sudah melakukannya seperti biasa. Akan aku pastikan ia agar menjauh dari kalian.
Jk : Jika kami masih melihatnya di sekitar kita, maka aku tak bisa menjamin keselamatannya. Mengerti?
Namjoon : Nee. Aku paham.
Setelah Namjoon pergi, tinggal Jk, Jin, Suga dan Soobin di dalam ruangan tersebut.
Jk : Aku tidak percaya padanya. Cari informasi polisi yang diam diam mengikuti kita itu. Akan kusingkirkan ia dengan tanganku sendiri.
Soobin : Nee tuan.
Beberapa hari berikutnya...
Yn sedang memandangi Ro Woon yang asik bermain sendiri di ruang tamu. Tiba tiba suara pintu diketuk terdengar, ia langsung berjalan untuk membukakannya.
Yn : Sayang sudah samp~ (ucapannya terhenti)
Bukan Jimin yang datang tapi orang suruhan Jungkook. Mereka segera menggeledah seisi rumah Yn mencari keberadaan Jimin yang saat itu belum sampai di rumah. Karena tidak bisa menemukannya, akhirnya Yn dan Ro Woon lah yang dibawa oleh mereka.
Mereka membawa Yn dan Ro Woon ke sebuah ruang dengan pencahayaan minim. Yn segera mengeratkan pelukannya pada tubuh Ro Woon saat mendengar suara langkah kaki dari luar ruangan yang semakin mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
MAFIA ROMANCE
FanfictionFF JEON JUNGKOOK BTS Yuk baca ff selengkapnya 4 September hanya di : Youtube channel : Aerin Lee Fanfiction IG : @aerinlee.fanfiction wattpad : aerinleefanfiction Yuk SUBSCRIBE, Like dan comment biar author makin semangat bikin ff nya 🥰 Kamsahamida...