SELAMAT MALAM
DAN SELAMAT MEMBACA
.
.
.
Farid memandangi ponselnya cukup lama. Tidak ada hal lain yang ditatap kecuali benda pipih itu. Pikirannya melayang ke mana-mana, memikirkan banyak hal dan itu membuat kepala serta dadanya sakit.Segera memasukkan benda pipih itu ke dalam saku celananya, kemudian berjalan gontai keluar dari perpustakaan. Nyawanya masih belum terkumpul sepenuhnya. Tangan kanannya memegangi kepalanya yang terasa nyut-nyutan sejak tadi. Tapi, kewajiban sebagai pelajar tidak boleh diabaikan makanya, ia memutuskan untuk kembali ke kelas.
....
Bu Fatimah selaku guru biologi baru saja meninggalkan kelas. Risha menghampiri Farid yang sudah menunggunya di depan kelas. Laki-laki itu akan mengantarnya pulang. Begitu Risha berdiri di hadapannya, Farid meraih tangan gadis itu dan menautkan jemari mereka.
Sudah hampir satu minggu pemandangan seperti ini terlihat. Siswa lainnya masih saja belum terbiasa. Sepanjang koridor sekolah, mereka akan menatap penuh tanya tentang hubungan keduanya, spekulasi orang-orang bertambah banyak.
Keli yang baru akan keluar kelas mengepalkan tangan sampai buku-bukunya tercetak jelas. Menatap penuh kebencian pada dua orang yang tengah menarik perhatian itu.
Setibanya di parkiran, Farid melepaskan tautan jemarinya dengan Risha. Memberikan helm pada gadis itu. Tapi, begitu Risha akan memakai helm, diurungkan kembali karena teringat akan sesuatu.
"Kak, aku lupa baju olahragaku masih di loker." Ucap Risha sambil menahan tangan Farid yang juga akan memakai helm.
Laki-laki itu menatapnya, "Aku ambil dulu, nggak apa-apa kan?"
Farid kembali menurunkan tangannya, mengangguk pada Risha. "Eh, Kak Farid tunggu di sini saja. Biar aku sendiri, nggak akan lama kok." Ucap Risha lagi, menahan Farid yang berniat menemaninya.
"Ya udah, hati-hati. Aku tunggu di sini."
Helm yang tadi Farid kasih ia kembalikan ke tempatnya semula. Lagi pula, ribet kalau harus membawa helm itu ke kelas.
Setibanya di kelas, Risha membuka loker dan mengambil baju olahraganya yang berbau keringat lalu dimasukkannya ke dalam tas.
Berjalan di koridor untuk kembali menghampiri Farid yang menunggunya di parkiran sekolah. Tapi, tiba-tiba seseorang menarik tangannya, jalan berlainan arah dengan area parkiran.
"Ikut Gue!"
Orang itu adalah Keli, menarik Risha dengan kasar menuju gerbang utama untuk keluar dari area sekolah.
"Lo mau bawa Gue ke mana?" tanya Risha di tengah langkahnya mengikuti Keli.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrograde
Teen FictionSemua hal menjadi sangat membingungkan untuk Farid. Dikekang oleh masa lalu, Membedakan halusinasi dan nyata. Semuanya menjadi rumit. Apa mungkin orang meninggal bisa hidup kembali ataukah seseorang hadir dan dapat menjadi pengganti? langsung baca...