SELAMAT MEMBACA
Aku harap kalian menikmatinya.
🌼🌼🌼
.
.
.Jika berbicara tidak bisa membuat gadis itu kembali, Farid akan buktikan keseriusannya dengan memberikan perhatian pada Risha. Membuktikan bahwa ia bisa menjadi pacar yang baik.
Pagi hari, Farid sudah duduk di ruang tamu ditemani Kaira menunggu Risha. Ia akan mengantarkan gadis itu ke sekolah. Setelah pengumuman kelulusan, siswa kelas XII tidak diwajibkan lagi datang ke sekolah. Makanya, Farid hanya mengantarkan Risha saja. Ia akan kembali menjemput gadis itu di jam pulang sekolah.
Risha yang baru turun dari kamarnya langsung tertuju pada Farid. Memutar matanya dengan malas.
"Risha udah mau berangkat?" tanya Kaira, basa-basi yang dibalas anggukan dari Risha.
"Farid udah nungguin kamu dari tadi." sambungnya.
Mau tidak mau, Risha akhirnya setuju diantar Farid ke sekolah. Tidak mau merusak moodnya di pagi hari. Dan di sinilah mereka sekarang, duduk berdua di dalam mobil Farid yang mengantarkannya ke sekolah.
"Ini, buat kamu." Farid memberikan kotak minuman pada Risha.
Risha hanya menatapnya, "Nggak suka stroberi." Tolaknya.
Harus sabar, Farid menarik kembali tangannya dan menyimpan kotak minuman itu di dasbor mobil.
Tiba di gerbang sekolah, Farid mengusap puncak kepala Risha tapi segera ditepis gadis itu. Farid hanya bisa tersenyum.
"Belajar yang bener." Ucapnya kemudian.
.....
Keesokan hanya, dengan keadaan yang masih sama. Farid mengantarkan Risha ke sekolah. Di jalan, ia mampir sebentar ke minimarket. Membeli beberapa jenis minuman dengan rasa dan merek yang berbeda.
"Ini," Kali ini Farid memberikan rasa coklat karena kemarin gadis itu bilang tidak suka stroberi.
Dan masih respon yang sama Risha tunjukkan, "Nggak suka coklat." Ucapnya.
"Vanila?"
"Nggak suka minum susu."
"Kopi?" lagi Farid berusaha membujuk.
"Nggak bisa tidur."
"Teh?"
"Nggak suka!"
"Jus jeruk?"
"Nggak suka!"
"Air putih,"
"Nggak suka, Kak!" Risha kecoplosan, menutup matanya jengah.
Farid mengulum senyum, "Nggak suka minum air putih? Terus minum apa dong?" godanya.
Risha memicingkan matanya, meraih botol minum berisi air putih yang dipegang Farid. Laki-laki itu tersenyum bahagia. Berhasil mengerjai gadisnya.
.....
Tidak terasa, sudah satu minggu Farid berusaha mendekati Risha, bersikap menjadi pacar yang baik, tapi gadis itu masih saja bersikap dingin padanya. Sedangkan besok, adalah hari keberangkatannya ke Amerika.
Mereka tiba di rumah. Sebelum Risha turun, Farid mengatakan sesuatu, "Besok, aku berangkat ke Amerika. Kalau kamu mau kita mulai dari awal, temui aku besok. Aku harap kamu datang."
Risha turun dari mobil Farid tanpa mengatakan sepatah kata pun, masuk ke dalam rumah tanpa berbalik sama sekali.
Farid cukup lama berdiam diri di sana. Menyandarkan kepalanya pada setir mobil. Tanpa disadarinya, ada Risha yang memandangi mobilnya dari balik jendela kamar gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retrograde
Teen FictionSemua hal menjadi sangat membingungkan untuk Farid. Dikekang oleh masa lalu, Membedakan halusinasi dan nyata. Semuanya menjadi rumit. Apa mungkin orang meninggal bisa hidup kembali ataukah seseorang hadir dan dapat menjadi pengganti? langsung baca...