Hari ini Karin wisuda.
Yuta dan Anna tentunya datang menjadi wali Karin sekaligus untuk menjaga gadis itu. Ya menjaga dari seorang pria yang sedari tadi sudah di tatap tajam oleh Yuta.
"Sana gih! gue foto," Suruh Yuta lalu Karin berpose dengan toga serta sebucket bunga yang di berikan Anna.
"Senyum. Satu.. dua.. ti.. ga..." cekrek.
"Duhh cantik banget adek gue, apalagi ponakan gue nanti ya.. cepet lahir deh.."
"Keponakan?"
Yuta, Anna, dan Karin langsung menoleh. Mereka terkejut. Sejak kapan Johnny di belakang mereka.
"Johnny..." lirih Karin.
Johnny menatap bingung ketiga manusia di depannya. Yuta berdehem lalu memukul pelan bahu Johnny, "Selamat, bro." ujar Yuta setelahnya.
Wajah Yuta tidak bisa di bilang bersahabat. Anna yang tau itu langsung menarik Yuta. "Johnny selamat ya." Ujar Anna diselingi lirikan ke Yuta.
Johnny tersenyum, "Makasih ya mbak Anna."
Sahabatan delapan tahun memang membuat Johnny sudah mengenal keluarga Karin.
Dan sebelum Johnny bertanya lebih jauh perihal omongan Yuta tadi, Anna menarik Karin dan suaminya lebih dulu untuk menjauh.
Mbak Anna bukannya lagi hamil ya, tapi perutnya rata-rata aja. Pikir Johnny
###
"Bang, ayolah boleh. Ini terakhir Karin janji,"
Sudah dari sepuluh menit lalu Karin memohon pada Yuta agar di perbolehkan pergi ke party perayaan kelulusan kampus.
"Gue bilang enggak ya enggak ya, Rin, jangan ngeyel!" kekeuh Yuta masih fokus pada gamenya.
Bibir Karin mengerucut. Anna yang tengah memakan buah di meja makan pun tertawa melihat tingkah calon ibu muda itu.
"Tega lo, Bang."
"Biarin. Dari pada keponakan gue kenapa-napa."
"Emang kenapa si anak gue juga bakal gue jagain." Sungut Karin kesal.
Yuta mempouse gamenya lalu menatap Karin, "Rin, gue juga pernah kuliah ya. Gue tau party party gitu nggak sehat. Minumlah, nyebat lah, gue nggak izinin pokonya."
Nggak tau aja si Yuta Karin anak hacep banget.
Karin berdecak lalu berjongkok di depan Yuta yang masih duduk. Anna semakin tertawa melihatnya, "Bangggg Yutaaaaa plis izininnnnnn...." mohon Karin sambil menggoyang-goyangkan kaki Yuta.
Yuta menggeleng, "MBAK ANNA BUJUK BANG YUTAAAAAA DONGGGGGG...." pinta Karin ke Anna.
Yuta langsung menoleh ke istrinya yang masih lahap dengan buahnya di meja makan.
"Rin, lo mah curang. Lo kan tau gue nggak bisa nolak kalo Anna yang minta." kesal Yuta.
"Bodo. Lagian lo pelit."
Anna bangkit lalu duduk di sebelah Yuta, "Nggak apa-apa, Yut, izinin aja, kan kita juga mau pindah ke Jepang, yaa anggap aja ini perpisahan terakhir Karin sama temen-temennya sebelum dia ikut kita." jelas Anna lalu memeluk lengan Yuta.
Senyum Karin merekah, Mbak Anna terbaik memang..
"PUAS LO, Rin." Dan Karin tertawa puas.
Tiba-tiba ponsel Karin bergetar. Ternyata Sonya mengirimkan gambar padanya.
Karin mengetik,Karin
Santai gue dateng ko 🤟Sonya
Demi apa Karin boleh??? 😭😭😭Karin
Nangis dulu nìh gue depan si Yuta 😫Sonya
Wkwk sabar yaa calon mahmudSetelah membaca pesan Sonya, gadis itu tidak membalas lagi. Karin merasa sesuatu seperti ingin keluar dari mulutnya. Dia langsung berlari ke toilet. Yuta dan Anna yang melihat itu panik dan menyusul Karin.
"Karin kamu kenapa?" tanya Anna sedikit berteriak di depan pintu toilet karena Karin menguncinya.
"Rin, lo mual ya, Rin?" tambah Yuta dengan wajah khawatir.
Di dalam Karin terus muntah-muntah. Suaranya pedih banget di telinga.
Kalau gini Yuta jadi berubah pikiran untuk membolehkan Karin pergi party.
Tbc____________
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [Johnny]
Fanfiction'Jo, kalo gue bilang gue hamil anak lo, gimana?' Karin. 'Sakit jiwa lo, Rin' Johnny. ⚠️ Typo[s] ⚠️ Bahasa Kasar -Jadilah pembaca yang bijak. ENJOY 💚