Teka - Teki

35 7 0
                                    

APA KABAR SEMUANYA...

SEMOGA KITA SEHAT SELALU.

SELAMAT MEMBACA...

SEMOGA KALIAN SUKA

.
.
.

“Lo jahat karena pergi tanpa membawa rindu dan rasa bersalah ikut serta. Justru  menambah beban dengan selalu saja memberikan teka-teki yang sulit dipecahkan”

.
.
.

....

F

arid terus saja menambah kecepatan mobilnya. Menyalib kendaraan lain tanpa pikir panjang dengan resiko yang akan diterima. Bahkan ia juga tidak menghiraukan klakson dari pengendara lain. Pikirannya kacau. Bahkan matanya kini sembab oleh air mata.

Urat tangannya juga terlihat jelas karena cengkeramannya yang sangat kuat pada setir mobil.

“Argh….” Teriaknya.

Tanpa ia sadari, mobil Daffa mengikuti dari arah belakang. Setelah kepergian Farid yang secara tiba-tiba. Daffa, Kaira dan Risha segera memasuki mobil Daffa dan menyusul Farid. Khawatir jika Farid melakukan hal yang tidak diinginkan.

Setelah kurang lebih dua puluh menit mereka menyusuri jalan dengan kecepatan tinggi. Akhirnya mobil Farid berhenti pada halaman rumah mewah bernuansa eropa.

Daffa mulai bernafas lega karena ternyata Farid pulang ke rumah. Begitu juga dengan Kaira dan Risha.

Daffa menghentikan mobil di depan pintu pagar rumah Farid. Ia mengusap wajahnya, frustasi.

“Kamu masuk aja. Aku sama Risha bisa pulang berdua kok. Nanti aku pesan taksi online.” Ucap Kaira.

Farid menatap Kaira dengan wajah lelahnya. “Aku nggak apa-apa. Aku antar kamu pulang.”

“Kamu nggak usah maksain. Aku beneran bisa pulang naik taksi. Aku pesan taksinya sekarang.” Ucap Kaira lagi sambil membuka aplikasi di Handphone miliknya. Namun, belum juga selesai, Daffa sudah merebut kembali benda pipih itu.

“Farid lebih butuh kamu sekarang, Daffa.”

“Aku antar kamu dulu. Nanti aku kembali kesini lagi. Lagi pula, Farid pasti butuh menenangkan diri. Setidaknya aku udah tau kalau dia sudah ada di rumah. Aku antar kamu pulang yah.” ucap Daffa sambil mengusap lembut kepala Kaira.

Kaira akhirnya bisa tersenyum dan mengangguk, mengiyakan untuk Daffa mengantarnya pulang.

Risha sendiri, sedari tadi menatap rumah mewah itu. Memikirkan seniornya yang ada di dalam sana.

….

Sesampainya di rumah. Risha dan Kaira langsung menuju kamar masing-masing untuk membersihkan diri.

Setelah merasa semua kewajiban sudah dilaksanakan. Risha berniat menemui Kaira untuk menceritakan semuanya.

Di sinilah Risha sekarang. Berbaring di atas tempat tidur Kaira bersama empunya. Menceritakan semua yang terjadi dan bagaimana perlakuan Farid yang seolah dua orang yang berbeda.

“Apa mungkin Farid berusaha melupakan El, makanya dia deketin kamu, Dek?”

Risha yang semula terlentang kini menyamping, menghadap Kaira. “Masa sih Kak?”

RetrogradeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang