"Johnny, gue pulang naik taxi aja." Perkataan Karin berhasil membuat Johnny diam.
"Enggak!"
Karin mendecih lalu masuk mobil ogah-ogahan. Dari semalam Johnny nyebelin menurut Karin. Di ajak ngobrol jawab seadanya, di ajak cerita jawab nya cuma 'oh' 'iya' 'oh' 'iya' doang. Nih Kalau bukan temen udah Karin siram tuh si Johnny.
Sepanjang pulang dari rumah sakit pun, Johnny diam aja.
"Lo marah sama gue?" tanya Karin ketika mobil Johnny keluar area parkir rumah sakit.
Johnny menggeleng. Padahal pikirannya berantakan. Kalau tidak ada Karin di mobil mungkin Johnny sudah teriak-teriak mirip orang kesetanan.
Bagaimana tidak, Pacarnya selingkuh, sahabatnya hamil. Parahnya ia tidak tau siapa dua laki-laki brengsek yang telah merusak dua perempun yang ia sayang.
"Ashhh.. perihhh..." rintih Karin, Johnny melotot melihat Karin melepas bekas infusnya dan menggantinya dengan plester luka.
"Rin, kenapa di lepas?" tanya Johnny.
"Biar Bang Yuta gak curiga kalo gue habis dari rumah sakit." Astaga Karin.
"Terserah lo lah, Rin." Pasrah Johnny.
"Johnny, boleh minggir sebentar?" pinta Karin memelas.
"Buat?"
"Gue mau beli rujak di abang-abang itu..." tunjuk Karin pada Mang-mang Buah di pinggir jalan.
Johnny bingung. Sejak kapan sahabatnya ini suka rujak?
Johnny pun meminggirkan mobilnya lalu melepas seltbelt, "Diem disini, biar gue yang beli."
Karin hanya mengangguk dan menunggu Johnny di mobil. Dalam hati Johnny ingat kalau sahabatnya itu berbadan dua. Jadi Karin lagi ngidam?
Tidak lama Johnny kembali dengan kantong kresek isi rujak. Karin menyambutnya dengan wajah berbinar. Padahal cuma rujak.
"Tumben lo suka buah." tanya Johnny bersiap menyalakan mobilnya.
"Lagi mau aja." jawab Karin acuh lalu memakan rujaknya tapi tiba-tiba baru satu gigit mulutnya berubah tidak selera.
"Udah, Jo. Lo mau enggak?" tawar Karin membuat Johnny mendelik.
"Lo baru makan satu gigit, Rin."
"Gak nafsu gue tiba-tiba."
FUCK! KARIN NGIDAM!
20 menit kemudian mobil Johnny sampai di sebuah Apartement. "Lo tinggal disini?"
Karin mengangguk, "Iya, lo anter gue sampai sini aja. Makasi, Johnny..."
"Rin, bentar," panggil Johnny ketika Karin ingin keluar mobil.
Johnny pun diam menelisik wajah, badan, dan---- perut Karin. Memang sedikit berbeda. "Lo rada chubby ya sekarang?"
Alis Karin naik sebelah, "Gue stress ngerjain skripsi jadi gue makan terus. Udah ahh Jo pulang sana ntar cewek lo nyariin.."
_________________________________
Sepatu snekers Sonya menapak jelas di koridor kampus. Pagi itu, dia di kabari salah satu dosen untuk menemuinya. Untuk apa? padahal dia sudah lulus.
"Sonya!!!.." tiba-tiba ada suara memanggilnya. Sonya menoleh.
Ternyata Jaehyun.
Sonya membatin. Udah lulus masih aja ke kampus pasti mau tebar pesona, dasar buaya!
"Ngapain lo disini?" tanya Sonya sewot ketika Jaehyun tiba di depannya. Dia masih kesal sama Jaehyun perihal kejadian di rumah sakit.
"Ada urusan gue, lo ngapain?" jawab Jaehyun.
"Sama." jawab Sonya ingin pergi tetapi di tahan.
"Buru-buru banget sih lo kaya mau ambil gaji," Sonya melotot katena tiba-tiba Jaehyun merangkul pundaknya.
Sonya berontak, "Jae, apaan si rangkul-rangkul nanti gue di demo fans-fans lo!"
"Bantuin gue, gue lagi di tempelin ulet bulu.." Sonya mengikuti arah pandang Jaehyun. Oke Sonya ngerti. Disana- ada cewek yang waktu itu di Bar. Mukanya lagi cemberut persis bol ayam.
"Ohh iya, lo anterin gue pulang ya, Jae, tapi makannnn dulu soalnya gue laparrrrr..." ujar Sonya dengan nada yang di buat manja, tangannya merangkul pinggang Jaehyun.
"Iya bebiiiii... siap... muach..." Sonya melotot karena Jaehyun mencium pipinya.
JAEHYUN BANGSAT! batin Sonya.
Setelah itu cewek yang di lihat Sonya tadi pergi. Kayanya dia kesel setengah mati.
"Ngapain cium-cium segala anjirr bedak gue luntur nantiiiii...." omel Sonya langsung memukuli Jaehyun dengan buku yang dia bawa.
"Arghh ampun.. ampunn... stop Sonya.." keluh Jaehyun menahan tangan Sonya.
"Traktir gue mcd. Gak mau tau gue..." Sonya sambil menepis tangan Jaehyun.
"Iya. Galak banget sih lo kaya ibu tiri." Sonya langsung melotot.
"Maksud gue ibu peri, iya ibu peri, salah mgomong gue tadi hehe..." cari aman aja deh Jae.
"Btw, thanks ya.." kata Jaehyun cengengesan. Sonya cuma berdehem lalu jalan mendahului Jaehyun.
"SONYA TUNGGUIN!!!"
"Lama lo kaya bekicot.."
Anjng - Jaehyun.
"Btw, itu tadi cewek yang di Bar waktu itu kan? Cewek lo?" tanya Sonya.
"Bukan! Dia aja tuh yang kegatelan nempel-bempel gue terus.." sangkal Jaehyun sambil bergidik ngeri.
Drttttt... tiba-tiba ponsel Jaehyun bergetar.
"Btw, Nya.. kayanya gue gak bisa traktir lo hari ini. Tapi- nanti gue ajak lo main ke apartement gue. Oke? Gue duluan. Bay.." dan Jaehyun pergi dengan meninggalkan satu kecupan lagi di pipi sonya.
"JAEHYUN TAI... BAU JIGONG! GUE SUMPAHIN LO DAPET ISTRI KAYA MACAN!!!"
_________________________
Makasi udah baca ....
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [Johnny]
Fanfiction'Jo, kalo gue bilang gue hamil anak lo, gimana?' Karin. 'Sakit jiwa lo, Rin' Johnny. ⚠️ Typo[s] ⚠️ Bahasa Kasar -Jadilah pembaca yang bijak. ENJOY 💚