Boleh di bilang ini patah hati terberat Johnny. Bukan karena Sesil tapi ini tentang Karin. Berteman hampir delapan tahun dengan gadis itu ternyata Johnny tidak benar mengenalnya. Hancur. Rasanya Johnny ingin membenturkan kepalanya kenapa dia bisa sebodoh itu. Ini semua salah dirinya, salah cintanya yang terlalu buta pada Sesil.
Bahkan dari pagi pun, Johnny hanya mengurung diri di kamar sampai hari gelap. Fikirannya kalut. Otaknya berantakan. Ia tidak nafsu makan apalagi bertemu orang. Yang ada di benaknya hanya Karin, Karin, dan Karin. Sekarang dia paham mengapa Bang Yuta selalu sinis menatapnya. Ternyata ada bendera peperangan di antara mereka.
Tidak ada balasan dari Karin. Johnny pun hampir menekan call pada layar namun di urungkan karena pasti ia akan menangis. Sudah di bilang kan ini patah hati terberat Johnny.
Di lain sisi Karin terdiam menatap ponselnya. Chatroom yang menampilkan nama Johnny tertera di sana. Perlahan air matanya jatuh mengenai piyama coklat motif kura-kuranya. Dadanya mendadak sesak.
___________
Dentuman musik disko langsung menyeruak ketika satu langkah Johnny memasuki ruangan dengan banyak kumpulan asap rokok. Bar langganan anak kampus. Disini Johnny sekarang.
Tadinya ia ingin ke apartement Jaehyun, tapi baru sampai ruang depan ia mendapati suara yang membuat birahi para pria membuncah. Johnny tidak ambil pusing siapa wanita yang tengah di gagahi Jaehyun, dia masa bodo.
Namun opsi ke Bar sepertinya bukan hal bagus. Di sana, Johnny justru melihat wanita yang baru beberapa jam lalu ia teriaki sumpah serapah. Sesil. Dengan baju kurang bahannya bersama laki-laki yang entah Johnny tidak kenal.
Dalam hati Johnny mengumpat. Ia ambil sebatang rokok lalu pergi dari sana.
Pukul satu malam Johnny baru pulang ke rumah. Mamihnya lah yang membukakan pintu. Mamah Suh sampai terheran kapan anak sematawayangnya pergi karena sedari pagi Johnny memang tidak keluar kamar sama sekali.
"Jo, Kamu dari mana baru pulang jam segini?" tanya Mamah Suh namun Johnny hanya diam menatap sang Mama dengan mata merah. Badannya pun bau alkohol dan masih ada puntung rokok di jarinya.
"Mih, kalau seandainya Johnny punya anak, Mamih akan marah kah?" tanya Johnny dengan suara tersendat.
Alis Mama Suh menyatu, "Kenapa marah? Mamih senang punya cucu."
Bibir Johnny terangkat lalu sedetik kemudian tubuhnya ambruk.
"JOHNNYYYYYYYYY......."
_________________
"Gue bilang ke Johnny kalau Karin hamil anaknya."
Pergerakan Jaehyun langsung terhenti. Matanya yang tadinya sayu kini menatap wanita di bawahnya dengan intens.
"Kapan?" tanya Jaehyun pelan.
"Shhhhh.. lepas dulu dehh, Jae." tidak ada penolakan pada Jaehyun. Ia langsung mencabut kepemilikannya dan duduk di ujung kasur.
Sedangkan wanita yang bukan lain adalah Sonya, ia bangun dengan sedikit merintih lalu menarik selimut untuk menutup tubuhnya yang tidak terbungkus sehelai benang pun.
"Tadi pagi." Jawab Sonya sambil menguncir rambutnya yang tidak karuan. Bangsat! Jaehyun benar-benar mengacak-ngacaknya.
"Kenapa lo bilang?" tanya Jaehyun lagi sambil membersihkan kepemilikannya yang basah.
"Dia ngamuk di kosan gue pagi-pagi. Sinting!" umpat Sonya kesal.
Jaehyun tertawa lalu ikut menyandar di sebelah Sonya. "Dia nanya lo dapet foto sesil darimana?"
Sonya mengangguk, "Dia bilang dia gak perduli gue dapet foto Sesil selingkuh darimana, yang penting gue jujur Karin hamil sama siapa."
"Gue sebenarnya fine aja karena gue fikir Johnny gak akan serius dengan hubungannya tapi ternyata sampai di lamar." Ujar Jaehyun menarik Sonya untuk tiduran di sampingnya.
Sonya tidak menolak, dia menarik lengan Jaehyun sebagai bantalan lalu tertidur menghadap dada laki-laki itu, "Kalau misal gue hamil lo bakal nikahin gue, kan, Jae?"
"Tergantung."
"Sialan lo!"
______________
Bersambung dulu yagesss .... 😁
KAMU SEDANG MEMBACA
Teman Tapi Menikah [Johnny]
Fanfiction'Jo, kalo gue bilang gue hamil anak lo, gimana?' Karin. 'Sakit jiwa lo, Rin' Johnny. ⚠️ Typo[s] ⚠️ Bahasa Kasar -Jadilah pembaca yang bijak. ENJOY 💚