Eps 2 : Penyelamat

1.2K 70 0
                                    

Di sisi lain....

Jk : Apa kau sudah memberikan kotak itu padanya?

Soobin : Nee tuan. (Menunduk)

Jin : Apa harus seperti ini? Kenapa tidak kau saja yang menjaganya?

Jk : Andwae. Tidak bisa.

Jin : Bukankah kau sangat mencintainya?

Jk : Ini yang terbaik. Aku tidak mau sesuatu terjadi padanya.

Jin : Jungkook ah. Pikirkan lah baik baik. Aku merasa kasihan padanya.

Jk : Ini sudah menjadi keputusan terbaikku hyung. Aku tidak bisa menjaganya lebih baik dari ini.

Jin : Pikirkanlah baik baik. Jangan sampai kau menyesal.

Jk : Apa itu ditanganmu? (Bertanya pada Soobin)

Soobin : Ahh ne. Nona menulis ini karena ada hal yang ingin ia sampaikan pada anda. (Memberikan surat yn)

Jin : Yasudah. Aku pulang dulu nee. Ingatlah, masih ada waktu beberapa jam. Pikirkan baik baik. (Pergi)

Menyusul Soobin yang meninggalkan Jungkook sendirian di ruang kerjanya.

Jk : Apa yang sedang ia lakukan sekarang ya? Apa dia sudah sampai di apartemen itu? Huhhhh lebih baik aku melihatnya sebentar saja. Nee, hanya sebentar kurasa tidak apa apa. (Membuka laptopnya)

Ia mengecek CCTV yang ia pasang di apartemen.

Yn sedang duduk di sofa lalu melempar dokumen ke atas meja.

Jk : Wajah itu... Mian Yn-na. Aku tahu kau kecewa padaku. Ini demi kebaikanmu. Tunggu. Mengapa dia seperti berbicara dengan perutnya? Apa dia lapar? Ani, kurasa bukan....

Jungkook meraih surat yang diberikan Soobin tadi.

Jeon.
Ini aku. Yn. Aku hanya ingin kau tahu, aku mengandung anakmu.
Terima kasih untuk semua waktu yang sudah kita lalui bersama.
Bagaimanapun juga, aku akan membesarkan anak ini walau tanpamu.
Kau tahu? Aku merasa dicampakan olehmu saat ini.
Aku sungguh kecewa, setelah semua yang sudah kuberikan padamu, ternyata kau tega membuangku seperti ini.
Jeon, kuharap kau bahagia.
Aku mencintaimu.

Lee Yn.

Jungkook terkejut membaca surat tersebut. Ia tak percaya, yn mengandung anaknya saat ini.

Jungkook meraih ponsel 2G sekali pakai yang ada di lacinya. Ya, dia tak memiliki ponsel canggih seperti orang pada umumnya. Hanya ponsel 2G sekali pakai, yang selalu ia gunakan, hal ini untuk mempersulit pelacakan jejak dirinya.

Ia menekan beberapa nomor yang ia hapal diluar kepala.

~ON PHONE~
📲Yn : Yoboseo?
📲Jk : Ini aku.
📲Yn : Jung, kau kah ini?
📲Jk : Nee. Aku sudah membaca suratmu... (terdiam sejenak) benarkah yang kau tulis?
📲Yn : Nee. Aku hamil. (Menunduk)
📲Jk : Gugurkan bayi itu.
📲Yn : Kau tidak perlu khawatir, aku tidak akan meminta pertanggung jawabanmu. Aku tahu, kau sudah tak mencintaiku. (Menangis)
📲Jk : Kau akan kesulitan karenanya.
📲Yn : Aku tahu, tapi aku tidak akan membuang bayiku. Mengenai apartemen. Aku hanya akan menempatinya beberapa hari. Sampai aku mendapat tempat tinggal sendiri.
📲Jk : Itu milikmu.
📲Yn : Andwae. Kita bahkan tidak menikah, aku tidak berhak menerima apapun darimu. Aku akan meminta Soobin menemuiku setelah aku mendapatkan tempat tinggalku sendiri.
📲Jk : Aku mencintaimu
📲Yn : Berhenti mengatakan itu. Aku sudah cukup sakit setelah kau campakkan.

Yn menutup teleponnya. Hatinya sungguh sakit. Seperti menerima siksaan ketika mendengar Jungkook mengatakan mencintainya.

Cinta?
Apa itu cinta?
Aku hanya ingat bagaimana rasanya dicampakan oleh orang yang menjadi pusat hidupku selama ini.

~FLASHBACK ON~

Malam itu Yn baru saja sampai ke rumahnya. Ia terkejut melihat keramaian di ruang tengah. Ada beberapa orang bertubuh kekar bepakaian serba hitam. Wajah mereka yang tanpa senyu. Membuat Yn ketakutan. Ia menatapi eommanya yang berlitut di lantai menghadap kepada seorang namja.

Eomma : Kumohon jangan lakukan itu. Aku akan membayar semua hutangku secepatnya.

Heechul : (smirk) bahkan jika kuberi kau waktu lagi, aku tidak yakin kau akan mampu melunasinya.

Yn menerobos mendekati eommanya yang bersimpuh di lantai.

Yn : Eomma. Ada apa ini? Siapa mereka? Kenapa eomma berlutut di lantai? (Bingung)

Eomma : Yn-na. (Menghapus air matanya)

Eomma berdiri dan mendekati Yn. Ia menggenggam bahu Yn sambil berbisik.

Eomma : Pergilah. Ini urusan eomma.

Heechul berdiri menghampiri mereka berdua. Dengan senyum tipis di wajahnya, ia menatap Yn dari ujung rambut hingga ujung kaki.

Heechul : Anakmu lumayan juga. (Smirk)

Eomma segera menutupi Yn dari tatapan jahat Heechul.

Eomma : Andwae. Urusanmu hanya denganku. Jangan libatkan anakku.

Heechul menarik tangan eomma dan mendorongnya hingga tersungkur di lantai. Tatapannya yang kejam mengintimidasi Yn.

Heechul menarik dagu Yn dan menatapinya.

Heechul : Bagaimana jika kau membantu eomma tercintamu melunasi hutangnya?

Yn : Hutang? (Menepis tangan Heechul dari dagunya)

Heechul : Waaa kurasa gadismu ini tidak tahu apapun. Bahkan mengenai hobby judimu itu. Yakan?

Yn : Judi apa maksudmu?

Eomma : Yn na mian. Maafkan eomma. (Menangis tersungkur di lantai)

Yn : Jelaskan padaku, apa maksudmu sebenarnya?

Heechul : Eommamu selama bertahun tahun hobby berjudi, bahkan dia rela meminjam uangku untuk melakukan hobbynya itu. Dan sekarang, dia tidak mampu membayar hutangnya, jangankan bunga, hanya pokoknya saja dia tak mampu melunasinya.

Heechul mendekatkan wajahnya tepat ke depan wajah Yn.

Heechul : Tapi setelah aku bertemu denganmu, aku rasa aku tahu solusi terbaik untuk semua ini.

MAFIA ROMANCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang