Tidak ada balasan lagi dari Karin. Gadis itu membiarkan ponselnya tergeletak. Badannya jatuh ke ranjang, ia menatap langit kamarnya sambil berfikir kenapa ia bisa melakukan hal nekat seperti itu? Kecemburuannya benar-benar membuatnya berantakan, 'Maafin Mama ya..'
Drtt...
Tidak lama ponselnya kembali bergetar. Nama Johnny di layar membuat Karin menarik nafasnya dalam-dalam.
Karin mendecih, 'Liat Papah kamu, dek..' lalu
membiarkan chat Johnny tanpa balasan. Apa Karin marah pada Johnny? Ohh tidak, cintanya sudah buta. Buktinya Johnny lamaran dengan Sesil saja Karin tidak marah padahal ada anak Johnny di perut Karin. Kasihan memang, tapi mau bagaimana. Karin sampai penasaran bagaimana reaksi Johnny jika tau anaknya hampir terbunuh apa Johnny akan membunuh Karin juga?Di lain sisi Johnny tengah memandang layar ponsel lekat-lekat. Chatroom bertuliskan 'Karin' terpampang jelas menemani malamnya yang kacau.
'Karin ko gak bales, sih?' Gerutunya berulang kali.
Sejak mengantar Karin pulang, Johnny terus bertanya siapa Ayah dari anak yang di kandung sahabatnya itu. Bagaimana Karin bisa hamil pun Johnny heran. Karena setau Johnny Karin bukan gadis sembarangan yang mau di ajak tidur bersama. Bahkan selama ini kalau Karin dugem pun Johnny selalu ikut. Kenapa bisa-bisanya dia kecolongan?
"Doyoung? Gak lahh." Johnny mulai menerka-nerka. Ia mengetuk dagunya kebingungan.
"Hendery? Gak mungkin Karin mau sama anak ingusan.." yaa mau jadi apa anaknya nanti fikir Johnny.
"Jaehyun? Tapi Karin bukan tipe dia."
"Kayanya gue harus tanya Sonya."
___________________________________
"Kita, putus!" Penekanan Johnny membuat Sesil bingung, namun dua detik kemudian wajah gadis itu datar membuat Johnny muak setengah mati.
"Dari kapan?" tanya Johnny sesantai mungkin, Sesil mengerti.
"Tiga hari setelah kita lamaran."
Emosi Johnny semakin membucah. "Kenapa?"
Sesil sempat melihat ke arah lain lalu kembali ke Johnny, "Kayanya tanpa aku bilang kamu udah tau jawabannya.."
"BANGS---"
"JOHNNY STOP!" tiba-tiba Jaehyun berteriak membuat pergerakan Johnny yang ingin menampar Sesil terhenti.
Jaehyun langsung berlari ke arah Johnny dengan wajah khawatir.
"Stop, bro. Ini kampus gak enak diliat anak-anak." Ujar Jaehyun ketika sampai di sebelah Johnny dan menariknya mundur berapa langkah.
Johnny mengusap wajahnya kasar lalu melirik sinis Sesil yang tampak biasa saja.
"Sil, lo cabut deh mending! Udah kelar kan lo sama temen gue?" Suruh Jaehyun sinis pada Sesil.
Sesil tersenyum sinis, tidak ada penyesalan sama sekali di wajahnya. "Oke, Gue titip Johnny. Temen lo gampang banget di manfaatin cewek." Setelah itu Sesil pergi.
Johnny berteriak. Mengumpati Sesil sumpah serapah. Ternyata selama ini dia memperjuangkan cinta yang salah. Parahnya hanya di manfaatkan.
"Udah bro, Sabar, lo doa'in aja dia dapet karmanya." Ujar Jaehyun lalu menarik Johnny bersamanya.
Namun baru dua langkah Johnny menepis lengan Jaehyun, "Gue ada urusan." Ujar Johnny lalu berlari ke parkiran.
"Mau kemana lo?" Teriak Jaehyun.
"Rumah Sonya." Jawab Johnny lalu menacap gas motornya kuat-kuat.
______________________
Dikitt dulu ya guys 🙏
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [Johnny]
Fanfiction'Jo, kalo gue bilang gue hamil anak lo, gimana?' Karin. 'Sakit jiwa lo, Rin' Johnny. ⚠️ Typo[s] ⚠️ Bahasa Kasar -Jadilah pembaca yang bijak. ENJOY 💚