18.

580 40 4
                                    

Katanya cinta itu tidak memandang apapun, termaksud status. Dan sekarang Johnny percaya itu. Persetan dulu dia selalu bilang Gue gak akan suka sama sahabat sendiri, Rin. Cuihh Kalo Karin tau pasti dia ketawa kenceng. Kayanya Johnny lupa kalau Jodoh dan maut itu gak ada yang tau. Gak ada yang gak mungkin dan gak ada yang bisa tebak. Mau seberat apapun halangan dan rintangannya kalau memang jodoh Tuhan pasti satuin.

Dan sekarang Johnny lagi ketar-ketir. Karena apa? Karena hari ini dia akan ketemu karin dan minta gadis itu untuk nikah.

Kalau kalian bilang Johnny terpaksa nikahin Karin, kalian salah. Selama ini sebenarnya hati Johnny udah kasih pertanda kalau dia suka Karin. Tapi sisi lain diri Johnny bilang kalau yaa sukanya karena mereka sahabatan. Sekedar itu. Padahal kalau Johnny lebih mendalami hati nuraninya, itu murni rasa cinta laki-laki terhadap perempuan. Tapi, mungkin karena dulu Johnny cinta buta ke Sesil makanya dia gak perduli.

Kasihan kan Karin.

Tapi sekarang lebih kasihan Johnny.

Ibaratnya sudah jatuh tertimpa tangga. Sudah batal nikah mau di tinggal sahabatnya pula. Parahnya sahabatnya tengah mengandung anaknya. Nih kalau Johnny gak berhasil bujuk Karin nikah parah sihh, dia bisa jadi ODGJ. Sayang sekali kan, masa manusia sekeren dan secool Johnny jadi ODGJ. Mubazir.

"Nanti gue pura-pura ke toilet pas Karin lagi konsul sama dokter, nah lo masuk deh. Inget, Jangan gegabah! Jangan bikin Karin tambah benci sama lo. Paham?" Penjelasan Sonya dibalas anggukan paham oleh Johnny yang daritadi berdiri di depan pintu ruang konsul.

Sonya menjentik, "Pinter. Sekarang lo diem disini nanti gue kasih aba-aba." Setelahnya Sonya masuk ke dalam di mana ada Karin didalamnya bersama dokter.

Johnny menelan ludahnya. Mungkin ini sudah ke tiga puluh kalinya ia lakukan. Matanya terus memandang resah ke arah pintu di mana Sonya tadi masuk.

Lima menit kemudian Sonya keluar tergesa. "Masuk. Pelan-pelan." Johnny mengangguk lalu Sonya berlari ke arah Jaehyun yang tengah tersenyum meledek ke arahnya di ujung koridor.

Sekali lagi, nafas Johnny berhembus. Nyawanya di pertaruhkan sekarang.

Disisi lain Karin tengah kikuk menjawab pertanyaan dokter di depannya. Sonya memang sialan! niat bilang ingin membantunya malah pergi entah kemana. Karena jujur Karin tidak mengerti sama sekali perihal pertanyaan kehamilan. Di tanya usia kandungannya saja Karin bingung apalagi di tanya yang lain.

"Setelah ini kita akan lakukan USG, karena sepertinya ini sudah masuk tri semester kehamilannya Ibu Karin."

Karin hanya mengangguk "I.. iya, Dok."

Setelahnya dokterpun mencatat yang entah Karin pun tidak tau itu apa. Sedangkan suster yang dari tadi bersama mereka memepersiapkan alat yang Karin tau itu untuk USG kehamilan.

Karin pun menghembus. Mengelus perutnya lalu tersenyum getir.

"Kalau boleh tau, dimana suaminya? Tidak ikut kah Ibu Karin?" tanya Dokter di sela-sela mencatat.

Karin tersentak, "Su.. suami saya la... lagi----"

"Saya disini, Dok..."

Mendengar itu, semua mata langsung mengarah ke ambang pintu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mendengar itu, semua mata langsung mengarah ke ambang pintu. Disana, Johnny tengah berdiri membuat mata Karin terbelalak.

"Johnny....." lirih Karin.

Sang Dokterpun yang sadar akan perubahan wajah Karin pun bertanya, "Itu--- suami anda kah?"

Karin hanya diam memegangi dadanya yang sesak. Johnny mendekat. Lalu duduk di sebelah Karin yang terlihat masih shock.

"Saya Johnny, Dok. Suami dari pasien anda." Ujar Johnny lalu melirik Karin.

"Baik. Kalau begitu saya akan lakukan USG terlebih dahulu ya, Pak." jelas Dokter dan Johnny mengangguk.

______________

"Kenapa lama ya, Jae?" Sonya tengah resah memandang pintu dimana Karin dan Johnny ada di dalamnya.

"Namanya lagi konsul lama lah.." jawab Jaehyun sekenanya.

Sonya mendecak, "Ahh awas aja Karin kenapa-napa gue sunat abis tuh si Johnny biar gak bisa berkembang biak lagi." Ancam Sonya.

Jaehyun tersenyum lalu menarik Sonya untuk duduk bersamanya, "Santai. Gue tau Johnny, dia gak akan main-main kalo udah menyangkut Karin."

"Tapi lama banget, Jae.. gue kan khawatir.." kekeuh Sonya sambil melirik lagi pintu bercat coklat di ujung lorong.

"Apa gue samperin aja ya? Kali aja Karin sama Johnny lagi main tonjok-tonjokan." Lagi Jaehyun tersenyum. Gadis di depannya ini memang menggemaskan.

"Jangan. Lo disini aja temenin gue." Dan setelah itu Sonya blushing karena Jaehyun nyium pipinya.

Gila! Di rumah sakit ini woy!














_______________
Bersambung dulu ya pemirsahhhhhh .......

Teman Tapi Menikah [Johnny]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang